7.2.15

DAMPAK TV BAGI PENDIDIKAN ANAK

DAMPAK TV BAGI PENDIDIKAN ANAK





Dalam mengkonsumsi media sosial seperti halnya TV, internet, telepon seluler pada anak haruslah dikurangi. Hal ini dikarenakan ketika anak terlalu banyak mengonsumsi televisi, anak terlihat duduk manis, tetapi mereka mengembara kemana-mana. Para guru dan orang tua harus memiliki komunikasi yang efektif sehingga terciptanya sebuah keselarasan antara pendidikan di jalur formal dan pendidikan di rumah. Guru dapat memberikan pelajaran kreatif disekolah, bukan hanya pelajaran yang bersifat komandosatu arah dari guru.
Beberapa sekolah unggulan tidak sedikit yang sukses karena turut menggandeng orang tua untuk bekerjasama.  Kemampuan guru untuk memahami psikologi anak tidak bisa diperoleh secara singkat, tetapi memlalui proses berlatih secara berkelanjutan. Guru harus memahami psikologi anak. Bahwa, anak bukan miniatur orang dewasa, dunia mereka adalah bermain, masih berkembang dirinya dalam segi fisik dan psikologis, suka meniru dan kreatif.
Efek yang ditimbulkan menonton televisi pada anak
1.    Membantu proses belajar membaca
2.    Merupakan kacamata dunia sekitar
3.    Penunjang dalam pelajaran sekolah khususnya dalam hal pengetahuan umum
4.    Memperkaya pengalaman hidup
Kebanyakan pengguna televisi adalah anak-anak yang berinteraksi dengan televisi dengan pasif, bahkan sering kali terhanyut dan terpaku dalam menikmati tayangan televisi. Jika anak sudah kecanduan menonton televisi, bisa menyebabkan hal-hal yang kurang baik diantaranya:
1.      Kegemukan
2.      Agresif, dan sulit tidur
3.      Mendorong anak kurang menghargai proses
4.       Kurang dapat membedakan khayalan dengan kenyataan
5.      Mengajarkan anak perilaku kekerasan
6.      Meningkatkan kesenangan terhadap hal-hal keduniaan
7.      Mendorong anak mendapatkan dan mencapai sesuatu selekas mungkin (instantly)
8.      Mengurangi perhatian dan minat pelajaran

Lantas, bgaimana cara menghilangkan  kecanduan anak terhadap menonton televisi? Berikut beberapa tips yang dapat kita lakukan:

1.         Membuat jadwal menonton anak
2.         Mengubah kebiasaan anak menonton televisi dengan orang tua juga mencontohkannya. Seperti kita tahu bahwa anak adalah peniru yang ulung
3.         Berikan hiburan alternatif pada anak yang rileks, mis: puzzel, lego, balok, dll
4.         Jangan jadikan televisi sebagai baby siter
5.         Tetap ijinkan anak menonton televisi, namun  tetap dalam arahan dan bimbingan. Orang tua berhak menentukan tayangan apa yang boleh dan yang tidak di tonton anak.

Bagaimanapun juga kehadiran televisi merupakan sebuah kebutuhan, bukan sekadar sebagai sarana untuk memudahkan kita mengakses setiap informasi tapi juga berperan sebagai sarana penghibur yang mudah untuk kita dapatkan. Namun, tetap saja efek negatif selalu ada dan ini perlu untuk diantisipasi secara serius


By:riszekiindah@yahoo.com/KIM KENTONGAN
/span>

0 komentar:

Posting Komentar