17.1.21

Cara Permohonan Usulan Santunan Ahli waris Covid 19

Persyaratan untuk permohonan usulan santunan Ahli Waris korban Covid-19 sebesar 15 juta per orang:1. Fotocopy surat keterangan meninggal dunia dari rumah sakit / puskesmas (legalisir) atau kutipan Akta Kematian dr Dukcapil. 2. Surat keterangan bahwa yang bersangkutan terinfeksi Covid-19 dari Dinas Kesehatan kab/ kota setempat. 3. Surat keterangan Ahli Waris (asli) 4. Fotocopy Kartu Keluarga (KK) korban dan Ahli waris. 5. Fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP) korban dan ahli waris. 6. Fotocopy Rekening Tabungan yang masih aktif atas nama Ahli Waris.7. Setelah semua ada, serahkan ke dinas sosial setempat untuk di proses.8. Uang santunan ini akan di transfer langsung ke rek ahli waris tanpa potongan Serupiahpun.Dasar hukum :Dasar :Surat Edaran Kementerian Sosial (Kemensos) RI Nomor 427/3.2/BS.01.02/06/2020, tentang Penanganan Perlindungan Sosial Bagi Korban Meninggal Dunia Akibat COVID-19.*infokan ini kepada keluarga korban*(Shere by komisi nasional lp-kpk cabang blitar)
/span>

11.1.21

MEMESAN TAKDIR-Tragedi Sriwijaya Air

*MEMESAN TAKDIR*

Oleh: Abdi Mahatma

NAMANYA Rachmawati. Ia orang Mempawah, Kalimantan Barat. 35 tahun silam, ia pernah jadi Qoriah Internasional. Kini bekerja sebagai pegawai di Kemenag RI. Sabtu siang, ia sudah bersiap menuju bandara dan hendak terbang ke Pontianak. Tiket sudah dipesan. Pesawatnya Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ-182. Berangkat pukul 14.00 WIB.

Hanya saja, hasil tes PCR-Swabnya telat keluar. Layanan kesehatan tempatnya tes Covid baru bisa mengeluarkan resume medis, Sabtu siang, atau nyaris bertepatan dengan jadwal take off. Rachmawati pasrah. Ia memilih membatalkan keberangkatan, dan memesan tiket maskapai lain untuk terbang Minggu, pagi ini.

Mendadak ia merasa sangat bersyukur. Gara-gara hasil PCR-nya telat keluar, ia terhindari dari tragedi. Tuhan belum melist-nya dalam daftar sebagai korban Sriwijaya Air yang jatuh, Sabtu (9/1) kemarin.

Atma Budi Wirawan punya kisah berbeda. Bersama tujuh anggota keluarganya, mereka sudah memesan dan membeli tiket Sriwijaya Air untuk terbang ke Pontianak, Sabtu siang. Begitu mendengar bahwa semua penumpang yang hendak terbang ke Kalimantan Barat harus mengantongi hasil tes swab Covid-19, Budi dan keluarganya dilema. Delapan orang itu sama dengan 9,6 juta rupiah.

Mereka lalu berembuk. Kesepakatannya, tiket pesawat biarkan hangus. Mereka memilih naik kapal Pelni. Harganya Rp220 perorang, jauh lebih murah dari biaya PCR. Meski harus melewati perjalanan panjang dan mungkin lelah karena berlayar, opsi itu dipilih demi menghindari tes swab.

Minggu pagi ini, mereka tiba di Pontianak. Mendengar informasi soal tragedi Sriwijaya Air, semuanya tertegun. Andai tetap ngotot untuk terbang dan tidak mempersolkan biaya tes swab, bisa saja situasinya berbeda bagi mereka.

Setali tiga uang dengan Agustiawan. Ia mahasiswa asal Pontianak. Sabtu siang, ia berencana pulang kampung. Tiket sudah ia pesan, bahkan telah tiba di bandara. Menjelang terbang, ia mendadak ditelepon ibunya. Ia dilarang pulang, dan diminta fokus mengurusi ujian akhir semesternya. Perintah ibu ia turuti, ia lolos dari tragedi.

Kisah-kisah ini saya kutip dari portal berita nasional yang relatif kredibel. Jadi informasinya bisa dipercaya. Orang-orang yang lolos dari maut itu adalah cerminan bagi kita semua, bahwa takdir memang tidak bisa diundur dan tidak bisa dimajukan. Tuhan sudah mengatur semua panggung manusia.

Sebagai seorang muslim, saya beberapa kali bertemu dan membaca Al A’raf ayat 34 dalam Alquran. Disana, Tuhan memperingati umatnya. “Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya”

Masing-masing dari kita hanya sedang menjalani takdir. 

Segalanya sudah tertulis di Lauful Mahfuz, dan tidak bisa diotak-atik lagi. Manusia memang berhak untuk merencanakan, tapi yakinlah bahwa takdir telah menciptakan momentum bagi kita.

Saya jadi ingat dengan Djenar Mahesa Ayu. Dalam sebuah puisinya, ia berujar :

“Kita bisa memesan bir, namun tidak bisa memesan takdir”

Semoga proses pencarian terhadap semua korban tragedi Sriwijaya Air dimudahkan dan menemukan hasil terbaik.
***

😭PrayForSriwijaya😭
/span>

8.1.21

Beruntungnya yang sdh ikut BPJS

Alhamdulillah

Beruntungnya yang sdh ikut BPJS...

Sesuai dengan Kepres No. 13/Kepres/RI/XII/2020, bahwa semua keluarga yang sudah mempunyai Kartu BPJS, akan menerima bantuan langsung tunai sebesar Rp. 4.000.000,- per bulan per Kartu Keluarga (KK) hingga pandemi covid 19 dinyatakan tuntas.

SYARAT2:

1. Foto Copy KK

2. Foto Copy Kartu BPJS

3. Foto Copy KTP Kepala Keluarga

4. Masing-masing rangkap 2

Dana sudah dapat dicairkan langsung mulai 2 Januari 2021, dengan membawa syarat tersebut ke Bank BUMN (MANDIRI, BRI, BNI)

Hal ini merupakan komitmen terbaru dari Menteri Keuangan RI & Menteri Kesehatan RI, diperkuat pidato Presiden RI di depan semua Kepala Daerah Indonesia.

Selain itu, beliau juga mempertegas akan memperbarui APBN 2021 untuk direvisi "Bantuan Langsung".

Alhamdulillah, ternyata benar, rezeki itu datangnya tak diduga-duga.

Mari kita semua senantiasa bersyukur,...

_____________

Dalam pelajaran Bahasa Indonesia, tulisan di atas dapat digolongkan dalam :

A. Cerpen

B. Cerita rakyat

C. Cerita khayal

D. Kesambet

E. Kesurupan

F. Dodol

Pilih jawaban yang kamu anggap benar...🤭
/span>

7.1.21

Kawasan Benteng Pendem Ngawi Mulai Direvitalisasi

Perintah Jokowi, Kawasan Benteng Pendem Ngawi Mulai Direvitalisasi.Benteng Van Den Bosch atau kondang disebut Benteng Pendem merupakan salah satu kawasan cagar budaya di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Peninggalan berusia ratusan tahun itu, kini mulai direvitalisasi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).Penataan kawasan ini merupakan tindak lanjut dari perintah Presiden Joko Widodo usai meninjau bangunan bersejarah tersebut pada 1 Februari 2019 silam.Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan konsep revitalisasi Benteng Pendem dilakuka sesuai fungsi sebagai tujuan wisata yang selaras dengan lingkungan dan mempertahankan kearifan lokal, mulai dari tahap perencanaan hingga pembangunan. Dalam penataannya, PUPR pun turut melibatkan pemerintah daerah setempat.Revitalisasi Benteng Pendem yang dilakukan Kementerian PUPR tetap mengedepankan prinsip-prinsip pelestarian bangunan gedung cagar budaya. Destinasi wisata heritage yang berada di Kelurahan Pelem, Ngawi ini dikenal memiliki bangunan bersejarah dengan arsitektur bergaya Eropa.Dikutip dari situs resmi Dinas Pariwisata Kabupaten Ngawi www.ngawitourism .com, pada abad ke-19, sebelum Benteng Pendem dibangun, wilayah ini menjadi salah satu pusat perdagangan dan pelayaran di Jawa Timur. Selain itu wilayah ini juga menjadi pusat pertahanan Belanda dalam Perang Diponegoro.Berhasil menduduki wilayah Ngawi pada 1825, pemerintah Hindia Belanda kemudian membangun Benteng Van Den Bosch atau Benteng Pendem untuk mempertahankan kedudukan dan fungsi strategis Ngawi serta menguasai jalur perdagangan.Saat ini kondisi benteng ini terlihat memprihatinkan dan minim perawatan. Dinding bangunan utama yang berada di kawasan tersebut terlihat rusak dan kusam, serta beberapa bagian bangunan juga hilang.Sejak 10 Desember 2020, Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya mulai melakukan restorasi Benteng Pendem dengan tetap melindungi elemen-elemen bangunan utama sesuai dengan tahapan pelestarian bangunan gedung cagar budaya, sehingga pemugaran tidak menghilangkan arsitektur asli bangunan tersebut.Terdapat 13 bangunan yang akan dilakukan restorasi, di antaranya bangunan barak tentara, mess perwira, dapur umum, kediaman dan kantor jenderal, baston, dan gerbang.Kemudian juga dilakukan penataan kawasan dengan membangun akses jalan, drainase, pedestrian, jembatan, dan lansekap. Selain itu dibangun pula fasilitas tambahan seperti deep wheel, power house, toilet, tempat pemrosesan akhir (TPA), serta sarana prasarana air bersih.Penataan kawasan Benteng Pendem Ngawi seluas kurang lebih 42.181 meter persegi ini dilaksanakan oleh kontraktor PT Nindya Karya (Persero) dengan masa pengerjaan 780 hari kalender dan ditargetkan selesai pada Januari 2023. Anggaran revitalisasi bersumber dari APBN 2020-2023 (multy years contract) dengan nilai kontrak Rp 113,7 miliar.Diharapkan program revitalisasi Benteng Pendem dapat meningkatkan kunjungan wisatawan domestik serta mancanegara, sehingga akan meningkatkan perekonomian masyarakat lokal.Untuk diketahui, bangunan ini memiliki daya tarik tersendiri bagi pengunjung. Selain megah dan bagus, kawasan ini juga banyak menyimpan spot foto yang sangat menarik.Lokasi Benteng Pendem ini pun sangat strategis dan mudah dijangkau. Anda bisa menempuhnya dengan waktu sekitar dua jam dari Surabaya via Tol Trans Jawa. Lokasinya sekitar 3 km dari pusat kota Ngawi.
/span>