1.5.14

Gambaran Umum Kota Blitar

Gambaran Umum

a) Sekilas
Kota Blitar yang juga dikenal dengan sebutan Kota Patria , Kota Lahar dan Kota Proklamator secara legal-formal didirikan pada tanggal 1 April 1906. Dalam perkembangannya kemudian momentum tersebut ditetapkan sebagai Hari Jadi kota Blitar. Walaupun status pemerintahannya adalah Pemerintah Kota, tidak serta-merta menjadikan mekanisme kehidupan masyarakatnya seperti yang terjadi dikota -kota besar. Memang ukurannya pun tidak mencerminkan sebuah kota yang cukup luas. Level yang dicapai kota Blitar adalah sebuah kota yang masih tergolong antara klasif ikasi kota kecil dan kota besar. Secara faktual sudah bukan kota kecil lagi, tetapi juga belum menjadi kota besar.

Membicarakan Kota Blitar, tidaklah lengkap kalau tidak menceritakan semangat kejuangan yang tumbuh berkembang dan kemudian terus menggelora serta menjiwai seluruh proses kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di kota ini. Di kota ini tempat disemayamkan
/span>

Sejarah Kota Blitar

Sejarah Kota
Pada fase “kepemimpinan” Djoko Kandung, atau Adipati Ariyo Blitar III, pada sekitar tahun 1723 dan di bawah Kerajaan Kartasura Hadiningrat pimpinan Raja Amangkurat, Blitar jatuh ke tangan penjajah Belanda. Karena Raja Amangkurat menghadiahkan Blitar sebagai daerah kekuasaannya kepada Belanda yang dianggap telah berjasa membantu Amangkurat dalam perang saudara termasuk perang dengan Ariyo Blitar III yang berupaya merebut kekuasaannya. Blitar pun kemudian beralih kedalam genggaman kekuasaan Belanda, yang sekaligus mengakhiri eksistensi Kadipaten Blitar sebagai daerah pradikan.

Penjajahan di Blitar berlangsung dalam suasana serba menyedihkan karena memakan banyak korban, baik nyawa maupun harta dan akhirnya rakyat Blitar pun kemudian bersatu padu dan bahu membahu melakukan berbagai bentuk perlawanan kepada Belanda. Dan untuk meredam perlawanan rakyat Blitar, pada tahun 1906 pemerintahan kolonial Belanda mengeluarkan sebuah Staatsblad van Nederlandche Indie Tahun 1906 Nomor 150 tanggal 1 April 1906, yang isinya adalah menetapkan pembentukan Gemeente Blitar. Momentum pembentukan Gemeente Blitar inilah yang kemudian dikukuhkan sebagai hari lahirnya Kota Blitar. Pada tahun itu juga dibentuk beberapa kota lain di Indonesia antara lain kota Batavia, Buitenzorg, Bandoeng, Cheribon, Magelang Semarang, Madioen, Blitar, Malang, Surabaja dan Pasoeroean.

Pada tahun 1928, Kota Blitar pernah menjadi
/span>

Legenda Kota Blitar

Legenda
Seperti diketahui, menurut sejumlah buku sejarah, terutama buku Bale Latar, Blitar didirikan pada sekitar abad ke-15. Nilasuwarna atau Gusti Sudomo, anak dari Adipati Wilatika Tuban, adalah orang kepercayaan Kerajaan Majapahit, yang diyakini sebagai tokoh yang mbabat alas. Sesuai dengan sejarahnya, Blitar dahulu adalah hamparan hutan yang masih belum terjamah manusia. Nilasuwarna, ketika itu, mengemban tugas dari Majapahit untuk menumpas pasukan Tartar yang bersembunyi di dalam hutan selatan (Blitar dan sekitarnya). Sebab, bala tentara Tartar itu telah melakukan sejumlah pemberontakan yang dapat mengancam eksistensi Kerajaan Majapahit. Singkat cerita, Nilasuwarna pun telah berhasil
/span>

28.4.14

Belajar Bertanggung Jawab

Pada dasarnya, setiap orang pasti pernah Belajar Bertanggung Jawab semasa hidupnya. Namun, terkadang mereka sendiri tidak sadar bahwa tindakan yang dilakukan merupakan pembelajaran untuk menciptakan sikap tanggung jawab. Salah satu contoh misalnya ketika anda bersekolah. Guru biasanya akan memberikan pekerjaan rumah minimal satu minggu sekali. Nah, hal ini selain untuk melatih otak, sebenarnya PR juga berfungsi untuk melatih murid mempertanggung jawabkan kewajibannya belajar karena memilih untuk sekolah. Tetapi, seiring dengan meningkatnya kedewasaan seseorang, rasa tanggung jawab juga harus meningkat. Untuk itu, anda bisa mencermati tips Belajar Bertanggung Jawab berikut ini.
Belajar Bertanggung Jawab

Tips Cara Belajar Bertanggung Jawab

Ketika Belajar Bertanggung Jawab, anda bisa juga sekaligus mengajak orang lain untuk bersikap sama. Hal ini bisa dicontohkan misalnya antara pegawai dengan atasan. Dalam menciptakan sikap tanggung jawab, atasan harus memberikan kesempatan pada pegawai untuk turut berpikir dan menyelesaikan masalah kantor. Dengan begitu, tanggung jawab pegawai terhadap pekerjaannya akan semakin meningkat, sebab mereka merasa “dianggap ada” oleh atasannya. Contoh pembelajaran tanggung jawab yang lain adalah antara anak dan orang tua. Hal ini misalnya dengan tidak memanjakan mereka dari kecil. Ajarkan sedikit demi sedikit mengenai apa yang harus mereka lakukan sendiri, seperti menyiapkan alat sekolah, mandi, merapikan rambut, memakai pakaian, dll. Dengan begitu, anda telah memenuhi tanggung jawab untuk mengajarkan kemandirian pada anak, dan anak dapat bertanggung jawab terhadap kehidupannya sendiri.

Tips Bisnis Lainnya :


Tips Belajar Bertanggung Jawab berikutnya adalah antara mahasiswa dengan pemerintah. Dalam hal ini misalnya mahasiswa adalah seorang penerima beasiswa. Memang, umumnya untuk mendapatkan beasiswa dari pemerintah, seorang mahasiswa harus melalui serangkaian tes yang tidak mudah. Namun, jangan hanya karena hal tersebut kemudian anda merasa bahwa tugas anda sudah selesai. Sebab, anda juga harus mempertanggung jawabkan kepercayaan yang diberikan pemerintah pada anda untuk menimba ilmu agar dapat bermanfaat dalam dunia bisnis bagi bangsa. Pembelajaran tanggung jawab tersebut misalnya dengan mengembangkan diri dengan mengikuti banyak organisasi intern maupun ekstern kampus.
/span>