Satu Desa Satu Milyar, Blitar Sudah Merealisasikan

Melalui Peraturan Walikota Blitar Nomor 3 Tahun 2014 tentang Program Satu Milyar di Kelurahan Kota Blitar, pemerintah telah mengalokasikan anggaran minimal Rp. 1 M di setiap kelurahan se-Kota Blitar.



“Kebijakan ini hanyalah salah satu dari inovasi yang dilakukan Pemerintah Kota Blitar untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan,” ungkap Kepala Bappeda Kota Blitar yang kala itu, Januari 2014, masih dijabat oleh Suharsono, SH, M.AP.

Dalam pelaksanaannya, Program Satu Milyar Satu Kelurahan ini memang mendapatkan respon positif dari masyarakat. Apalagi aspirasi mereka untuk meningkatkan kapasitas kelurahannya masing-masing dapat terakomodasi secara maksimal melalui program ini. Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK) yang tahun-tahun sebelumnya sudah bergulir, menjadi semakin eksis karena menjadi salah satu bagian penting dan strategis dari pelaksanaan Program Satu Milyar Satu Kelurahan.

Menurut Sekretaris Kecamatan Sananwetan Heru Eko Pramono, S.STP, alokasi dana tersebut hanya sebagian kecil saja yang diperuntukkan belanja tidak langsung. Mayoritas, harus untuk belanja langsung yang berkenaan dengan pelaksanaan program dan kegiatan di kelurahan, dan Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat. “Misalnya untuk beras miskin daerah, pembangunan fisik kon- struksi seperti saluran, jalan rabat, pavingisasi, dan pembangunan pos kamling, insentif ketua RT/RW, fasilitasi nikah gratis, hingga kegiatan-kegiatan budaya untuk melestarikan adat istiadat lokal sepeti bersih desa,” terang Heru yang sebelumnya cukup lama bertugas di Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Blitar tersebut.

Jika mencermati pelaksanaan di lapangan, di Kota Blitar nyaris sudah tidak ada jalan tanah. Kalaupun luput dari jalan aspal, maka pasti muncul jalan rabat atau paving. Atau saluran-saluran air yang terbangun rapi di kiri kanan ruas jalan kelurahan. Hasil mencolok yang bisa dilihat adalah dari sisi pembangunan karakter dan kearifan lokal serta budaya, Program Satu Milyar Satu Kelurahan ini sangat terlihat nyata. Tahun ini, hampir semua kelurahan bersama masyarakatnya bahu membahu menggali potensi budaya lokal masing-masing. Bukan hanya sebatas pada rutinitas Bersih Desa yang memang sudah menjadi bagian dari tradisi. Tapi dikembangkan melalui inovasi ke arah pagelaran yang lebih enak ditonton. Misalnya di Kelurahan Kepanjen Kidul, jika biasanya hanya Bersih Desa biasa, kali ini dilengkapi dengan Kirab Pusaka dan Kirab Budaya dari kawasan Mentaraman ke Pesanggrahan Joyodigdan. (rit’z)

/span>