4.7.22

GEMPITA dan Sampah

Dalam upaya menguatkan Program GEMPITA ( Gerakan Masyarakat Peduli Kelola Sampah Kota), DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA BLITAR (DLH KOTA BLITAR) melakukan sosialisasi terhadap pengurangan sampah baik di tingkat RT dan RW. DLH KOTA BLITAR melalui pemerintahan kelurahan Klampok mengundang RT, RW dan tokoh masyarakat (Tomas) untuk sosialisasi tentang pengelolaan sampah (04/7/2022) di balai kelurahan Klampok. Kegiatan tersebut dibuka oleh lurah Klampok, Aruna Indriya Wijayanti, S. STP. 
Dalam kegiatan tersebut cukup hidup dengan berbagai pertanyaan dari peserta. Banyak permasalahan sampah yang memang harus dikelola secara kolektif agar tidak menjadi masalah di kemudian hari. 
/span>

14.6.22

Verifikasi faktual Stunting adalah

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah 5 tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan pada masa awal setelah bayi lahir akan tetapi, kondisi stunting baru nampak setelah bayi berusia 2 tahun.
Dalam rangka menuju Indonesia emas 2050, stunting merupakan salah satu perhatian khusus agar saat ini Indonesia menyiapkan generasi yang bebas stunting. 
Berkenan dengan hal tersebut, Kader KB Rahayu bersama kader KB mengadakan kegiatan verifikasi faktual keluarga dengan balita yang berpotensi stunting. Kegiatan di laksanakan Selasa 14 Juni 2022 di sekretariat posyandu Jl Halamahera Klampok kota Blitar.
Verifikasi meliputi seluruh wilayah di kelurahan Klampok yang terdiri dari 8 RW yang terbagi ke dalam 3 lingkungan. Hasil verifikasi faktual tersebut nantinya dapat di jadikan acuan ke depan bagaimana langkah selanjutnya terhadap hasil yang ada agar stunting tidak di terjadi di kelurahan Klampok.
/span>

17.3.22

STOP BELI MINYAK GORENG MAHAL..!

STOP BELI MINYAK GORENG MAHAL..!

Dengan mekanisme pasar, harga minyak goreng melambung tinggi. Seenaknya saja menentukan harga. Dan barang yang kemarin langka, sekarang terpajang di rak rak swalayan dengan harga yang tinggi. *MEREKA MAININ KITA (EMAK-EMAK), YA KITA BALAS DG BALIK MAININ MEREKA.!*
Beli saat harga sdh turun, jatuh.!!

Solusinya? 

Biarkan mereka bermain dan mempermainkan harga. Biaaaaarkan saja. 

*Yang kita bisa lakukan adalah dengan TIDAK MEMBELI-nya. Biarkanlah minyak goreng itu menjadi pajangan abadi di sana.*

Masih banyak alternatif dalam mengolah makanan dan kudapan, yang bisa jadi JAUH lebih sehat. 
Banyak olahan masakan, kulineran yang kita konsumsi tanpa harus tergantung dengan minyak goreng. 

Emak emak kita pasti akan mengeluarkan jurus mautnya. *_Emak emak pasti jauh lebih pintar dari para mafia minyak goreng ini._* Emak emak kita akan menggali segala kemampuannya agar rumah tangga tetap bertahan dengan masakannya yang sehat dan berkualitas tentunya. 

Biarkan penumpukan akan terjadi di gudang gudang mereka. Produksi jalan terus kan? Biar mereka bangun gudang baru, biar mereka sewa gudang baru. Lupakan minyak goreng. Gunakan minyak Kelapa bikinan sendiri. 

Saya jadi teringat almarhummah ibu yang sering membuat minyak sendiri dari kelapa. Rasanya jauh lebih nikmat. Sesendok minyak kelapa ini ditambahkan ke 'samba lado' enaknya luar biasa, wangi nya kemana mana. Apalagi dimakan dengan mampagatok 'patai matah', jariang mudo, itu saja sangatlah nikmatnya. 

Ada lagi dengan merebus, mengukus, membakar atau memanggang. Semuanya sangat sehat. Sangat sehat sekali malah. Dan semuanya gampang didapat, gampang dilakukan. 

Mulailah meninggalkan segala gorengan. Mulailah beralih dengan segala rebusan ataupun kukusan. Hentikan pisang goreng, beralih lah ke pisang rebus. Banyak yg bisa dilakukan tanpa minyak goreng. Emak emak pasti tahu itu. 

Mari stop segala gorengan!!!! 
Stop membeli minyak goreng. Jadikan gerakan nasional. Biarkan mereka bangkrut dengan sendirinya. 

#boikotminyakgoreng
#janganbeliminyakgoreng
#stopgorengan
#marihidupsehat
#minyakgorengmahal

Ariandi, Brasco E. Salman, Ahmad Yasin, Raudlatul Janatin, dan Suidah Hafidz.

Indonesia, 17 Maret 2022.
/span>

8.2.22

AEROMONAS, PENYAKIT BERBAHAYA PADA KOI

Budidaya koi merupakan salah satu kegiatan pertanian yang sangat diminati oleh masyarakat pecinta ikan hias. Koi selain mempunyai warna yang cantik juga memiliki nilai ekonomis yang tinggi apalagi untuk Jenis jenis tertentu. Apalagi, penjualan koi pada hitungan jumlah, bukan per kilogram.
Di Blitar Jawa timur, koi di kembang biakkan sangat baik dan memiliki kualitas unggul. Bahkan, koi Blitar di Anggap sebagai Nagoya nya Indonesia. Nagoya sendiri merujuk pada salah satu distrik penghasil koi berkualitas di negara Jepang. Di Blitar sendiri, banyak juragan koi tersebar di berbagai titik di kota dan kabupaten Blitar.
Meskipun terdengar menyenangkan, ternyata ada salah satu momok yang bisa membuat koi yang di pelihara mati massal. Momok tersebut adalah Aeromonas, begitu para penghobi menyebutkan nya. Aeromonas sendiri merupakan penyakit yang di sebabkan oleh bakteri aeromonas hidrophila, bakteri ini menyebabkan kulit koi menjadi seperti melepuh dan sangat menular. Apalagi jika bakteri ini sampai menyerang insang, kemungkinan sembuh ikan dari penyakitnya ini prosentase nya semakin turun.
Lantas, bagaimana menangani bakteri aeromonas hidrophila ini?
Sebelum menangani, baiknya kita pelajari asal penyakit  bakteri aeromonas hidrophila muncul untuk tindakan preventif alias pencegahan.
 bakteri aeromonas hidrophila biasanya berawal dari cuaca extrem, siang panas terlalu dan sore dingin karena hujan.  bakteri aeromonas hidrophila juga muncul akibat kebersihan air yang kurang terjaga, misalnya karena telat membersihkan filter, dan juga bisa karena pemberian pakan yang berlebihan dan sisa makanan masuk ke filter sehingga tumbuh menjadi jamur.
Lantas, bagaimana cara mengatasi bakteri aeromonas hidrophila?
Langkah pertama adalah memisahkan ikan koi di kolam/ aquarium karantina. Selanjutnya, puasakan ikan selama treatment. Mandikan ikan koi di bak lain dengan bubuk PK selama 30 detik, Jangan lama-lama. Pasang heater di kolam karantina dengan suhu 30⁰C. Kasih aerator full. Kasih obat amoxilin atau inforlox atau blenderan bawang putih. Untuk obat kimia, cek aturan pakainya. Biasanya ikan koi akan pulih 2 Minggu. 
Begitulah cara Mimin mengatasi bakteri aeromonas hidrophila, semoga bermanfaat.

/span>