11.7.22

Ayu Tingting Dicatut Launching One Touch Stunting

Ayu tingting dicatut launching one touch stunting 
Indonesia Emas 2045 adalah suatu upaya dalam membangun generasi emas yang dimana adalah sebuah konsep penerapan untuk menyiapkan suatu generasi penerus bangsa Indonesia pada 100 tahun emas Indonesia merdeka antara tahun 1945 sampai tahun 2045.

Merespon program pemerintah tersebut, negeri ini tentunya perlu strategi untuk menyiapkan generasi penerus yang unggul. Dari berbagai strategi salah Satunya adalah dengan menyiapkan generasi penerus yang bebas stunting. Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah 5 tahun) akibat kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Bisa terjadi karena kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal setelah bayi lahir. Namun kondisi stunting baru nampak setelah bayi berusia 2 tahun.

Dalam data nasional prevelensi Stunting sebesar 30.8% di tahun 2018 dan berada di angka 24.4% di tahun 2021. Di Jawa timur sendiri prevelensi Stunting berada di angka 23%. Meskipun kota Blitar memiliki prevelensi Stunting di bawah rata-rata nasional dan regional yakni 12.9% sesuai data SSGI 2021, kota Blitar optimis mengejar target zero persen stunting 2024. Target tersebut bukan sekedar angan-angan, namun bentuk optimisme pemerintah dalam mencegah terjadinya Stunting. Dalam Harganas ke-29, Melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) kota Blitar meluncurkan produk berbasis IT berupa Aplikasi one touch stunting (11/07/2022). Peluncuran aplikasi yang dilaksanakan di gedung Kusuma Wicitra jl S. Supriadi tersebut bersamaan dengan kegiatan Seminar bertajuk Hari keluarga Nasional 2022, ayo cegah stunting, agar keluarga bebas stunting. 

Dalam kegiatan tersebut melibatkan berbagai unsur dari lintas sektor. Adapun yang hadir dalam launching tersebut antara lain, Walikota, Ketua DPRD, Komandan Kodim 0808 Blitar, Persit,  Kapolres Blitar, Sekda, Ketua Dharma Wanita, Camat dan Lurah SE Blitar Kota, Bidan, PKK,  juga perwakilan dari para kader DP3AP2KB. Acara ini juga  menghadirkan narasumber Prof. Sri Sumarmi, S.KM. M.Kes sebagai ahli Dari universitas Airlangga Surabaya. 

Walikota Blitar, Drs. H. Santoso, M.Pd. menyampaikan bahwa inovasi aplikasi yang di gagas Mokhamad Sidik S.Sos.,M.AP. kepala DP3AP2KB ini sejalan dengan program kota Blitar menuju smartcity dimana kota Blitar bergerak membuat ekosistem IT untuk mempermudah layanan kepada masyarakat. " Dengan Aplikasi, diharapkan OPD dapat meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat. Dengan Aplikasi, kita bisa mengintervensi poin-poin mana yang nantinya agar Stunting bisa di tekan. Dengan sekali sentuh, Kita bisa dengan cepat menemukan keluarga-keluarga yang rentan akan resiko stunting dan segera para pendamping dapat memberikan respon untuk mengintervensi agar stunting tidak ada di kota Blitar" Ungkap Santoso. 
Melalui Aplikasi one touch stunting, informasi yang di sampaikan bisa segera di respon pemerintah dengan mengirimkan tim pendamping.Kami bisa memantau dan memberi bantuan secara rutin. "Harapannya, bisa mempercepat penanganan kasus stunting," tambah Santoso.

Sebelumnya, mengawali kegiatan Harganas ke-29,  Ketua Perwakilan BKKBN Jawa timur Dra. Maria Ernawati, M.M mengapresiasi apa yang di lakukan kota Blitar sangat luar biasa. Meskipun prevelensi Stunting di kota Blitar berada di bawah rata-rata nasional dan Jawa Timur, prestasi tersebut ternyata tidak cukup menjadikan kota Blitar berpuas diri, namun kota Blitar terus meningkatkan capaiannya menekan angka Stunting, optimis bertekad mewujudkan zero stunting dengan melahirkan inovasi. "Jadi menekan angka stunting itu tidak bisa instan, harus konsisten,  harus mengawal bukan hanya dari anak yang masih dalam perut, namun sedari dini saat remaja. Di awal remaja harus di edukasi menghindari pernikahan dini, calon pengantin di edukasi tentang mental berkeluarga, ibu hamil di beri nutrisi yang tepat, mendampingi balita mulai nol hingga lima tahun. Jadi kita harus bekerjasama dengan lintas sektor. Saling koordinasi antar lembaga, sebagai contoh dengan Mensos dengan program PKH nya, melibatkan dinas kesehatan yang membidangi itu, jadi harus gropyokan, tidak sendiri-sendiri." Terang Dra. Maria Ernawati, M.M atau akrab di panggil Erma.
Di akhir sambutan, Erma memberikan penekanan dengan pantun
"Ayu Tingting, pakai keriting
Cegah stunting, itu Penting"
/span>

4.7.22

GEMPITA dan Sampah

Dalam upaya menguatkan Program GEMPITA ( Gerakan Masyarakat Peduli Kelola Sampah Kota), DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA BLITAR (DLH KOTA BLITAR) melakukan sosialisasi terhadap pengurangan sampah baik di tingkat RT dan RW. DLH KOTA BLITAR melalui pemerintahan kelurahan Klampok mengundang RT, RW dan tokoh masyarakat (Tomas) untuk sosialisasi tentang pengelolaan sampah (04/7/2022) di balai kelurahan Klampok. Kegiatan tersebut dibuka oleh lurah Klampok, Aruna Indriya Wijayanti, S. STP. 
Dalam kegiatan tersebut cukup hidup dengan berbagai pertanyaan dari peserta. Banyak permasalahan sampah yang memang harus dikelola secara kolektif agar tidak menjadi masalah di kemudian hari. 
/span>

14.6.22

Verifikasi faktual Stunting adalah

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah 5 tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan pada masa awal setelah bayi lahir akan tetapi, kondisi stunting baru nampak setelah bayi berusia 2 tahun.
Dalam rangka menuju Indonesia emas 2050, stunting merupakan salah satu perhatian khusus agar saat ini Indonesia menyiapkan generasi yang bebas stunting. 
Berkenan dengan hal tersebut, Kader KB Rahayu bersama kader KB mengadakan kegiatan verifikasi faktual keluarga dengan balita yang berpotensi stunting. Kegiatan di laksanakan Selasa 14 Juni 2022 di sekretariat posyandu Jl Halamahera Klampok kota Blitar.
Verifikasi meliputi seluruh wilayah di kelurahan Klampok yang terdiri dari 8 RW yang terbagi ke dalam 3 lingkungan. Hasil verifikasi faktual tersebut nantinya dapat di jadikan acuan ke depan bagaimana langkah selanjutnya terhadap hasil yang ada agar stunting tidak di terjadi di kelurahan Klampok.
/span>

17.3.22

STOP BELI MINYAK GORENG MAHAL..!

STOP BELI MINYAK GORENG MAHAL..!

Dengan mekanisme pasar, harga minyak goreng melambung tinggi. Seenaknya saja menentukan harga. Dan barang yang kemarin langka, sekarang terpajang di rak rak swalayan dengan harga yang tinggi. *MEREKA MAININ KITA (EMAK-EMAK), YA KITA BALAS DG BALIK MAININ MEREKA.!*
Beli saat harga sdh turun, jatuh.!!

Solusinya? 

Biarkan mereka bermain dan mempermainkan harga. Biaaaaarkan saja. 

*Yang kita bisa lakukan adalah dengan TIDAK MEMBELI-nya. Biarkanlah minyak goreng itu menjadi pajangan abadi di sana.*

Masih banyak alternatif dalam mengolah makanan dan kudapan, yang bisa jadi JAUH lebih sehat. 
Banyak olahan masakan, kulineran yang kita konsumsi tanpa harus tergantung dengan minyak goreng. 

Emak emak kita pasti akan mengeluarkan jurus mautnya. *_Emak emak pasti jauh lebih pintar dari para mafia minyak goreng ini._* Emak emak kita akan menggali segala kemampuannya agar rumah tangga tetap bertahan dengan masakannya yang sehat dan berkualitas tentunya. 

Biarkan penumpukan akan terjadi di gudang gudang mereka. Produksi jalan terus kan? Biar mereka bangun gudang baru, biar mereka sewa gudang baru. Lupakan minyak goreng. Gunakan minyak Kelapa bikinan sendiri. 

Saya jadi teringat almarhummah ibu yang sering membuat minyak sendiri dari kelapa. Rasanya jauh lebih nikmat. Sesendok minyak kelapa ini ditambahkan ke 'samba lado' enaknya luar biasa, wangi nya kemana mana. Apalagi dimakan dengan mampagatok 'patai matah', jariang mudo, itu saja sangatlah nikmatnya. 

Ada lagi dengan merebus, mengukus, membakar atau memanggang. Semuanya sangat sehat. Sangat sehat sekali malah. Dan semuanya gampang didapat, gampang dilakukan. 

Mulailah meninggalkan segala gorengan. Mulailah beralih dengan segala rebusan ataupun kukusan. Hentikan pisang goreng, beralih lah ke pisang rebus. Banyak yg bisa dilakukan tanpa minyak goreng. Emak emak pasti tahu itu. 

Mari stop segala gorengan!!!! 
Stop membeli minyak goreng. Jadikan gerakan nasional. Biarkan mereka bangkrut dengan sendirinya. 

#boikotminyakgoreng
#janganbeliminyakgoreng
#stopgorengan
#marihidupsehat
#minyakgorengmahal

Ariandi, Brasco E. Salman, Ahmad Yasin, Raudlatul Janatin, dan Suidah Hafidz.

Indonesia, 17 Maret 2022.
/span>