2.11.20

Sayidah Aminah berkata, “Ketika aku mengandung “Kekasihku” Muhammad Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam"

.
_*Masyaa Allah HabibAllah*_

Sayidah Aminah berkata, “Ketika aku mengandung “Kekasihku” Muhammad Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam, di awal masa kehamilanku, yaitu bulan Rajab. 

Suatu malam, ketika aku dalam kenikmatan tidur, tiba tiba masuk seorang laki-laki yang sangat elok parasnya, wangi aromanya, dan tampak sekali pancaran cahayanya.

Dia berkata, “Marhaban bika Ya Muhammad (Selamat datang untukmu Wahai Muhammad)”.
Aku bertanya, “Siapa engkau?”
Ia menjawab “Aku Adam, ayah sekalian manusia”
“Apa yang engkau inginkan?”
“Aku ingin membawa kabar gembira. Bahagialah engkau wahai Aminah, engkau sedang mengandung “Sayyidil Basyar” (Pemimpin Manusia)”

Pada bulan kedua datang seorang laki-laki, seraya berkata, “Assalamu’alaika Ya Rasulallah (Salam untukmu wahai utusan Allah)”.
Aku bertanya, “Siapa engkau?”
Ia menjawab, “Aku Tsits”
“Apa yang engkau inginkan”
“Aku ingin menggembirakanmu, bergembiralah wahai Aminah, engkau sedang mengandung “Shohibut Ta’wil wal Hadits” (Pemilik Ta’wil dan Hadits)”

Pada bulan ketiga datang seorang laki-laki yang berkata, “Assalamu’alaika ya Nabiyallah (Salam untukmu wahai Nabi Allah)”.
Aku bertanya, “Siapa engkau?”
Ia menjawab, “Aku Idris”
“Apa yang engkau inginkan”
“Gembiralah engkau Ya Aminah, engkau sedang mengandung “Nabiyir Ro-iis” (Nabi Pemimpin)”.
Pada bulan keempat datang seorang laki-laki yang berkata, “Assalamu’alaika ya Habiballah (Salam untukmu wahai Kekasih Allah)”.
Aku bertanya, “Siapa engkau?”
Ia menjawab, “Aku Nuh”
“Apa yang engkau inginkan”
“Bahagialah wahai Aminah, engkau sedang mengandung “Shohibun Nashri wal Futuh” (Pemilik Pertolongan dan Kemenangan)”.

Pada bulan kelima datang seorang laki-laki yang berkata, “Assalamu’alaika ya shafwatallah (Salam untukmu wahai Sahabat Karib Allah)”.
Aku bertanya, “Siapa engkau?”
Ia menjawab, “Aku Hud”
“Apa yang engkau inginkan”
“Bergembiralah wahai ibu Aminah, engkau sedang mengandung “Shohibusy Syafa’ah fil yawmil Masyhud” (Pemilik Syafaat di Hari persaksian/ Hari kiamat)”.

Pada bulan keenam datang seorang laki-laki yang berkata, “Assalamu’alaika ya Rohmatallah (Salam untukmu wahai kasih sayang Allah)”.
Aku bertanya, “Siapa engkau?”
Ia menjawab, “Aku Ibrohim AlKholil”
“Apa yang engkau inginkan”
“Bahagialah engkau Ya Aminah, engkau sedang mengandung “Nabiyil Jalil” (Nabi yang Agung)”.
Pada bulan ketujuh datang seorang laki-laki yang berkata, “Assalamu’alaika ya manikhtaarohullah” (Salam untukmu wahai orang yang telah dipilih Allah)”.
Aku bertanya, “Siapa engkau?”
Ia menjawab, “Aku Isma’il Adz-Dzabih (Yang disembelih)”
“Apa yang engkau inginkan”
“Gembiralah Ya Aminah, engkau sedang mengandung “Nabiyil Malih” (Nabi yang Elok)”.

Pada bulan kedelapan datang seorang laki-laki yang berkata, “Assalamu’alaika ya Khirotallah” (Salam untukmu wahai pilihan Allah)”.
Aku bertanya, “Siapa engkau?”
Ia menjawab, “Aku Musa putra Imran”
“Apa yang engkau inginkan”
“Kabar gembira Ya Aminah, engkau sedang mengandung “Man Yunzalu ‘alaihil Qur’an” (Orang yang akan diuturunkan padanya Al-Qur’an)”.

Pada bulan kesembilan, yakni bulan Robi’ul Awwal, datang seorang laki-laki yang berkata, “Assalamu’alaika ya Rosulallah” (Salam untukmu wahai utusan Allah)”.
Aku bertanya, “Siapa engkau?”
Ia menjawab, “Aku Isa putra Maryam”
“Apa yang engkau inginkan”
“Gembiralah engkau Ya Aminah, engkau sedang mengandung “Nabiyil Mukarrom wa rosulil mu’adhom” (Nabi yang dimuliakan dan Rasul yang diagungkan)”.

Syaikh Nawawi Banten, Maulid Ibriz, hlm 17-19.

Detik-detik Kelahiran Nabi Muhammad SAW

Telah disebutkan bahwa sesungguhnya pada bulan ke sembilan kehamilan Sayyidah Aminah (Robi'ul-Awwal) saat hari-hari kelahiran Nabi Muhammad saw sudah semakin dekat, Alloh swt semakin melimpahkan bermacam anugerah-Nya kepada Sayyidah Aminah mulai tanggal 1 hingga malam tanggal 12 Robiul-Awwal malam kelahiran Al-Musthofa Muhammad saw. 

Pada Malam Pertama (ke 1) : 

Alloh swt melimpahkan segala kedamaian dan ketentraman yang luar biasa sehingga Sayyidah Aminah merasakan ketenangan dan kesejukan jiwa yang belum pernah dirasakan sebelumnya. 

Pada malam ke 2 : 

Datang seruan berita gembira kepada ibunda Nabi Muhammad saw yang menyatakan dirinya akan mendapati anugerah yang luar biasa dari Alloh swt. 

Pada malam ke 3 :

Datang seruan memanggil : 
“Wahai Aminah … sudah dekat saat engkau melahirkan Nabi yang agung dan mulia, Muhammad Rosululloh saw yang senantiasa memuji dan bersyukur kepada Alloh swt.” 

Pada malam ke 4 : 

Sayyidah Aminah mendengar seruan beraneka ragam tasbih para malaikat secara nyata dan jelas. 

Pada malam ke 5 : 

Sayyidah Aminah mimpi bertemu dengan Nabi Alloh Ibrohim as. 

Pada malam ke 6 : 

Sayyidah Aminah melihat cahaya Nabi Muhammad saw memenuhi alam semesta. 

Pada malam ke 7 : 

Sayyidah Aminah melihat para malaikat silih berganti saling berdatangan mengunjungi kediamannya membawa kabar gembira sehingga kebahagiaan dan kedamaian semakin memuncak. 

Pada malam ke 8 :

Sayyidah Aminah mendengar seruan memanggil dimana-mana, suara tersebut terdengar dengan jelas mengumandangkan : 
“Berbahagialah wahai seluruh penghuni alam semesta, telah dekat kelahiran Nabi agung, Kekasih Alloh swt Pencipta Alam Semesta.” 

Pada malam ke 9 : 

Alloh swt semakin mencurahkan rohmat kasih sayang kepada Sayyidah Aminah sehingga tidak ada sedikitpun rasa sakit, sedih, susah, dalam jiwa Sayyidah Aminah. 

Pada malam ke 10 :

Sayyidah Aminah melihat tanah Tho’if dan Mina ikut bergembira menyambut akan kelahiran Nabi Muhammad saw.

Pada malam ke 11 : 

Sayyidah Aminah melihat seluruh penghuni langit dan bumi ikut bersuka cita menyongsong kelahiran Sayyidina Muhammad saw. 

Malam detik-detik kelahiran Nabi Muhammad saw, tepat tanggal 12 Robi’ul-Awwal di sepertiga malam. Di malam ke 12 ini langit dalam keadaan cerah tanpa ada mendung sedikitpun. Saat itu Sayyid Abdul Mutholib (kakek Nabi Muhammad saw) sedang bermunajat kepada Alloh swt di sekitar Ka’bah. Sedangkan Sayyidah Aminah sendiri di rumah tanpa ada seorang pun yang menemaninya. 

Tiba-tiba Sayyidah Aminah melihat tiang rumahnya terbelah dan perlahan-lahan muncul 4 wanita yang sangat masing² sangat jelita, anggun dan cantik, diliputi dengan cahaya kemilau yang memancar serta semerbak harum memenuhi seluruh ruangan. 

Wanita pertama datang berkata : 
”Sungguh berbahagialah engkau wahai Aminah, sebentar lagi engkau akan melahirkan Nabi yang agung, junjungan semesta alam. Beliaulah Nabi Muhammad saw. Kenalilah aku, bahwa aku adalah istri Nabi Alloh Adam as, ibunda seluruh ummat manusia, aku diperintahakan Alloh untuk menemanimu.” 

Kemudian datanglah wanita kedua yang menyampaiakan kabar gembira : 
“Aku adalah istri Nabi Alloh Ibrohim as yang diperintahkan Alloh swt untuk menemanimu.” 

Begitu pula menghampiri wanita yang ketiga : 
”Aku adalah Asiyah binti Muzahim yang diperintahkan Alloh untuk menemanimu.” 

Datanglah wanita ke empat : 
”Aku adalah Maryam, ibunda Isa as datang untuk menyambut kehadiran putramu Muhammad Rosululloh.” 

Sehingga semakin memuncak rasa kedamaian dan kebahagiaan ibunda Nabi Muhammad saw yang tidak bisa terlukiskan dengan kata-kata. 

Keajaiban berikutnya Sayyidah Aminah melihat sekelompok demi sekelompok manusia bercahaya berdatangan silih berganti memasuki ruangannya dan mereka memanjatkan puji-pujian kepada Alloh swt dengan berbagai macam bahasa yang berbeda. 

Detik berikutnya Sayyidah Aminah melihat atap rumahnya terbuka dan terlihat oleh beliau bermacam-macam bintang di angkasa beterbangan yang sangat indah berkilau cahayanya. 

Detik berikutnya Alloh swt memerintahkan kepada Malaikat Ridhwan agar mengomandokan seluruh bidadari sorga agar berdandan cantik dan rapi, memakai kain sutra dan segala macam bentuk perhiasan dengan bermahkotan emas, intan permata yang bergemerlapan, dan menebarkan wangi-wangian sorga yang harum semerbak ke segala penjuru, lalu beribu ribu bidadari² itu dibawa ke alam dunia oleh Malaikat Ridhwan, terlihat wajah bidadari² itu gembira. 

Lalu Alloh swt memanggil : 
“Yaa Jibril … serukanlah kepada seluruh arwah para Nabi, para Rosul, para wali agar berkumpul, berbaris rapi, bahwa sesungguhnya Kekasih-Ku cahaya di atas cahaya, agar disambut dengan baik dan suruhlah mereka mnyambut kedatangan Nabi Muhammad saw. 

Yaa Jibril … perintahkanlah kepada Malaikat Malik agar menutup pintu-pintu neraka dan perintahakan kepada Malaikat Ridhwan untuk membuka pintu-pintu sorga dan bersoleklah engkau dengan sebaik-baiknya keindahan demi menyambut kekasih-Ku Nabi Muhammad saw. 

Yaa Jibril… bawalah beribu ribu malaikat yang ada di langit, turunlah ke bumi, ketahuilah Kekasih-Ku Muhammad saw telah siap untuk dilahirkan dan sekarang tiba saatnya Nabi Akhiruzzaman.” 

Dan turunlah semua malaikat, maka penuhlah isi bumi ini dengan beribu ribu malaikat. Sayyidah Aminah melihat malaikat itupun berdatangan membawa kayu-kayu gahru yang wangi dan memenuhi seluruh jagat raya. Pada saat itu pula mereka semua berdzikir, bertasbih, bertahmid, dan pada saat itu pula datanglah burung putih yang berkilau cahayanya mendekati Sayyidah Aminah dan mengusapkan sayapnya pada Sayyidah Aminah, maka pada saat itu pula lahirlah Nabi Muhammad Rosululloh saw dan tidaklah Sayyidah Aminah melihat kecuali cahaya, tak lama kemudian terlihatlah jari-jari Nabi Muhammad saw bersujud kepada Alloh seraya mengucapkan : 
“Allohu Akbar ... Allkhu Akbar ... Wal-Hamdulillahi katsiro, wasubhanallohi bukrotan wa ashila...” 

Kegembiraan memancar dari setiap sudut alam raya, gemuruh sholawat memenuhi semesta dengan bahasa yang berbeda beda dan dengan cara yang bermacam macam pula

ÙˆَÙ…َا Ø£َرْسَÙ„ْÙ†َاكَ Ø¥ِÙ„َّا رَØ­ْÙ…َØ©ً Ù„ِÙ„ْعَالَÙ…ِينَ
Tidaklah Kami MENGUTUS Engkau (Muhammad) Melainkan Sebagai Rahmat Bagi Seluruh Alam (Al-Anbiya)

Allahumma sholli ala sayyidina Muhammad wa alaa sayyidina Muhammad

“Yaa Nabi Salam Alaika … Yaa Rosul Salam Alaika … Yaa Habib Salam Alaika … Sholawatulloh Alaika ... ” 

Semoga Shalawt dan salam senantiasa tercurahkan untuk Nabi Muhammad SAW berserta kluarga & para shabat yang menngikutinya dan kita umatnya hinga Akhir zaman semoga kita memperoleh safaatnya kelak.

Ya Allah yrabb.. 
Semoga engkau bangkitkan kami dalam barisan yang sama bersama Rasul kami Ya Habibi Yaa Rasulallah

Aamiiiin
 Ya robbal Alamiiiin

(Diriwayatkan dari Imam Syihabuddin Ahmad bin Hajar Al-Haitami Asy-syafi’i. Dalam kitabnya “Anni’matul-Kubro ’alal-alam).

*Selamat menyambut hari kelahiran Rosululloh MUHAMMAD S.A.W*.
/span>

10.10.20

41 NASEHAT PENDIRI PONDOK PESANTREN LIRBOYO

*Allohumma solli wasallim wabarik 'ala sayyidina wamaulana Muhammad*

.       *( ADDINU ANNASHIHAT )*



*41 NASEHAT PENDIRI PONDOK PESANTREN LIRBOYO*



*1.* ```Yang penting NGAJI !!! Walaupun anaknya seorang tukang ngarit tapi mau ngaji, ya akan pinter. Anaknya orang alim tapi tidak mau ngaji, ya tidak akan pinter. YANG PENTING NGAJI SING TENANAN.```
*- KH. Abdul Karim (Pendiri Ponpes Lirboyo)*

*2.* ```Doakan aku supaya jangan dulu meninggal sebelum bisa puasa selama 9 tahun seperti Mbah Khalil. Dan doakan aku juga supaya diakui santrinya Mbah Khalil.```
*- KH. Abdul Karim (Pendiri Ponpes Lirboyo)*

*3.* ```Yang dinamakan santri yang manfaat ilmunya adalah santri yang ilmunya bisa menuntun mereka meraih ridho Allah. Masalah keadaan tiap-tiap santri di rumahnya kelak, terserah gusti Allah.```
*- KH. Marzuqi Dahlan (Pengasuh Ponpes Lirboyo)*

*4.* ```Jangan sekali-kali kalian menyakiti hati orang tua. terlebih-lebih ibu. Karena menyebabkan ilmunya tidak bermanfaat.```
*- KH. Marzuqi Dahlan (Pengasuh Ponpes Lirboyo)*

*5.* ```Jika ingin tujuanmu tercapai, jangan makan nasi alias ngerowot.```
*- KH. Marzuqi Dahlan (Pengasuh Ponpes Lirboyo)*

*6.* ```Banyak dan sedikitnya ilmu itu sebuah amanat jadi harus disebarkan.```
*- KH. Marzuqi Dahlan (Pengasuh Ponpes Lirboyo)*

*7.* ```Ingat kalau kamu jadi pemimpin, tolong hindari 2 masalah. Pertama, jangan sampai mata duitan. Kedua, jangan tergoda perempuan. Kalau bisa bertahan dari dua hal ini Insya Allah selamat.```
*- KH. Mahrus Ali (Pengasuh Ponpes Lirboyo)*

*8.* ```Ngajarlah ngaji !!! Kalau nanti kamu tidak bisa makan, kethoken kupingku/potong telingaku.```
*- KH. Mahrus Ali (Pengasuh Ponpes Lirboyo)*

*9.* ```Nabi Sulaiman itu sukses dalam 90 tahun dan Nabi Nuh sukses dalam waktu 900 tahun. Tetapi di dalam Al-Qur’an yang disebut Ulul 'Azmi adalah Nabi Nuh. Ini menunjukkan perjuangan dilihat dari kesulitan, bukan dari jumlah murid-muridnya.```
*- KH. Mahrus Ali (Pengasuh Ponpes Lirboyo)*

*10.* ```Saya dulu waktu di pondok tidak pernah membayangkan akan jadi kyai, tidak pernah membayangkan akan menjadi orang kaya. Akhirnya menjadi orang mulia seperti ini saya takut. Jangan-jangan bagian saya ini saja, di akhirat tidak dapat bagian apa-apa.```
*- KH. Mahrus Ali (Pengasuh Ponpes Lirboyo)*

*11.* ```Kalau ingin hidup mulia hormati orangtua, khususnya ibu.```
*- KH. Mahrus Ali (Pengasuh Ponpes Lirboyo)*

*12.* ```Orang yang mempunyai ilmu sambil di riyadhohi dengan yang tidak di riyadhohi itu hasilnya beda. Riyadhoh yang paling utama adalah istiqomah.```
*- KH. Mahrus Ali (Pengasuh Ponpes Lirboyo)*

*13.* ```Orang ingin sukses itu kuncinya menghormati istri.```
*- KH. Mahrus Ali (Pengasuh Ponpes Lirboyo)*

*14.* ```Barang siapa yang tidak mati karena pedang, maka ia akan mati dengan sebab musabab lain. Sebab musabab kematian itu banyak, namun mati cuma sekali.```
*- KH. Maksum Jauhari (Pengasuh Ponpes Lirboyo)*

*15.* ```Banyak orang yang ilmunya sedang-sedang saja Tapi betapa hebat manfaat dan barokahnya karena ditunjangi oleh sifat tawadhu’ dan banyak khidmah tholabul ‘ilmi.```
*- KH. Makshum Jauhari (Pengasuh Ponpes Lirboyo)*

*16.* ```Menghormati guru harus juga menghormati apa yang dimiliki guru.```
*- KH. Maksum Jauhari (Pengasuh Ponpes Lirboyo)*

*17.* ```Empat perkara untuk menjadi hamba Allah yang haqiqi adalah adab, ilmu, sidqu, dan amanah.```
 *- KH. Imam Yahya Mahrus (Pengasuh Ponpes Lirboyo)*

*18.* ```Santri kok pacaran berarti santri gadungan. Pernikahan yang berangkat dari pacaran biasanya tidak bahagia, karena saat pacaran yang diperhatikan hanya kebaikannya saja. Dan yang jelas menurut Islam pacaran itu dilarang.```
*- KH. Ahmad Idris Marzuqi (Pengasuh Ponpes Lirboyo)*

*19.* ```Walaupun di rumah sudah menjadi tokoh masyarakat, bahkan menjadi wali. Kalau belum mengajar, masih kurang disenangi oleh Mbah Abdul Karim.```
*- KH. Ahmad Idris Marzuqi (Pengasuh Ponpes Lirboyo)*

*20.* ```Orang yang ahli baca shalawat, dzurriyah dan anaknya akan mudah menjadi orang ‘alim, shalih akhlaq dan tingkah lakunya.```
*- KH. Ahmad Idris Marzuqi (Pengasuh Ponpes Lirboyo)*

*21.* ```Ketika belajar di Lirboyo jangan pernah putus asa apapun yang terjadi.```
*- KH. Ahmad Idris Marzuqi (Pengasuh Ponpes Lirboyo)*

*22.* ```Santri kalau pulang harus bisa menjadi seperti paku yang bisa menyatukan berbagai lapisan masyarakat, MESKIPUN DIRINYA TAK TERLIHAT.```
*- KH. Abdul Aziz Manshur (Pengasuh Ponpes Lirboyo)*

*23.* ```Lisan hanya wasilah, dakwah sebenarnya (dengan) hati.```
*-KH. Abdul Aziz Manshur (Pengasuh Ponpes Lirboyo)*

*24.* ```Jangan dikira umat Islam benci dengan orang Budha, tapi maksudnya yang dibenci adalah agamanya bukan orangnya.```
*- KH. Abdul Aziz Manshur (Pengasuh Ponpes Lirboyo)*

*25.* ```Berbuatlah kebaikan sesuai dengan keahlianmu.```
*- KH. Abdul Aziz Manshur (Pengasuh Ponpes Lirboyo)*

*26.* ```Kekuatan manusia terbatas. kewajiban kita adalah ikhlas dan berdoa. jangan cuma, "Saya harus bisa begini"```
*- KH. Abdul Aziz Manshur (Pengasuh Ponpes Lirboyo)*

*27.* ```Puncak dari segala kenikmatan adalah meninggal dalam keadaan menetapi iman dan Islam.```
*- KH. Abdul Aziz Manshur (Pengasuh Ponpes Lirboyo)*

*28.* ```Birrul walidain itu caranya bukan berarti orangtua digendong ke sana ke sini. Tapi yang terpenting jangan menyakiti hati orangtua.```
*- KH. Anwar Manshur (Pengasuh Ponpes Lirboyo)*

*29.* ```Hidup di dunia ini pasti terkena cobaan, jangan heran. itu sudah menjadi ketentuannya.```
*- KH. Anwar Manshur (Pengasuh Ponpes Lirboyo)*

*30.* ```Amalkanlah ilmu yang kalian peroleh sambil tetap mencari ilmu. Karena mencari ilmu itu tetap diwajibkan sampai akhir hayat.```
*- KH. Anwar Manshur (Pengasuh Ponpes Lirboyo)*

*31.* ```Kita harus benar-bemar ikhlas dalam berjuang. Jangan sampai mengharapkan pamrih dari segala sesuatu yang kita sumbangkan kepada masyarakat dan bangsa.```
*- KH. Anwar Manshur (Pengasuh Ponpes Lirboyo)*

*32.* ```Harganya seseorang adalah ilmu dan pengamalannya.```
*- KH. Anwar Manshur (Pengasuh Ponpes Lirboyo)*

*33.* ```Sebaik-baiknya orang, itu orang diajak pencuri, pencurinya malah sadar. Sejelek-jeleknya orang, itu orang diajak pencuri malah ikut jadi pencuri. Jangan mudah terbawa zaman, sekarang sudah tidak karuan. Jangan ikut-ikutan tidak karuan.```
*- KH. Anwar Manshur (Pengasuh Ponpes Lirboyo)*

*34.* ```Orang sukses dan alim tentu ada hubungan dengan orangtua dan kakeknya.```
*- KH. Abdullah Kafabihi Mahrus (Pengasuh Ponpes Lirboyo)*

*35.* ```Perjuangan membutuhkan pengorbanan. Kejayaan membutuhkan perjuangan.```
*- KH. Abdullah Kafabihi Mahrus (Pengasuh Ponpes Lirboyo)*

*36.* ```Setan menggoda dengan cara apapun. Kadang dengan pemikiran. Ini yang berbahaya, maka tafakkur harus didasari ilmu.```
*- KH. Abdullah Kafabihi Mahrus (Pengasuh Ponpes Lirboyo)*

*37.* ```Yang bertanggung jawab terhadap NU adalah santri, karena NU lahir dari kalangan pesantren.```
*- KH. Abdullah Kafabihi Mahrus (Pengasuh Ponpes Lirboyo)*

*38.* ```Yang serius belajarnya !!! Mumpung masih muda. Kalau sudah tua pasti nambah repot, karena tidak ada orang tua yang tidak repot.```
*- KH. Habibullah Zaini (Pengasuh Ponpes Lirboyo)*

*39.* ```Jangan takut ketika tidak bisa bekerja, tapi takutlah ketika hanya bisa bekerja. Pendidikan di Lirboyo bukan untuk bekerja, tapi untuk dakwah.```
*- KH. Ma'ruf Zainuddin (Pengasuh Ponpes Lirboyo)*

*40.* ```Harus Punya Tanggung Jawab, Kewajiban Orang Yang Mencari Ilmu Harus Belajar. Kewajiban Orang Yang Mempunyai Ilmu Harus Mengajar.```
*- KH. Ma'ruf Zainuddin (Pengasuh Ponpes Lirboyo)*

*41.* ```Ilmu Itu Amanah, Harus Dipegang Teguh Dan Disampaikan Kepada Yang Berhak.```
*- KH. Rofi'i Ya'kub (Pengasuh Ponpes Lirboyo Kediri)*
/span>

8.10.20

Najwa Shihab di pecat

Meskipun Najwa Shihab dipecat dari acara Mata Najwa, ayahnya (Prof. Quraish Shihab) membekali Najwa Shihab dengan nasihat yang bagus.

Tulisan Prof. Quraish Shihab Kepada Putrinya Najwa

"Keberuntungan" kadang memainkan perannya dalam kehidupan manusia, sekalipun kerap tidak masuk akal. 
Karena itulah takdir mereka.

Boleh jadi keterlambatanmu dari suatu perjalanan adalah keselamatanmu. 
Boleh jadi tertundanya pernikahanmu adalah suatu keberkahan.
Boleh jadi dipecatnya engkau dari pekerjaan adalah suatu maslahat. 
Boleh jadi sampai sekarang engkau belum dikarunia anak itu adalah kebaikan dalam hidupmu. 
Boleh jadi engkau membenci sesuatu tapi ternyata itu baik untukmu, karena Allah Maha Mengetahui, sedangkan engkau tidak mengetahui.

Sebab itu, jangan engkau merasa gundah terhadap segala sesuatu yang terjadi padamu, karena semuanya sudah atas izin Allah.
Jangan banyak mengeluh karena hanya akan menambah kegelisahan. 
Perbanyaklah bersyukur, alhamdulillah, itu yang akan mendatangkan kebahagiaan. 
Terus ucap alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah, sampai engkau tak mampu lagi mengucapkannya.

Selama kita masih bisa tidur tanpa obat tidur, kita masih bisa bangun tidur hanya dengan satu bunyi suara, kita terbangun tanpa melihat adanya alat-alat medis yang menempel di tubuh kita, itu pertanda bahwa kita hidup sejahtera. 
Alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah, ucapkan sampai engkau tak mampu lagi mengucapkannya.

Jangan selalu melihat ke belakang karena di sana ada masa lalu yang menghantuimu. 
Jangan selalu melihat ke depan karena terkadang ada masa depan yang membuatmu gelisah. 
Namun lihatlah ke atas karena di sana ada Allah yang membuatmu bahagia.

Tidak harus banyak teman agar engkau menjadi populer, singa sang raja hutan lebih sering berjalan sendirian. 
Tapi kawanan domba selalu bergerombol. 
Jari-jari juga demikian: kelingking, jari manis, jari tengah, jari telunjuk, semuanya berjajar bersampingan kecuali jari jempol, dia yang paling jauh di antara keempat itu. 
Namun perhatikan engkau akan terkejut kalau semua jari-jari itu tidak akan bisa berfungsi dengan baik tanpa adanya jempol yang sendiri yang jauh dari mereka.

Karena itu, sebenarnya yang diperhitungkan bukanlah jumlah teman yang ada di sekelilingmu, akan tetapi banyaknya cinta dan manfaat yang ada di sekitarmu, sekalipun engkau jauh dari mereka.

Menyibukkan diri dalam pekerjaan akan menyelamatkan dirimu dari 3 masalah: yaitu kebosanan, kehinaan, dan kemiskinan. Aku tidak pernah mengetahui adanya rumus kesuksesan, tapi aku menyadari bahwa "rumus kegagalan adalah sikap asal semua orang".

Teman itu seperti anak tangga, boleh jadi ia membawamu ke atas atau ternyata sebaliknya membawamu ke bawah, maka hati-hatilah anak tangga mana yang sedang engkau lalui.

Hidup ini akan terus berlanjut, baik itu engkau tertawa ataupun menangis, karena itu jangan jadikan hidupmu penuh kesedihan yang tidak bermanfaat sama sekali. 
Berlapang dadalah, maafkanlah, dan serahkan urusan manusia kepada Tuhan, karena engkau, mereka, dan kita semua, semuanya akan berpulang kepadaNya.

Jangan tinggalkan sholatmu sekalipun. 
Karena di sana, jutaan manusia yang berada di bawah tanah, sedang berharap sekiranya mereka diperbolehkan kembali hidup mereka akan bersujud kepada Allah SWT walau sekali sujud. 
Jangan selalu bersandar pada cinta, karena itu jarang terjadi. 
Jangan bersandar kepada manusia karena ia akan pergi. 
Tapi bersandarlah kepada Allah SWT, Tuhan YME, karena Dialah yang menentukan segala nya.

#copas
/span>

7.10.20

PROSES: Siapa Yang Bertahan Hidup?

PROSES: Siapa Yang Bertahan Hidup?

Sudah hampir dua bulan ini, saya melihat fenomena yang menarik minat. Yaitu: Para Raksasa turun ke jalanan! Siapa Para Raksasa itu? Mereka adalah perusahaan besar yang selama ini punya image kuat dan perkasa. Terutama para perusahaan dalam bidang konsumsi/ makanan. Mereka menjajakan produk-produknya di pinggir jalanan.

Pada awalnya, saya mengira bahwa hal tersebut hanya semacam strategi marketing communications saja. Mereka menjajakan dagangannya di pinggir jalanan hanya untuk mendapatkan perhatian publik. Kok sepertinya mereka "turun kasta" menjadi pedagang asongan atau pedagang kaki lima. Mengherankan. Dan lagi, bukan levelnya medan kompetisi mereka di pinggir jalanan. Apa yang sedang terjadi?

Kemudian saya intens mengamati. Bahkan sesekali mencoba memancing "what happened" di internal para raksasa itu, melalui insight dari para pekerjanya yang sedang bekerja menjajakan dagangannya di pinggir jalanan. Ternyata, saya menemukan beberapa informasi yang sangat mencengangkan! Para raksasa itu tidak sedang mencari perhatian. Mereka sedang bertarung habis-habisan dalam PROSES bertahan hidup! Jadi, ini sudah bukan lagi soal turun kasta. Ini adalah perang terbuka antara para raksasa dengan para pedagang asongan dan pedagang kaki lima. Atau lebih luas lagi, para raksasa itu sedang bertarung bebas dengan para pelaku usaha mikro dan industri kecil menengah. 

Apa yang sedang dilakukan oleh para raksasa bisnis tersebut adalah naluri alamiah. Proses bertahan hidup. Lantas, bagaimana dengan para pelaku usaha mikro dan industri kecil menengah? Yang juga sedang berproses untuk bertahan hidup di masa-masa sulit seperti saat ini? 

Hukum alam sudah banyak memberikan pelajaran. Siapapun yang tidak bisa berproses dengan sebaik-baiknya, tidak mempunyai daya juang yang tinggi, pasti kalah. Ditindas, dan bahkan dihabisi untuk selamanya. Siapapun yang tidak punya stamina untuk melewati setiap proses perubahan yang sedang terjadi, pasti akan semakin tertinggal. Dan bahkan terpinggirkan selama-lamanya.

Dengan adanya pandemi Virus Covid-19 ini, dunia sedang mencari titik keseimbangan baru. Hukum alamnya: hanya yang mampu beradaptasi yang akan tetap bertahan hidup. Bukan yang terkuat. Ini hukum alam yang sudah berlaku mulai jaman purba hingga sampai saat ini. Untuk mampu beradaptasi, tentu sangat dibutuhkan proses. Dan setiap proses, pastilah membutuhkan stamina, konsistensi dan daya juang yang tinggi. 

Now you see the Giants? Dunia semakin tidak membutuhkan rasan-rasan. Beradaptasi atau mati. Pilihan selalu ada di tanganmu sendiri. Jangan biarkan orang lain mengambil keputusan apapun atas keberlangsungan hidupmu. Hal itu berarti juga bahwa jangan pernah membiarkan rasan-rasan orang lain mempengaruhi keputusanmu untuk berproses dalam bertahan hidup.

Mari bertarung dengan para raksasa. Ini pertempuran yang sangat layak untuk dimenangkan. Menumbangkan para raksasa!

Hidup yang tidak diperjuangkan, tidak layak untuk dimenangkan. Hidup hanya sekali. Sekali berarti, sudah itu mati.

---
Ngopi pagi di pinggir lapangan Tunjungsekar.
/span>