Jahe (Zingiber officinale), adalah tanaman rimpang yang sangat populer sebagai rempah-rempah dan bahan obat. Rimpangnya berbentuk jemari yang menggembung di ruas-ruas tengah. Rasa dominan pedas disebabkan senyawa keton bernama zingeron.
Jahe termasuk suku Zingiberaceae (temu-temuan). Nama ilmiah jahe diberikan oleh William Roxburgh dari kata Yunani zingiberi, dari Bahasa Sanskerta, singaberi.
Jahe diperkirakan berasal dari India. Namun ada pula yang mempercayai jahe berasal dari Republik Rakyat Tiongkok Selatan. Dari India, jahe dibawa sebagai rempah perdagangan hingga Asia Tenggara, Tiongkok, Jepang, hingga Timur Tengah. Kemudian pada zaman kolonialisme, jahe yang bisa memberikan rasa hangat dan pedas pada makanan segera menjadi komoditas yang populer di
Eropa
Kali ini kami akan membahas teknik budidaya jahe dengan media tanam sak atau karung 25 kg, mengapa kami lebih memilih media sak, karena dari beberapa pengalaman beberapa petani jahe, penggunaan media sak lebih efisien dan hasilnya lebih maksimal dibandingkan dengan menggunakan media gedek atau beton.
Setelah bibit jahe siap untuk ditanam pada media sak/karung, terlebih dahulu ada beberapa persiapan yang harus dilakukan baik mempersiap
alat maupun bahannya, untuk alat bisa anda gunakan alat yang sederhana seperti:
1. Cangkul
2. Sekop
Untuk bahan yang perlu disiapkan adalah:
Tanah
Untuk tanah pilihlah tanah yang gembur yang mengandung humus yang tinggi, hindari tanah yang mengandung lempung tinggi, tanah yang bagus adalah tanah yang mengandung debu atau pasir yang tinggi. Sebelum tanah dimasukkan dalam sak hancurkan tanah terlebih duhulu dengan menggunakan pacul sehingga tidak ada gumpalan tanah sedikitpun.
Bokashi
Bokashi bisa anda buat sendiri (khusus mitra hcs pasnti sudah bisa) tetapi jika anda tidak memungkinkan untuk membuat sendiri, kami menyediakan bokhasi yang sudah kami kondisikan khusus budidaya jahe dalam sak. untuk lebih jelasnya anda baca disini
Media Tanam (SAK 25 Kg)
Seperti pembahasan di atas kali ini kita akan memakai media tanam sak 25 Kg. sebaiknya sak dipilih yang mempunyai ketebalan tertentu, untuk sak yang tebal anda bisa membeli sak bekas tepung tapioka atau beras yang tebal, karena sak ini nantinya akan kita digunakan sampai 10 - 12 bulan sehingga faktor daya tahannya perlu dipertimbangkan.
Pasir (Opsional)
Media pasir diperlukan jika tanah yang anda gunakan jenis tanah yang kandungan tanah liatnya tinggi, penggunaan pasir diperlukan untuk memberikan ruang sirkulasi udara dalam media tanam, dan juga memberikan ruang gerak rimpang untuk mengembangkan diri.
Bibit Jahe
Yang ini mutlak diperlukan, untuk persemaian bibi jahe telah kami bahas pada tulisan sebelumnya, jadi untuk teknik pembibitan jahe vertikultur bisa anda baca disini.
Teknik Penanaman Jahe Vertikultur Media Sak
Setelah alat dan bahan sudah disiapkan langkah pertama yang anda lakukan adalah:
Langah pertama, campurkan tanah + bokashi dengan perbandingan 3 : 1, tanah 3 bagian dicampur dengan bokhasi 1 bagian, jika anda menggunakan campuran media pasir, perbandingan tanah : pasir : bokashi = 2 : 1 : 1
bersambung ke budidaya jahe dalam sak 2
Jahe termasuk suku Zingiberaceae (temu-temuan). Nama ilmiah jahe diberikan oleh William Roxburgh dari kata Yunani zingiberi, dari Bahasa Sanskerta, singaberi.
Jahe diperkirakan berasal dari India. Namun ada pula yang mempercayai jahe berasal dari Republik Rakyat Tiongkok Selatan. Dari India, jahe dibawa sebagai rempah perdagangan hingga Asia Tenggara, Tiongkok, Jepang, hingga Timur Tengah. Kemudian pada zaman kolonialisme, jahe yang bisa memberikan rasa hangat dan pedas pada makanan segera menjadi komoditas yang populer di
Eropa
Kali ini kami akan membahas teknik budidaya jahe dengan media tanam sak atau karung 25 kg, mengapa kami lebih memilih media sak, karena dari beberapa pengalaman beberapa petani jahe, penggunaan media sak lebih efisien dan hasilnya lebih maksimal dibandingkan dengan menggunakan media gedek atau beton.
Setelah bibit jahe siap untuk ditanam pada media sak/karung, terlebih dahulu ada beberapa persiapan yang harus dilakukan baik mempersiap
alat maupun bahannya, untuk alat bisa anda gunakan alat yang sederhana seperti:
1. Cangkul
2. Sekop
Untuk bahan yang perlu disiapkan adalah:
Tanah
Untuk tanah pilihlah tanah yang gembur yang mengandung humus yang tinggi, hindari tanah yang mengandung lempung tinggi, tanah yang bagus adalah tanah yang mengandung debu atau pasir yang tinggi. Sebelum tanah dimasukkan dalam sak hancurkan tanah terlebih duhulu dengan menggunakan pacul sehingga tidak ada gumpalan tanah sedikitpun.
Bokashi
Bokashi bisa anda buat sendiri (khusus mitra hcs pasnti sudah bisa) tetapi jika anda tidak memungkinkan untuk membuat sendiri, kami menyediakan bokhasi yang sudah kami kondisikan khusus budidaya jahe dalam sak. untuk lebih jelasnya anda baca disini
Media Tanam (SAK 25 Kg)
Seperti pembahasan di atas kali ini kita akan memakai media tanam sak 25 Kg. sebaiknya sak dipilih yang mempunyai ketebalan tertentu, untuk sak yang tebal anda bisa membeli sak bekas tepung tapioka atau beras yang tebal, karena sak ini nantinya akan kita digunakan sampai 10 - 12 bulan sehingga faktor daya tahannya perlu dipertimbangkan.
Pasir (Opsional)
Media pasir diperlukan jika tanah yang anda gunakan jenis tanah yang kandungan tanah liatnya tinggi, penggunaan pasir diperlukan untuk memberikan ruang sirkulasi udara dalam media tanam, dan juga memberikan ruang gerak rimpang untuk mengembangkan diri.
Bibit Jahe
Yang ini mutlak diperlukan, untuk persemaian bibi jahe telah kami bahas pada tulisan sebelumnya, jadi untuk teknik pembibitan jahe vertikultur bisa anda baca disini.
Teknik Penanaman Jahe Vertikultur Media Sak
Setelah alat dan bahan sudah disiapkan langkah pertama yang anda lakukan adalah:
Langah pertama, campurkan tanah + bokashi dengan perbandingan 3 : 1, tanah 3 bagian dicampur dengan bokhasi 1 bagian, jika anda menggunakan campuran media pasir, perbandingan tanah : pasir : bokashi = 2 : 1 : 1
bersambung ke budidaya jahe dalam sak 2
0 komentar:
Posting Komentar