3.10.14

Menjadi Pengusaha Jamur Tiram (macam jamur tiram)

Macam jamur tiram
Jamur tiram putih dalam klasifikasi botaninya bernama pleurotus. Berkat jasa Dr. Anton S.M. Sonenberg, ahli bioteknologi di Mushroom Research Unit Belanda,Hadir jamur-jamur unik dan cantik yang bisa juga dibudidayakan. Beliau melakukan persilangan antar spesies Pleurotus. Hasilnya, muncul berbagai warna jamur tiram. Jamur itu antara lain.

  1. Jamur Tiram Putih 
    Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) atau white mushroom juga dikenal dengan istilah jamur shimeji (Jepang). Di antara anggota pleurotus, jamur inilah yang dikenal sebagai jamur tiram. Sekujur buah berwarna putih karena sporanya tak berwarna. Diameter tudung jamur dewasa antara 3 sampai 8 cm. Permukaan tudung licin.


Pada kondisi lembab tepiannya bergelombang. Rasanya enak, gurih, dan agak kenyal mirip daging ayam. Jamur ini mudah menyerap zat sehingga bila diberi bumbu, maka rasanya pun mengikuti. Dari beberapa jenis jamur tiram, jamur tiram putih paling banyak dan populer dibudidayakan di Indonesia, serta paling banyak di jual di pasaran, baik pasar swalayan maupun pasar tradisional.

Jamur tiram putih tumbuh membentuk rumpun dalam satu media. Setiap rumpun mempunyai percabangan yang cukup banyak. Daya simpannya lebih lama dibandingkan dengan jamur tiram abu-abu, meskipun tudungnya lebih tipis dibandingkan dengan jamur tiram cokelat dan jamur tiram abu-abu

  1. Jamur Tiram Kuning
Jamur Tiram Kuning (Pleurotus citrinipileatus) dijuluki golden oyster alias jamur tiram emas berwarna kuning cerah bak emas, tudungnya berdiameter 2 sampai 5 cm. Karena cantik, kecenderungan orang enggan memasaknya dan lebih senang menjadikannya hiasa. Padahal, rasanya nutty, seperti kacang mete, meski warna sedikit memudar ketika dimasak.

Ekstrak jamur tiram kuning bersifat antioksidan dan anthiperlipidemia. Jamur emas mengandung lektin yang berkhasiat anti tumor. Ekstrak gilikoprotein dari jamur tiram kuning berdosis 12,5 mg/ml ampuh menghadang proliferasi sel kanker leukimia. Hasil penelitian di China, dengan memasukkan 5 mg lektin per bobot tubuh tikus pengidap sarkoma, mampu menghambat pertumbuhan tumor hingga 80%. Ia pun bisa dimanfaatkan sebagai afrodisiak, yaitu pembangkit gairah laki-laki.



  1. Jamur Tiram Abu-Abu 
Tiram abu-abu (Pleurotus sayor caju) warna tudung atau tubuh buahnya abu-abu (shimeji grey), dengan diameter tudung antara 4 sampai 12 cm. Jumlah cabangnya agak sedikit. Mikologi penggolongannya sama dengan jamur tiram putih, perbedaannya hanya pada spesiesnya. Jamur tiram abu-abu mempunyai rumpun paling banyak dibandingkan dengan jamur tiram cokelat
maupun jamur tiram putih, tetapi jumlah cabangnya sedikit dan lebih tipis dibandingkan dengan jamur tiram cokelat. Daya simpannya paling pendek.Jamur ini agak sulit ditemui di pasar dan amat sedikit yang membudidayakaannya. Kelebihan jamur tiram abu-abu adalah bercitarasa agak manis.

  1.  Jamur Tiram Merah
Jamur tiram merah (Pleurotus flabellatus) dijepang dikenal dengan nama sakura shimeji karena tudungnya berwarna kemerahan. Diameter tudung antara 5 sampai 10 cm.Tudungnya agak tebal dan jumlah cabangnya dalam satu rumpun lebih sedikit.

Sosok tiram merah muda tak kalah cantik. Warna pink terlihat jelas saat jamur masih muda dan perlahan memudar seiring pertambahan umur. Saat dimasak warnanya memudar karena panas. Ahli kuliner memanfaatkan tiram merah muda sebagai pengisi salad supaya warna semarak. Ia bisa dimanfaatkan untuk mengobati penyakit yang berhubungan dengan darah.
  1.  Jamur Tiram Cokelat
Jamur tiram cokelat (Pleurotus cytidiosus) dikenal dengan nama jamur abalon. Diameternya antara 4 sampai 10 cm. Warna tudungnya keabu abuan sampai abu abu kecoklatan. Jamur tiram cokelat mempunyai rumpun yang sangat sedikit dibandingkan dengan jamur tiram putih dan jamur tiram abu-abu, tetapi tudungnya lebih tebal dan daya simpannya lebih lama.

Jamur tiram coklat lebih gurih dan dagingnya lebih segar dengan aroma yang cukup tajam. Jamur tiram cokelat tudungnya lebih tebal dan daya simpannya lebih lama, mempunyai rumpun yang sangat sedikit dibandingkan dengan jamur tiram putih dan jamur tiram abu-abu..



  1.  Jamur Tiram Raja
Jamur tiram raja (Pleurotus umbellatus) disebut juga king oyster. Jamur tiram ini memiliki daya simpan yang lebih panjang dibandingkan dengan varietas jamur tiram lainnya. Jamur ini tidak bercabang sehingga tidak banyak individu yang terbentuk. Jamur tiram raja memiliki batang yang tebal dan memiliki tekstur yang kenyal dan rasa sedikit manis. 

Budidaya Jamur Tiram Raja telah berkembang pesat di Asia Tenggara selama dekade terakhir. Jamur Tiram King dijual segar di pasar lokal dan diekspor kering atau dalam stoples. Jamur ini dapat ditemukan dalam bentuk kering di toko-toko khusus Cina.
                       
  1. Jamur Tiram Biru
Ada satu lagi sebenarnya, yaitu jamur tiram biru, jamur ini jarang sekali dibudidaya oleh petani karena cukup lama untuk menumbuhkan jamur ini. Jika biasanya baglog umur 1 bulan setelah pembibitan bisa tumbuh jamur. Jamur jenis ini mencapai 100 hari agar bisa tumbuh setelah proses pembibitan. Fisik jamur ini cenderung besar dan kenyal. Warna biru akan sangat tampak ketika masih muda dan akan mumudar jika mulai mekar.



Dari beberapa jenis jamur tiram yang telah disebutkan diatas, jamur tiram putih, abu-abu, dan cokelat paling banyak dibudidayakan karena mempunyai sifat adaptasi dengan lingkungan yang baik dan tingkat produktivitasnya cukup tinggi. Jenis-jenis jamur tersebut mempunyai sifat pertumbuhan yang hampir sama, namun masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan.
/span>

0 komentar:

Posting Komentar