(KIM Kentongan) Kemarin, Sabtu, 11
Mei 2019. dalam grup WA KIM Jatim, bung Boni, yang notabene adalah ketua
Forum KIM Surabaya berkunjung Menyampaikan bahwa Bung Boni
lagi ada acara di Blitar, tepatnya di wil;ayah jatimalang kafe Rumah tuang, Jl
ir. Soekarno. Tak menyia-nyiakan keberadaan Bung Boni di Bumi Bung Karno, kami KIM Kota Blitar merapat untuk sharing tentang per KIM an di area Jatim Hingga nasional.
Dalam kesempatan tersebut, selain KIM Kentongan juga ada KIM Asabri yang di hadiri
oleh mas Eka Gigis KETUA KIM tersebut. Dalam perbincangan tersebut, banyak
hal yang dapat kami peroleh. Bagaiamana kegiatan Bung Boni Membangun Jaringan di
154 desa di Surabaya dimana di setiap Desa setidaknya ada pegiat KIM 10 hingga 20 0rang. Maka bisa di asumsikan,
bahwa mas Boni mampu memberdayakan dan menghidupkan kreatifitas manusia
setidaknya lebih dari 1500 orang. Dengan keberadaan forum KIM tersebut, KIM menjadi lebih powerfull dalam menyalurkan
aspirasi. Berita-berita KIM menjadi rujukan bagaimana mengatasi
masalah-masalah lingkungan dan kehidupan sekitar.
Bung boni mencontohkan, bagamana
ia dan teman-teman KIM menemukan seorang warga yang butuh pertolongan
medis namun tidak memiliki biaya. Hanya dengan tulisan, pihak dinas kesehatan Kota
Surabaya akhirnya turun tangan. Hal ini juga di alami KIM asabri, bagaimana Tim
asabri menulis artikel tentang ambrolnya jalan desa, sehingga pemerintah yang
berwenang terbantu membenahi jalan yang di maksud. Itulah kekuatan KIM yang belum banyak di ketahui oleh pegiat KIM itu sendiri.
Mas Boni juga menyinggung
bagaimana operasional KIM dapat berjalan, dimana notabene KIM adalah lembaga Swadaya yang tidak ada
kewajiban Pemerintah untuk menghidupi operasional KIM . Mas Boni menuturkan, bahwa untuk mendapatkan operasional
alias pemasukan KIM , Komunitas KIM harus ada sesuatu yang bisa dijual, dalam
artian, KIM harus memiliki Nilai sehingga orang
membelinya.
Maksudnya adalah, ketika KIM telah memiliki basis pembaca, basis pendengar,
basis konsumen informasi yang bersumber dari KIM , perusahaan akan bondong-bondong mencari KIM tersebut untuk meminta
kerjasama. Baik itu berupa sponsorship, program CSR maupun program-program
pemberdayaan lainnya. Prinsipnya adalah, KIM
harus memiliki nilai jika
menginginkan ada pemasukan. Konsep ini sebenarnya bukan untuk KIM saja, namun dalam konsep kehidupan sehari-hari
cukup masuk akal jika Uang akan mengejar Nilai tambah.
Di akhir diskusi, Bung Boni
berpesan, tetap semangat dan sampai ketemu Di PEKAN KIM selanjutnya. Jika memungkinkan
ketemu di FINAL LCCK Jawa Timur. Wkwkwk
Salam Kentongan
Thok-thok
0 komentar:
Posting Komentar