7.10.20

SECANGKIR ILMU PAHAM

🍵 *"SECANGKIR ILMU PAHAM"*

Tingkat terbawah dalam ilmu itu adalah "paham".

Ini wilayah kejernihan logika berfikir dan kerendahan hati. Ilmu tidak membutakannya, malah menjadikannya kaya. 

Tingkat ke dua terbawah adalah "kurang paham".

Orang kurang paham akan terus belajar sampai dia paham ..., dia akan terus bertanya untuk mendapatkan simpul2 pemahaman yang benar ...!

Naik setingkat lagi adalah mereka yang salah paham. Salah paham itu biasanya karena emosi dikedepankan, sehingga dia tidak sempat berfikir jernih. 

Dan ketika mereka akhirnya paham, mereka biasanya meminta maaf atas kesalah-pahamannya. Jika tidak, dia akan naik ke tingkat tertinggi dari ilmu.

Nah, tingkat tertinggi dari ilmu itu adalah gagal paham. Gagal paham ini biasanya lebih karena kesombongan.

Karena merasa berilmu, dia sudah tidak mau lagi menerima ilmu dari orang lain. 

Tidak mau lagi menerima masukan dari siapapun (baik itu nasehat dll ), atau pilih-pilih hanya mau menerima ilmu (nasehat) dari yang dia suka saja ..., bukan ilmu yg disampaikan, tapi siapa yang menyampaikan ...?

Tertutup hatinya. 
Tertutup akal pikirannya.
Tertutup pendengarannya.
Tertutup logikanya.

Ia selalu merasa cukup dengan pendapatnya sendiri.

Parahnya lagi ...,

Dia tidak menyadari bahwa pemahamannya yang gagal itu, menjadi bahan tertawaan orang yang paham.

Dia tetap dengan dirinya,
dan dia bangga dengan
ke-gagal paham-annya ...

"Kok paham ada di tingkat terbawah dan gagal paham di tingkat yang paling tinggi ? Apa tidak terbalik ?"

"Orang semakin paham akan semakin membumi, menunduk, merendah."
Dia menjadi bijaksana, karena akhirnya dia tahu, bahwa sebenarnya banyak sekali ilmu yang belum dia ketahui, dia merasa se-akan2 dia tidak tahu apa-apa ...

Dia terus mau menerima ilmu, darimana-pun ilmu itu datangnya. 

Dia tidak melihat siapa yang bicara, tetapi dia melihat ..., apa yang disampaikan ...!

Dia paham ...,

ilmu itu seperti air, dan air hanya mengalir ke tempat yang lebih rendah.

Semakin dia merendahkan hatinya, semakin tercurah ilmu kepadanya.

Sedangkan gagal paham itu ilmu tingkat tinggi.

dia seperti balon gas yang berada di atas awan.

Dia terbang tinggi dengan kesombongannya ..., 
Memandang rendah ke-ilmuan lain yang tak sepaham dengannya,

Dan merasa akulah kebenaran ... !!!

Masalahnya ..., dia tidak mempunyai pijakan yang kuat, sehingga mudah ditiup angin, tanpa mampu menolak. 
Sering berubah arah, tanpa kejelasan yang pasti.

Akhirnya dia terbawa ke-mana2 sampai terlupa jalan pulang ..., dia tersesat dengan pemahamannya dan lambat laun akan dibinasakan oleh kesombongannya ...

Dia akan mengakui ke-gagal paham-annya ..., dengan penyesalan yang amat sangat dalam.

"Jadi yang perlu diingat ...,
akal akan berfungsi dengan benar, ketika hatimu merendah ...
Ketika hatimu meninggi.., maka ilmu juga-lah yang akan membutakan si pemilik akal ..."

Ternyata di situlah kuncinya.

"Lidah orang bijaksana, berada didalam hatinya, dan tidak pernah melukai hati siapapun yang mendengarnya ..., tetapi hati orang dungu, berada di belakang lidahnya, selalu hanya ingin perkataannya saja yang paling benar dan harus didengar ... !!!"

"Ilmu itu open ending"
Makin digali makin terasa dangkal. 
Jadi kalau ada orang yang merasa sudah tahu segalanya, berarti dia tidak tahu apa...!!

Semoga bermanfaat.. 
🙏😊

 Wassalam dan selamat menjemput rezeki.
/span>
← PENEMUAN ORANG MENINGGAL DUNIA POSISI GANTUNG DIRI DI PERSAWAHAN SELATAN SPBU JL.KENARI KEL.PLOSOKEREP KEC.SANANWETAN KOTA BLITAR PADA PUKUL 17.45 WibKRONOLOGIS KEJADIAN :- pada hari Rabu tanggal 07 oktober 2020 sekira pukul 17.15 wib sdr salasa Masruri pergi ke sawah untuk mencari rumput dan setibanya di sawah melihat ada terpal warna orange didalam tanaman rumput Jepang kemudian saksi melihat dan mendapati ada seorang yang gantung diri leher terikat tali Dadung. Kemudian saksi memberitahukan kepada warga sekitar.IDENTITAS KORBAN :- Belum diketahui ( Mr. X )SAKSI - SAKSI :1. Salasa Masruri, lk, Blitar, 28 Juni 1989 Islam, karyawan swasta,jl lontar no. 23 RT. 03 RW. 06 kel. Plosokerep kec Sananwetan kota Blitar.2. Imam syafii, lk,Islam, wiraswasta, Blitar, 22 Juli  1979,alamat DS Togokan RT.01/01 kec Srengat Kab Blitar.3. Ilham Budi Prasetyo,lk, Banyuwangi 01 Mei 1992, Islam, alamat DS bendowulung RT 03 RW.01, pekerjaan Satpam RSI Aminah.KETERANGAN SAKSI :1. Pada hari Rabu tgl 07 Oktober 2020 sekira pukul 17.15 wib saksi 1 berangkat ke sawah untuk mencari rumput. Setibanya di sawah saksi melihat ada sebuah terpal warna orange berada ditengah semak" diarea persawahan melihat ada terpal saksi kemudian mendekati dan saat sudah dekat melihat ada seseorang sedang duduk yang lehernya terikat oleh tali dadung.kemudian saksi memberitahukan  kepada sdr Hj ma'rup penjual pupuk.2. Pada hari Rabu tanggal  07 Oktober 2020 sekira pukul  17.30 wib saksi 2 diberitahu oleh sdr Haji Ma'rup bahwa dipersawahan selatan pom bensin jl kenari ada orang meninggal gantung diri. mendapat berita tersebut kemudian saksi memberitahukan kepada sdr Ilham Budi Prasetyo satpam RSI Aminah lalu berdua melihat ke lokasi persawahan tersebut dan melihat ada seorang yg gantung diri didalam semak".3. Mendapat laporan dari saksi 2 kemudian saksi 3 bersama" melihat ke lokasi persawahan ternyata benar ada seorang yang sedang gantung diri didalam semak". Kemudian melapor ke Polsek Sanan wetan4. Untuk saat ini korban di bawa ke RSUD Mardiwaloyo untuk di lakukan pemeriksaan dan AutopsiBARANG BUKTI :1. Dompet warna coklat terletak didalam celana pendek dalam berisi uang sebesar Rp 5.250.000.2. Kunci sepeda motor.3. Topi warna biru4. Celana panjang warna hitam5. Baju batik warna merah setrip putih hitam.6. Kaos sinlet warna telur asin.7. Tiket perjalan bus dari Lampung ke Blitar.8. Sandal slop warna hitam.9. Korek api bensol warna merah dan putihDUMP --- ES TINGGAL, TERTINGGAL ATAU DITINGGALKAN →

0 komentar:

Posting Komentar