11.5.18

Vertigo adalah

By : dr Hani Rono
🌹🙏🏻🌹   *Sahabat yg punya penyakit vertigo, mudah2an penjelasan ini bermanfaat*              
    
👍  *VERTIGO*

Vertigo adalah gangguan yg terjadi karena keseimbangan tubuh terganggu antara lain karena kurangnya Oksigen (O2) ke otak atau adanya gangguan saraf antara Telinga dg kepala (otak)
*Pemicu timbulnya Vertigo antara lai*:
- Terlalu sering membersihkan telinga baik dengan cutton buds ataupun yg lainnya
- Suka begadang ( kurang tidur malam )
- Hindari makanan yg berlemak, daging, keju dll

*Cara sederhana dan Jitu untuk cepat mengurangi pusing karena Vertigo* :
1. Tidur dan pejamkan mata
2. Kepala jangan bergerak
3. Pijat daun telinga kiri - kanan sampai rasa sakit hilang
4. Tarik daun telinga secara horizontal, ulangi beberapa kali sampai rasa sakit hilang
5. Tarik nafas dalam2 dan keluarkan pelan2, lakukan beberapa kali
6. Pijatan di telinga bs dilakukan berulang sampai rasa sakit hilang sama sekali
7. Semua gerakan ini dapat mencegah dan mendeteksi dini gejala Vertigo
8, Perbaiki pola hidup dengan istirahat yang cukup
9. Disarankan tidur malam sebelum jam 22.00

*Menu alami untuk menurunkan gejala Vertigo tanpa efek samping :*
- Bayam
- Bawang Putih
- Paprika
- Jahe
- Ikan Air Tawar
- Putih telur
- Mengkudu
- Pisang
- Aneka buah Citrus ( Jeruk Lemon, Jeruk Nipis, Anggur dll )
- Alpukat
- Selai kacang dll

Mudah2an , Vertigo akan turun lebih cepat
Jangan lupa kemana2 bawa obat vertigo atau Antimo utk obat darurat Vertigo

👍  *Terapi Senam Vertigo :*

🌿* Berdiri tegak, buka mata dan kemudian tutup. Lakukan 5 kali.

🌿* Gerakan kepala berputar. Pasang dagu ke dada, putar kepala ke kiri dan mengubah ke arah kanan, lakukan 3 kali.

🌿* Gerakan wajah menghadap ke atas, lalu turun dengan perlahan-lahan sampai menghadap ke bawah.
Kemudian naik lagi menghadap ke atas perlahan-lahan dan lakukan 3 kali.

🌿* Melatih gerakan kepala miring, yaitu dengan mencoba untuk tetap telinga bagian kiri ke bahu kiri.
Tahan sampai 15 detik, kemudian lakukan pada telinga sebaliknya.
Ulangi setiap bagian telinga masing-masing 3 kali.

🌿* Duduk dengan posisi punggung lurus dan mata terbuka, lalu berdiri.
Pada saat berdiri, tutup mata dan Ulangi 3 kali.

🌿* Melatih gerakan bola mata ke kanan dan ke kiri secara horizontal dengan mata terbuka.
Ulangi pada setiap arah masing-masing 3 kali.

🌿* Kemudian lanjutkan dengan menggerakkan bola mata ke atas dan ke bawah secara vertikal. Ulangi pada setiap arah masing-masing 3 kali.

🌿* Lakukan praktek otot mata dengan mengikuti kemana arah objek yang bergerak, fokuskan mata pada obyek stasioner.

Semoga bermanfaat... 😉  *SEDEKAH ILMU SAMPAIKAN PADA SAUDARA TEMAN SAHABAT*

/span>

6.5.18

Sepatu Dinar

*KISAH INSPIRATIF*🍃🍃

Suatu hari seorang guru berjalan bersama muridnya disebuah ladang. Tiba-tiba mereka menemukan sepatu usang milik seorang petani. Sang murid berkata pada gurunya, "Wahai guru, bagaimana kalau kita bercandai petani itu dengan menyembunyikan sepatu miliknya. Kita liat bagaimana reaksinya nanti".

Sang guru berkata, "Wahai anakku, kita tidak boleh menghibur diri atau mencari kebahagiaan dengan cara membuat orang lain sedih.
Lagipula kamu kan orang kaya, kamu bisa membuat dirimu dan dirinya bahagia dalam waktu bersamaan.

Bagaimana caranya wahai guru...?

"Letakkan beberapa dinar pada kedua sepatunya, lalu kita cari tempat persembunyian sembari melihat bagaimana reaksinya nanti". Jawab sang guru.

Sang murid melakukan apa yang diminta oleh gurunya, keduanya lalu bersembunyi di balik semak-semak menanti apa yang akan terjadi selanjutnya.

Beberapa saat kemudian datanglah petani miskin itu, bajunya terlihat kumal setelah seharian bekerja. Lalu ia memakai sepatunya, tetapi tiba-tiba dia merasa ada sesuatu yang mengganjal pada kakinya.
Diperiksalah sepatunya tersebut, tiba-tiba dia menemukan beberapa keping dinar. Hal yang sama ia temukan pada sepatunya yang satu lagi. Dilihatnya dinar-dinar itu dengan pandangan seperti tidak percaya, dia memastikan kalau dirinya tidak sedang bermimpi. Pandangannya kesana kemari pada sekeliling pematang, namun tak ada seorangpun disana.

Iapun tersungkur sujud, lalu mengangkat wajahnya ke langit sambil berkata, " Aku bersyukur kepadamu wahai Rabbku, Wahai yang Maha tahu bahwa istriku sedang sakit dan anakku sedang kelaparan dan tidak menemukan apapun untuk mengganjal perutnya.
Syukurku pada-Mu yang telah menyelamatkan kami dari kebinasaan..." Petani itu terus menatap ke langit sambil memuji Allah akan karunia-Nya.

Sang muridpun terenyuh. Ia tak kuasa membendung air mata bahagianya.

Sang guru bertanya, "Bukankan sekarang kamu lebih bahagia ketimbang kamu menyembunyikan sepatu milik petani itu..?

Manakah yang lebih baik, kamu bahagia karena menderitakan orang lain, atau kamu bahagia karena membahagiakan orang lain..?

Sang murid menjawab, "Aku mengerti guru. Aku baru saja belajar hal yg takkan pernah aku lupakan sepanjang hidupku. Sekarang aku baru mengerti sebuah kalimat yang sebelumnya tidak aku fahami dengan baik, "Saat kau memberi,  kau akan lebih bahagia ketimbang saat kamu menerima".

Sang guru menambahkan, Wahai anakku... " Jangan sekali-kali mencari kebahagiaan dengan cara menderitakan orang lain.
Kebahagiaanmu dimulai ketika kau membahagiakan orang lain.

Semoga Bermanfaat...

*Sambut Ramadhan*💦
*Raih Pahala Berlipat*💦

"Mohon maaf atas segala khilaf ya"☺🙏🏻

/span>

4.5.18

Fakta sabar dari bilal sudan modern

Maaf masih basah mata saya: Kisah Nyata Dari Tanah Arab

*KOTA RIYADH TERNYATA MENYIMPAN BANYAK KISAH DAN RAHASIA YANG HANYA DIPERLIHATKAN PADA TELINGA YANG MAU MENDENGAR DAN HATI YANG MAU MERASA. TENTU SAJA HIDAYAH ADALAH KEHENDAK NYA DAN HANYA AKAN DIBERIKAN KEPADA MEREKA YANG MENCARINYA.*
-------------------------

Ada sebuah energi yang luar biasa ketika beberapa hari yang lalu kudengar cerita dari beberapa sahabatku. Mereka berasal dari Palestina, Bahrain, Jordan, Syiria, Pakistan, India, Srilanka Mesir, Afrika dan Saudi Arabia . Salah satunya adalah teman dari Sudan.
Aku mengenalnya dengan nama Ammar Mustafa, dia salah satu muslim kulit hitam yang juga bekerja di hotel ini. Beberapa bulan belakangan aku tak lagi melihatnya. Biasanya ia bekerja bersama pekerja lain menggarap proyek bangunan di tengah terik matahari kota Riyadh .

Hari itu Ammar tidak terlihat, karena penasaran, saya coba tanyakan kepada Iqbal .
“Oh kamu tidak tahu?” jawabnya balik bertanya dengan bahasa Inggris khas India.
“Iya, beberapa minggu ini dia tak terlihat di mushola.”
Selepas itu tanpa diduga Iqbal bercerita panjang lebar tentang Ammar.

Ternyata Amar datang ke kota Riyadh lima tahun lalu. Ia datang ke negeri ini dengan tangan kosong, dan nekad pergi meninggalkan keluarganya di Sudan untuk mencari kehidupan di kota ini. Saudi Arabia memang memberikan free visa untuk negara negara Arab lainnya termasuk Sudan, maka Ammar bisa bebas mencari kerja disini asal punya pasport dan tiket.

Sayang, kehidupan memang tidak selamanya bersahabat. Do’a Ammar untuk mendapat kehidupan yang lebih baik di kota ini demi keluarganya ternyata saat itu belum terkabul. Dia bekerja berpindah pindah dengan gaji yang sangat kecil, uang gajinya tidak sanggup untuk membayar apartemen hingga ia tinggal bersa,a teman temannya. Meski demikian, Ammar tetap gigih mencari pekerjaan. Ia tetap mencari kesempatan agar bisa mengirim uang untuk keluarganya di Sudan.

Bulan pertama berlalu kering, bulan kedua semakin berat, bulan ketiga hingga tahun tahun berikutnya kepedihan Ammar tidak kunjung berakhir. Waktu bergeser lamban dan berat, telah lima tahun Ammar hidup berpindah pindah di kota ini.

Bekerja dibawah tekanan panas matahari dan suasana kota yang garang, tapi amar tetap bertahan dalam kesabaran.
Kota metropolitan akan lebih parah dari hutan rimba jika kita tidak tahu caranya untuk mendapatkan uang, dihutan bahkan lebih baik. Di hutan kita masih bisa menemukan buah buah, tapi di kota? Kota adalah belantara penderitaan yang akan menjerat siapa saja yang tidak mampu bersaing.

Riyadh adalah ibu kota Saudi Arabia, hanya berjarak 7 jam dari Dubai dan 10 Jam jarak tempuh dengan bis menuju Makkah. Di hampir keseluruhan kota ini tidak ada pepohonan untuk berlindung saat panas. Disini hanya terlihat kurma kurma yang berbuah satu kali dalam setahun..

Amar seperti terjerat di belantara kota ini. Pulang ke Sudan bukan pilihan terbaik, ia sudah melangkah, ia harus membawa perubahan untuk kehidupan keluarganya disana, itu tekadnya. Ammar tetap tabah dan tidak berlepas diri dari keluarganya. Ia tetap mengirimi mereka uang meski sangat sedikit, meski harus ditukar dengan lapar dan haus untuk raganya disini.
Sering ia melewatkan harinya dengan puasa menahan dahaga dan lapar sambil terus melangkah, berikhtiar mencari suap demi suap nasi untuk keluarganya di Sudan.

Tapi Ammar pun manusia.
Di tahun kelima ini ia tidak tahan lagi menahan malu dengan teman temannya yang ia kenal, sudah lima tahun ia berpindah pindah kerja dan numpang di teman temannya tapi kehidupannya tidak kunjung berubah. Ia memutuskan untuk pulang ke Sudan, tekadnya telah bulat untuk kembali berkumpul dengan keluarganya di Sudan.

Saat itu ia tidak memiliki uang meski sebatas untuk tiket pulang. Ia terpaksa menceritakan keinginannya untuk pulang kepada teman2 terdekatnya. Dan salah satu teman baik Ammar memberinya sejumlah uang untuk membeli tiket ke Sudan.
Hari itu juga Ammar berpamitan pada teman2nya, ia pergi ke sebuah agen perjalanan di Olaya- Riyadh, untuk membeli tiket. Sayang, ternyata semua penerbangan Riyadh-Sudan minggu ini susah didapat karena konflik di Libya, negara tetangganya. Saat itu tiket hanya tersedia untuk kelas executive saja.
Akhirnya ia membeli tiket untuk penerbangan minggu berikutnya. Tiket sudah ditangan, dan jadwal terbang masih minggu depan. Ammar sedikit kebingungan dengan nasibnya.Tadi pagi ia tidak sarapan , siang inipun belum ada celah untuk makan siang. Tapi baginya ini bukan hal pertama. Ia hampir terbiasa dengan keadaan itu.

Adzan dzuhur bergema, semua toko toko, supermarket, bank, dan kantor pemerintah serentak menutup pintu dan menguncinya. Security kota berjaga jaga di luar kantor menunggu hingga waktu shalat berjamaah selesai. Ammar tergesa menuju sebuah masjid di pusat kota Riyadh. Ia mengikatkan tas kosongnya di pinggang, kemudian mengambil wudhu, membasahi wajahnya yang hitam legam, mengusap rambutnya yang keriting dengan air. Lalu ia masuk ke dalam mesjid, shalat 2 rakaat untuk menghormati masjid. Ia duduk menunggu mutawwa memulai shalat berjamaah.
Hanya disaat shalat itulah dia merasakan kesejukan, Ia merasakan terlepas dari beban dunia yang menghimpitnya, hingga hatinya berada dalam ketenangan ditiap menit yang ia lalui.

Shalat telah selesai.
Ammar masih bingung kemana harus melangkah, sedangkan penerbangan masih seminggu lagi.
Dilihatnya beberapa mushaf Al Qur’an yang tersimpan rapi di pilar pilar mesjid yang kokoh itu. Ia mengambil salah satunya, bibirnya mulai bergetar membaca taawudz dan terus membaca al Qur’an hingga adzan ashar tiba menyapanya, selepas maghrib ia masih di sana. Akhirnya Ammar memutuskan untuk tinggal disana hingga jadwal penerbangan ke Sudan tiba.

Ammar memang telah terbiasa bangun awal di setiap harinya, seperti pagi itu, ia adalah orang pertama yang terbangun di sudut kota. Ia selalu mengumandangkan suara indahnya memanggil jiwa jiwa untuk shalat, membangunkan seisi kota saat fajar menyingsing. Adzannya memang khas, hingga bukan sebuah kebetulan juga jika Prince (Putra Raja Saudi) di kota itu juga terpanggil untuk shalat subuh berjamaah disana. Adzan yang juga ia kumandangkan disetiap pagi dalam sisa seminggu terakhirnya di kota Riyadh.

Di tiket tertulis jadwal penerbangan ke Sudan jam 05:23am, artinya ia harus sudah ada di bandara jam 3 pagi atau 2 jam sebelumnya. Ammar bangun lebih awal dan pamit kepada pengelola masjid, untuk mencari bis menuju bandara King Abdul Azis, Riyadh yang hanya berjarak kurang dari 30 menit dari pusat Kota.

Amar sudah duduk diruang tunggu bandara, tampaknya penerbangan sediikit tertunda. Ammar melamun dan kecemasan mulai menghantui dirinya. Ia harus pulang tanpa uang sedikitpun, padahal lima tahun ia terus bekerja keras.
Namun ia memahami, inilah kehidupan dan dunia hanyalah persinggahan sementara. Ia tidak pernah ingin mencemari kedekatannya dengan Penggenggam Alam semesta dengan mengeluh. Ia tetap berjalan walau tertatih memenuhi kewajiban sebagai Hamba Allah, dan sebagai imam dalam keluarganya.

Tiba tiba dari speaker bandara terdengar suara memanggil namanya. Belum hilang rasa terkejutnya, tiba2 datang sekelompok orang berbadan tegap menghampirinya. Mereka membawa Ammar ke mobil tanpa basa basi, mereka hanya berkata “Prince memanggilmu”. Ammar semakin bingung ada apa Prince memanggilnya?
Kerajaan Saudi memiliki banyak Prince dan Princess (Putra dan Putri Kerajaan) , mereka tersebar hingga ratusan diseluruh jazirah Arab ini dan tinggal di istana masing masing.

Setiap kali Ammar adzan Prince selalu bangun dan merasa terpanggil untuk sholat. Hingga suatu hari suara Ammar beradzan tak terdengar lagi . Prince merasa kehilangan dan saat mengetahui bahwa sang muadzin pulang kenegerinya. dia langsung memerintahkan pihak bandara untuk menunda penerbangan dan segera menjemput Ammar .

Ammar sudah tiba di istana dan Prince menyambutnya dengan ramah sambil menanyakan mengapa Ammar ingin kembali ke negerinya. Lalu ia mulai bercerita bahwa sudah lima tahun bekerja di kota Riyadh tapi tak pernah mendapatkan kesempatan kerja yang tetap serta gaji yang cukup untuk menghidupi keluarganya di Sudan.

Prince mengangguk nganguk dan bertanya:
“Berapakah gajimu dalam satu bulan?”
Amar kebingungan, karena gaji yang ia terima tidak pernah tetap. Bahkan sering ia tidak punya gaji berbulan bulan. Prince memakluminya, lalu beliau bertanya lagi:
“Berapa gaji paling besar dalam sebulan yang pernah kamu terima ?”
Dahi Ammar berkerut mengingat kembali catatan hitamnya selama lima tahun ini.
“Alhamdulilah, SR 1.400 “, jawab Ammar.

Prince langsung memerintahkan bendahara untuk menghitung 1.400 Real dikali dengan 5 tahun (60 bulan) dan hasilnya adalah SR 84.000 (84 Ribu Real = Rp. 184. 800.000). Lalu Prince menyerahkan uang tersebut kepada Ammar.

Tubuh Amar gemetar melihat keajaiban dihadapannya, belum selesai bibir mengucapkan Al Hamdalah, Prince menghampiri dan memeluknya seraya berkata:
“Aku tahu cerita tentang keluargamu yang menantimu di Sudan. Pulanglah temui istri dan anakmu dengan uang ini, lalu kembalilah setelah 3 bulan. Saya siapkan tiket untuk kamu dan keluargamu kembali ke kota Riyadh. Jadilah Bilal di masjidku dan hiduplah bersama kami di Palace ini.“

Ammar tak dapat menahan air matanya, ia bukan terharu karena menerima sejumlah uang walau uang itu sangat besar artinya bagi keluarganya yang miskin. Ammar menangis karena keyakinannya selama ini benar, Allah sungguh sungguh memperhatikan hambanya, kesabaran selama lima tahun berakhir dengan indah.Inilah buah dari kesabaran dan keikhlasan Ammar.

Semua berubah dalam sekejap, lima tahun itu adalah masa yang lama bagi Ammar. tapi nothing imposible for Allah, tidak ada yang tidak mungkin jika Allah berkehendak.

Ini kisah nyata yang tokohnya masih berada di kota Riyadh, saat ini Ammar hidup cukup di sebuah rumah di dalam istana milik Prince. Ammar dianugerahi Allah hidup yang baik didunia, menjabat sebagai Muadzin di Masjid Prince Saudi Arabia di pusat kota Riyadh.
Subhanallah….seperti itulah buah dari kesabaran.

“Jika sabar itu mudah, tentu semua orang bisa melakukannya.
Jika kamu mulai berkata sabar itu ada batasnya, itu cukup berarti pribadimu belum mampu menetapi kesabaran, *karena Sabar itu tak ada batasnya. Batas kesabaran itu terletak didekat pintu Syurga dalam naungan keridhaan Nya”.* (NAI)

وَمَا يُلَقَّاهَا إِلا الَّذِينَ صَبَرُوا وَمَا يُلَقَّاهَا إِلا ذُو حَظٍّ عَظِيمٍ

*”Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keuntungan yang besar.”*  (Al Fushilat 35)

Allahu akbar! Maha Benar Allah dengan segala Firman Nya.

Kisah nyata yang memberi pelajaran pada kita semua. Insya Allah yg terbaik akan diberikan Allah pada mereka yang berdo'a dengan ikhlas dan terus berusaha.

*Semoga bermanfaat ...*

/span>

1.5.18

Fakta pendidikan Indonesia: no.4 ironis

Prof. Ng Aik Kwang dari University of Queensland, dalam bukunya *“Why Asians Are Less Creative Than Westerners” (2001)* yang dianggap kontroversial tapi ternyata menjadi “best seller”, mengemukakan beberapa hal tentang bangsa-bangsa Asia yang telah membuka mata dan pikiran banyak orang :
*1*. Bagi kebanyakan orang Asia, dalam budaya mereka, ukuran sukses dalam hidup adalah banyaknya materi yang dimiliki (rumah, mobil, uang dan harta lain).
Passion (rasa cinta terhadap sesuatu) kurang dihargai. Akibatnya, bidang kreativitas kalah populer oleh profesi dokter, lawyer, dan sejenisnya yang dianggap bisa lebih cepat menjadikan seorang untuk memiliki kekayaan banyak.

*2*. Bagi orang Asia, banyaknya kekayaan yang dimiliki lebih dihargai daripada CARA memperoleh kekayaan tersebut. Tidak heran bila *lebih banyak orang menyukai* cerita, novel, sinetron atau film yang bertema orang miskin jadi kaya mendadak karena beruntung menemukan harta karun, atau dijadikan istri oleh pangeran dan sejenis itu.
Tidak heran pula bila *perilaku koruptif* pun ditolerir/diterima sebagai sesuatu yg wajar.

*3*. Bagi orang Asia, pendidikan *identik dengan hafalan* berbasis “kunci jawaban” *bukan pada pengertian*.
Ujian Nasional, tes masuk PT dll, semua berbasis hafalan. Sampai tingkat sarjana, mahasiswa *diharuskan hafal* rumus-rumus ilmu pasti dan ilmu hitung lainnya *bukan diarahkan untuk memahami* kapan dan bagaimana menggunakan rumus-rumus tersebut.

*4*. Karena berbasis hafalan, murid-murid di sekolah di Asia *dijejali sebanyak mungkin* pelajaran. Mereka *dididik menjadi “Jack of all trades, but master of none” (tahu sedikit- sedikit tentang banyak hal tapi tidak menguasai apapun).*

*5*. Karena berbasis hafalan, banyak pelajar Asia *bisa jadi juara dalam Olimpiade Fisika, dan Matematika*.
Tapi *hampir tidak pernah ada orang Asia yang menang Nobel atau hadiah internasional lainnya yang berbasis inovasi dan kreativitas.*

*6*.*Orang Asia takut salah (KIASI) dan takut kalah (KIASU).* Akibatnya *sifat eksploratif* sebagai upaya memenuhi rasa penasaran dan *keberanian untuk mengambil risiko kurang dihargai.*

*7*. Bagi kebanyakan bangsa Asia, *bertanya artinya bodoh*, makanya rasa penasaran tidak mendapat tempat dalam proses pendidikan di sekolah.

*8*. Karena *takut salah dan takut dianggap bodoh*, di sekolah atau dalam seminar atau workshop, peserta Asia jarang mau bertanya tetapi setelah sesi berakhir peserta mengerumuni guru/narasumber untuk minta penjelasan tambahan.

Dalam bukunya Profesor Ng Aik Kwang *menawarkan beberapa solusi* sebagai berikut:

*1. *Hargai proses*. Hargailah orang karena pengabdiannya bukan karena kekayaannya.

*2. *Hentikan pendidikan berbasis kunci jawaban*.
Biarkan murid memahami *bidang yang paling disukainya.*

*3. *Jangan jejali murid dengan banyak hafalan*, apalagi matematika.
Untuk apa diciptakan kalkulator kalau jawaban utk X x Y harus dihafalkan?
*Biarkan murid memilih sedikit mata pelajaran tapi benar-benar dikuasainya*.

*4. *Biarkan anak memilih profesi berdasarkan PASSION (rasa cinta) nya pada bidang itu*, bukan memaksanya mengambil jurusan atau profesi tertentu yang lebih cepat menghasilkan uang.

*5. *Dasar kreativitas adalah rasa penasaran berani ambil resiko*. AYO BERTANYA!

*6. *Guru adalah fasilitator*, *bukan dewa* yang harus tahu segalanya.
Mari akui dengan bangga kalau KITA TIDAK TAHU!

*7. *Passion manusia adalah anugerah Tuhan*...
sebagai orang tua kita *bertanggung-jawab untuk mengarahkan* anak kita untuk menemukan passionnya dan mensupportnya.

Mudah-mudahan dengan begitu, kita *bisa memiliki anak-anak dan cucu yang kreatif, inovatif tapi juga memiliki integritas dan idealisme tinggi* tanpa korupsi.....
Sebuah Edukasikah ini bagi2 Semua Kawan2 Seluruh Nusantara...?????

*Selamat HARDIKNAS 2018*

/span>