Menjadi pengusaha jamur tiram dan kaya (Produksi baglog 1)
Produksi
baglog (pilihan II)
Produksi
baglog adalah cara yang lebih rumit dalam “Menjadi Pengusaha Jamur Tiram dan
Kaya”. Ketika anda menjatuhkan pilihan menjadi pengusaha jamur tiram pilihan II
ini maka seyogyanya anda telah paham dengan “Menjadi Pengusaha Jamur Tiram dan
Kaya” pilihan I. pada prinsipnya, pilihan II ini adalah berusaha lebih mandiri
dengan memproduksi baglog sendiri yang sebelumnya pada pilihan I baglog berasal
dari membeli. Paling tidak ketika anda memiliki pelanggan yang membeli produksi
baglog anda, anda dapat memberikan solusi-solusi dari masalah-masalah yang
mungkin ditemui pelanggan anda.
Dalam
memproduksi baglog sendiri diperlukan modal yang lebih banyak. Ada 4 tahap utama yang harus dilewati untuk
menjadi pengusaha jamur tiram pilihan II. Silahkan anda menyesuaikan kapasitas
yang ingin diproduksi. Semakin besar tingkatan produksi, semakin banyak biaya
yang di butuhkan, apalagi kita harus selalu focus pada kata kunnci “SIKLUS ITU PENTING”. Contoh yang kami
paparkan adalah contoh yang paling sederhana sehingga anda lebih mudah mengaplikasikannya sehingga anda segera “Menjadi
Pengusaha Jamur Tiram dan Kaya”.
1. Pencetakan
2. Pensterilan
3. Pembibitan
4. Inkubasi
Sebelum
masuk pada tahapan di atas, kita berkenalan dulu dengan alat dan bahan yang
dalam memproduksi baglog. Berikut adalah paparan yang paling sederhana dalam
memproduksi baglog agar proses memproduksi mudah terduplikasi untuk produksi
skala mikro. Jika anda ingin memproduksi kapasitas yang lebih besar, anda dapat
memodifikasi beberapa alat disesuaikan sumber daya yang ada seperti dengan menggunakan
tenaga mesin atau listrik.
Pencetakan (logging)
Pencetakan
adalah rangkaian proses yang dilakukan mulai dari mencampur bahan hingga
mencetak bahan menjadi baglog (gambar 4).
Adapun bahan yang
dibutuhkan adalah:
No
|
Bahan
|
Jumlah
|
1
|
Serbuk gergaji/ tahi graji (bebas minyak/solar)
|
175 liter
|
2
|
Bekatul
|
30 liter
|
3
|
Air
|
± 55 liter
|
4
|
Kalsium (dapat dibeli di toko bangunan)
(formula di atas adalah formula dengan bahan yang
mudah didapat dan organic)
|
3 liter
|
5
|
Plastic polipropilen (PP) 35 x 18 x 0.03
|
0.5 kg
|
6
|
Ring/cincin (gambar 4)-bisa juga diganti pipa Ø
3cm x 2 cm
|
150 buah
|
7
|
Plastik tutup
(gambar 4. Tutup Koran diganti plastic PP dipotong persegi 10cmx10cm)
Dapat diganti dengan tutup ring yang sudah jadi
|
150 lembar/biji
|
8
|
karet gelang (gambar 4-untuk mengikat plastic)
|
150 biji
|
Alat
yang digunakan adalah
1.sekop
2.seruk
3.pemadat/botol
4.timba
ukuran 5 liter
5.ayakan
Alat-alat
di atas adalah alat untuk produksi secara mikro Menjadi pengusaha jamur tiram dan kaya (Produksi baglog 1). Setiap sekali proses
pencetakan untuk 100-150 baglog. Untuk produksi dengan skala lebih besar
diperlukan mesin-mesin tertentu. Diantaranya
1.mesin
pencampur
2.mesin
pemadat
Kita
akan membahas yang tradisional agar mudah di aplikasikan. Sebelum dicampur,
ayak dulu tahi graji untuk memisahkan tatal yang besar untuk menghindari
plastic berlubang ketika di cetak. Setelah tahi graji bersih, campur dengan
bekatul. Bekatul yang baik adalah bekatul yang masih baru dan terdapat pecahan
beras yang banyak. Hindari bekatul yang sudah tercampur mineral yang biasanya
untuk bahan pakan ternak. Campur terlebih dahulu tahi graji dan bekatul. Jika
kedua campuran tadi telah tercampur, tambahkan air dan kalsium.
Untuk
kalsium dicampurkan kedalam air sehigga lebih merata. Air sejumlah kurang lebih
55 liter. Kenapa kurang lebih? Pada musim tertentu tingkat kebasahan tahi graji
tidaklah sama. Di musim kemarau tahi graji cenderung kering. Sehingga
dibutuhkan air lebih banyak. Sedang di musim penghujan adalah sebaliknya.
Sebagai pedoman ilmiah, tingkat keasaman campuran adalah pH 5,5-7. Sebagai
perkiraan campuran yang tidak terlalu basah adalah jika di genggam kuat air
tidak menetes dan ketika di buka gumpalan campuran tidak pecah total. Hanya
pecah menjadi 2 -3 bagian masih dapat dimaklumi.
Setelah
campuran selesei di aduk, bentuk campuran seperti gunung kecil. Komposkan campuran/gunungan tadi dengan cara
menutupnya menggunakan plastic
besar/terpal. Komposkan minimal 12 jam atau lebih. Maksimal pengomposan adalah
24 jam.
Pengomposan
dapat dikatakan berhasil jika tangan kita masukkan gunungan tadi akan terasa
hangat atau panas. Jika tidak demikian berarti proses selanjutnya lebih baik
tidak dilanjutkan karena hampir dapat dipastikan tidak akan berhasil. Segera
dievaluasi penyebabnya. Mungkin tahi graji tercampur minyak, kalsium atau air
terlalu sedikit, dll.
Setelah
pengomposan yakin berhasil, segera cetak campuran ke dalam kantong plastic.
Padatkan dengan menggunakan pemadat. Bagi pemula kepadatan baglog biasanya
belum sempurna. Kepadatan baglog seperti menekan gula dalam kantong plastic. Untuk
membentuk baglog terlihat bulat, pertemukan ke dua ujung bawah plastic ke dalam
sebelum campuran dipadatkan.
0 komentar:
Posting Komentar