8.10.20

Najwa Shihab di pecat

Meskipun Najwa Shihab dipecat dari acara Mata Najwa, ayahnya (Prof. Quraish Shihab) membekali Najwa Shihab dengan nasihat yang bagus.

Tulisan Prof. Quraish Shihab Kepada Putrinya Najwa

"Keberuntungan" kadang memainkan perannya dalam kehidupan manusia, sekalipun kerap tidak masuk akal. 
Karena itulah takdir mereka.

Boleh jadi keterlambatanmu dari suatu perjalanan adalah keselamatanmu. 
Boleh jadi tertundanya pernikahanmu adalah suatu keberkahan.
Boleh jadi dipecatnya engkau dari pekerjaan adalah suatu maslahat. 
Boleh jadi sampai sekarang engkau belum dikarunia anak itu adalah kebaikan dalam hidupmu. 
Boleh jadi engkau membenci sesuatu tapi ternyata itu baik untukmu, karena Allah Maha Mengetahui, sedangkan engkau tidak mengetahui.

Sebab itu, jangan engkau merasa gundah terhadap segala sesuatu yang terjadi padamu, karena semuanya sudah atas izin Allah.
Jangan banyak mengeluh karena hanya akan menambah kegelisahan. 
Perbanyaklah bersyukur, alhamdulillah, itu yang akan mendatangkan kebahagiaan. 
Terus ucap alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah, sampai engkau tak mampu lagi mengucapkannya.

Selama kita masih bisa tidur tanpa obat tidur, kita masih bisa bangun tidur hanya dengan satu bunyi suara, kita terbangun tanpa melihat adanya alat-alat medis yang menempel di tubuh kita, itu pertanda bahwa kita hidup sejahtera. 
Alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah, ucapkan sampai engkau tak mampu lagi mengucapkannya.

Jangan selalu melihat ke belakang karena di sana ada masa lalu yang menghantuimu. 
Jangan selalu melihat ke depan karena terkadang ada masa depan yang membuatmu gelisah. 
Namun lihatlah ke atas karena di sana ada Allah yang membuatmu bahagia.

Tidak harus banyak teman agar engkau menjadi populer, singa sang raja hutan lebih sering berjalan sendirian. 
Tapi kawanan domba selalu bergerombol. 
Jari-jari juga demikian: kelingking, jari manis, jari tengah, jari telunjuk, semuanya berjajar bersampingan kecuali jari jempol, dia yang paling jauh di antara keempat itu. 
Namun perhatikan engkau akan terkejut kalau semua jari-jari itu tidak akan bisa berfungsi dengan baik tanpa adanya jempol yang sendiri yang jauh dari mereka.

Karena itu, sebenarnya yang diperhitungkan bukanlah jumlah teman yang ada di sekelilingmu, akan tetapi banyaknya cinta dan manfaat yang ada di sekitarmu, sekalipun engkau jauh dari mereka.

Menyibukkan diri dalam pekerjaan akan menyelamatkan dirimu dari 3 masalah: yaitu kebosanan, kehinaan, dan kemiskinan. Aku tidak pernah mengetahui adanya rumus kesuksesan, tapi aku menyadari bahwa "rumus kegagalan adalah sikap asal semua orang".

Teman itu seperti anak tangga, boleh jadi ia membawamu ke atas atau ternyata sebaliknya membawamu ke bawah, maka hati-hatilah anak tangga mana yang sedang engkau lalui.

Hidup ini akan terus berlanjut, baik itu engkau tertawa ataupun menangis, karena itu jangan jadikan hidupmu penuh kesedihan yang tidak bermanfaat sama sekali. 
Berlapang dadalah, maafkanlah, dan serahkan urusan manusia kepada Tuhan, karena engkau, mereka, dan kita semua, semuanya akan berpulang kepadaNya.

Jangan tinggalkan sholatmu sekalipun. 
Karena di sana, jutaan manusia yang berada di bawah tanah, sedang berharap sekiranya mereka diperbolehkan kembali hidup mereka akan bersujud kepada Allah SWT walau sekali sujud. 
Jangan selalu bersandar pada cinta, karena itu jarang terjadi. 
Jangan bersandar kepada manusia karena ia akan pergi. 
Tapi bersandarlah kepada Allah SWT, Tuhan YME, karena Dialah yang menentukan segala nya.

#copas
/span>

7.10.20

PROSES: Siapa Yang Bertahan Hidup?

PROSES: Siapa Yang Bertahan Hidup?

Sudah hampir dua bulan ini, saya melihat fenomena yang menarik minat. Yaitu: Para Raksasa turun ke jalanan! Siapa Para Raksasa itu? Mereka adalah perusahaan besar yang selama ini punya image kuat dan perkasa. Terutama para perusahaan dalam bidang konsumsi/ makanan. Mereka menjajakan produk-produknya di pinggir jalanan.

Pada awalnya, saya mengira bahwa hal tersebut hanya semacam strategi marketing communications saja. Mereka menjajakan dagangannya di pinggir jalanan hanya untuk mendapatkan perhatian publik. Kok sepertinya mereka "turun kasta" menjadi pedagang asongan atau pedagang kaki lima. Mengherankan. Dan lagi, bukan levelnya medan kompetisi mereka di pinggir jalanan. Apa yang sedang terjadi?

Kemudian saya intens mengamati. Bahkan sesekali mencoba memancing "what happened" di internal para raksasa itu, melalui insight dari para pekerjanya yang sedang bekerja menjajakan dagangannya di pinggir jalanan. Ternyata, saya menemukan beberapa informasi yang sangat mencengangkan! Para raksasa itu tidak sedang mencari perhatian. Mereka sedang bertarung habis-habisan dalam PROSES bertahan hidup! Jadi, ini sudah bukan lagi soal turun kasta. Ini adalah perang terbuka antara para raksasa dengan para pedagang asongan dan pedagang kaki lima. Atau lebih luas lagi, para raksasa itu sedang bertarung bebas dengan para pelaku usaha mikro dan industri kecil menengah. 

Apa yang sedang dilakukan oleh para raksasa bisnis tersebut adalah naluri alamiah. Proses bertahan hidup. Lantas, bagaimana dengan para pelaku usaha mikro dan industri kecil menengah? Yang juga sedang berproses untuk bertahan hidup di masa-masa sulit seperti saat ini? 

Hukum alam sudah banyak memberikan pelajaran. Siapapun yang tidak bisa berproses dengan sebaik-baiknya, tidak mempunyai daya juang yang tinggi, pasti kalah. Ditindas, dan bahkan dihabisi untuk selamanya. Siapapun yang tidak punya stamina untuk melewati setiap proses perubahan yang sedang terjadi, pasti akan semakin tertinggal. Dan bahkan terpinggirkan selama-lamanya.

Dengan adanya pandemi Virus Covid-19 ini, dunia sedang mencari titik keseimbangan baru. Hukum alamnya: hanya yang mampu beradaptasi yang akan tetap bertahan hidup. Bukan yang terkuat. Ini hukum alam yang sudah berlaku mulai jaman purba hingga sampai saat ini. Untuk mampu beradaptasi, tentu sangat dibutuhkan proses. Dan setiap proses, pastilah membutuhkan stamina, konsistensi dan daya juang yang tinggi. 

Now you see the Giants? Dunia semakin tidak membutuhkan rasan-rasan. Beradaptasi atau mati. Pilihan selalu ada di tanganmu sendiri. Jangan biarkan orang lain mengambil keputusan apapun atas keberlangsungan hidupmu. Hal itu berarti juga bahwa jangan pernah membiarkan rasan-rasan orang lain mempengaruhi keputusanmu untuk berproses dalam bertahan hidup.

Mari bertarung dengan para raksasa. Ini pertempuran yang sangat layak untuk dimenangkan. Menumbangkan para raksasa!

Hidup yang tidak diperjuangkan, tidak layak untuk dimenangkan. Hidup hanya sekali. Sekali berarti, sudah itu mati.

---
Ngopi pagi di pinggir lapangan Tunjungsekar.
/span>

PENEMUAN ORANG MENINGGAL DUNIA POSISI GANTUNG DIRI DI PERSAWAHAN SELATAN SPBU JL.KENARI KEL.PLOSOKEREP KEC.SANANWETAN KOTA BLITAR PADA PUKUL 17.45 WibKRONOLOGIS KEJADIAN :- pada hari Rabu tanggal 07 oktober 2020 sekira pukul 17.15 wib sdr salasa Masruri pergi ke sawah untuk mencari rumput dan setibanya di sawah melihat ada terpal warna orange didalam tanaman rumput Jepang kemudian saksi melihat dan mendapati ada seorang yang gantung diri leher terikat tali Dadung. Kemudian saksi memberitahukan kepada warga sekitar.IDENTITAS KORBAN :- Belum diketahui ( Mr. X )SAKSI - SAKSI :1. Salasa Masruri, lk, Blitar, 28 Juni 1989 Islam, karyawan swasta,jl lontar no. 23 RT. 03 RW. 06 kel. Plosokerep kec Sananwetan kota Blitar.2. Imam syafii, lk,Islam, wiraswasta, Blitar, 22 Juli  1979,alamat DS Togokan RT.01/01 kec Srengat Kab Blitar.3. Ilham Budi Prasetyo,lk, Banyuwangi 01 Mei 1992, Islam, alamat DS bendowulung RT 03 RW.01, pekerjaan Satpam RSI Aminah.KETERANGAN SAKSI :1. Pada hari Rabu tgl 07 Oktober 2020 sekira pukul 17.15 wib saksi 1 berangkat ke sawah untuk mencari rumput. Setibanya di sawah saksi melihat ada sebuah terpal warna orange berada ditengah semak" diarea persawahan melihat ada terpal saksi kemudian mendekati dan saat sudah dekat melihat ada seseorang sedang duduk yang lehernya terikat oleh tali dadung.kemudian saksi memberitahukan  kepada sdr Hj ma'rup penjual pupuk.2. Pada hari Rabu tanggal  07 Oktober 2020 sekira pukul  17.30 wib saksi 2 diberitahu oleh sdr Haji Ma'rup bahwa dipersawahan selatan pom bensin jl kenari ada orang meninggal gantung diri. mendapat berita tersebut kemudian saksi memberitahukan kepada sdr Ilham Budi Prasetyo satpam RSI Aminah lalu berdua melihat ke lokasi persawahan tersebut dan melihat ada seorang yg gantung diri didalam semak".3. Mendapat laporan dari saksi 2 kemudian saksi 3 bersama" melihat ke lokasi persawahan ternyata benar ada seorang yang sedang gantung diri didalam semak". Kemudian melapor ke Polsek Sanan wetan4. Untuk saat ini korban di bawa ke RSUD Mardiwaloyo untuk di lakukan pemeriksaan dan AutopsiBARANG BUKTI :1. Dompet warna coklat terletak didalam celana pendek dalam berisi uang sebesar Rp 5.250.000.2. Kunci sepeda motor.3. Topi warna biru4. Celana panjang warna hitam5. Baju batik warna merah setrip putih hitam.6. Kaos sinlet warna telur asin.7. Tiket perjalan bus dari Lampung ke Blitar.8. Sandal slop warna hitam.9. Korek api bensol warna merah dan putihDUMP --- ES

PENEMUAN ORANG MENINGGAL DUNIA POSISI GANTUNG DIRI DI PERSAWAHAN SELATAN SPBU JL.KENARI KEL.PLOSOKEREP KEC.SANANWETAN KOTA BLITAR PADA PUKUL 17.45 Wib

KRONOLOGIS KEJADIAN :

- pada hari Rabu tanggal 07 oktober 2020 sekira pukul 17.15 wib sdr salasa Masruri pergi ke sawah untuk mencari rumput dan setibanya di sawah melihat ada terpal warna orange didalam tanaman rumput Jepang kemudian saksi melihat dan mendapati ada seorang yang gantung diri leher terikat tali Dadung. Kemudian saksi memberitahukan kepada warga sekitar.

IDENTITAS KORBAN :

- Belum diketahui ( Mr. X )

SAKSI - SAKSI :

1. Salasa Masruri, lk, Blitar, 28 Juni 1989 Islam, karyawan swasta,jl lontar no. 23 RT. 03 RW. 06 kel. Plosokerep kec Sananwetan kota Blitar.
2. Imam syafii, lk,Islam, wiraswasta, Blitar, 22 Juli  1979,alamat DS Togokan RT.01/01 kec Srengat Kab Blitar.
3. Ilham Budi Prasetyo,lk, Banyuwangi 01 Mei 1992, Islam, alamat DS bendowulung RT 03 RW.01, pekerjaan Satpam RSI Aminah.

KETERANGAN SAKSI :

1. Pada hari Rabu tgl 07 Oktober 2020 sekira pukul 17.15 wib saksi 1 berangkat ke sawah untuk mencari rumput. Setibanya di sawah saksi melihat ada sebuah terpal warna orange berada ditengah semak" diarea persawahan melihat ada terpal saksi kemudian mendekati dan saat sudah dekat melihat ada seseorang sedang duduk yang lehernya terikat oleh tali dadung.kemudian saksi memberitahukan  kepada sdr Hj ma'rup penjual pupuk.

2. Pada hari Rabu tanggal  07 Oktober 2020 sekira pukul  17.30 wib saksi 2 diberitahu oleh sdr Haji Ma'rup bahwa dipersawahan selatan pom bensin jl kenari ada orang meninggal gantung diri. mendapat berita tersebut kemudian saksi memberitahukan kepada sdr Ilham Budi Prasetyo satpam RSI Aminah lalu berdua melihat ke lokasi persawahan tersebut dan melihat ada seorang yg gantung diri didalam semak".

3. Mendapat laporan dari saksi 2 kemudian saksi 3 bersama" melihat ke lokasi persawahan ternyata benar ada seorang yang sedang gantung diri didalam semak". Kemudian melapor ke Polsek Sanan wetan
4. Untuk saat ini korban di bawa ke RSUD Mardiwaloyo untuk di lakukan pemeriksaan dan Autopsi

BARANG BUKTI :

1. Dompet warna coklat terletak didalam celana pendek dalam berisi uang sebesar Rp 5.250.000.
2. Kunci sepeda motor.
3. Topi warna biru
4. Celana panjang warna hitam
5. Baju batik warna merah setrip putih hitam.
6. Kaos sinlet warna telur asin.
7. Tiket perjalan bus dari Lampung ke Blitar.
8. Sandal slop warna hitam.
9. Korek api bensol warna merah dan putih

DUMP --- ES
/span>

SECANGKIR ILMU PAHAM

🍵 *"SECANGKIR ILMU PAHAM"*

Tingkat terbawah dalam ilmu itu adalah "paham".

Ini wilayah kejernihan logika berfikir dan kerendahan hati. Ilmu tidak membutakannya, malah menjadikannya kaya. 

Tingkat ke dua terbawah adalah "kurang paham".

Orang kurang paham akan terus belajar sampai dia paham ..., dia akan terus bertanya untuk mendapatkan simpul2 pemahaman yang benar ...!

Naik setingkat lagi adalah mereka yang salah paham. Salah paham itu biasanya karena emosi dikedepankan, sehingga dia tidak sempat berfikir jernih. 

Dan ketika mereka akhirnya paham, mereka biasanya meminta maaf atas kesalah-pahamannya. Jika tidak, dia akan naik ke tingkat tertinggi dari ilmu.

Nah, tingkat tertinggi dari ilmu itu adalah gagal paham. Gagal paham ini biasanya lebih karena kesombongan.

Karena merasa berilmu, dia sudah tidak mau lagi menerima ilmu dari orang lain. 

Tidak mau lagi menerima masukan dari siapapun (baik itu nasehat dll ), atau pilih-pilih hanya mau menerima ilmu (nasehat) dari yang dia suka saja ..., bukan ilmu yg disampaikan, tapi siapa yang menyampaikan ...?

Tertutup hatinya. 
Tertutup akal pikirannya.
Tertutup pendengarannya.
Tertutup logikanya.

Ia selalu merasa cukup dengan pendapatnya sendiri.

Parahnya lagi ...,

Dia tidak menyadari bahwa pemahamannya yang gagal itu, menjadi bahan tertawaan orang yang paham.

Dia tetap dengan dirinya,
dan dia bangga dengan
ke-gagal paham-annya ...

"Kok paham ada di tingkat terbawah dan gagal paham di tingkat yang paling tinggi ? Apa tidak terbalik ?"

"Orang semakin paham akan semakin membumi, menunduk, merendah."

Dia menjadi bijaksana, karena akhirnya dia tahu, bahwa sebenarnya banyak sekali ilmu yang belum dia ketahui, dia merasa se-akan2 dia tidak tahu apa-apa ...

Dia terus mau menerima ilmu, darimana-pun ilmu itu datangnya. 

Dia tidak melihat siapa yang bicara, tetapi dia melihat ..., apa yang disampaikan ...!

Dia paham ...,

ilmu itu seperti air, dan air hanya mengalir ke tempat yang lebih rendah.

Semakin dia merendahkan hatinya, semakin tercurah ilmu kepadanya.

Sedangkan gagal paham itu ilmu tingkat tinggi.

dia seperti balon gas yang berada di atas awan.

Dia terbang tinggi dengan kesombongannya ..., 
Memandang rendah ke-ilmuan lain yang tak sepaham dengannya,

Dan merasa akulah kebenaran ... !!!

Masalahnya ..., dia tidak mempunyai pijakan yang kuat, sehingga mudah ditiup angin, tanpa mampu menolak. 
Sering berubah arah, tanpa kejelasan yang pasti.

Akhirnya dia terbawa ke-mana2 sampai terlupa jalan pulang ..., dia tersesat dengan pemahamannya dan lambat laun akan dibinasakan oleh kesombongannya ...

Dia akan mengakui ke-gagal paham-annya ..., dengan penyesalan yang amat sangat dalam.

"Jadi yang perlu diingat ...,
akal akan berfungsi dengan benar, ketika hatimu merendah ...
Ketika hatimu meninggi.., maka ilmu juga-lah yang akan membutakan si pemilik akal ..."

Ternyata di situlah kuncinya.

"Lidah orang bijaksana, berada didalam hatinya, dan tidak pernah melukai hati siapapun yang mendengarnya ..., tetapi hati orang dungu, berada di belakang lidahnya, selalu hanya ingin perkataannya saja yang paling benar dan harus didengar ... !!!"

"Ilmu itu open ending"
Makin digali makin terasa dangkal. 
Jadi kalau ada orang yang merasa sudah tahu segalanya, berarti dia tidak tahu apa...!!

Semoga bermanfaat.. 
🙏😊

 Wassalam dan selamat menjemput rezeki.
/span>