14.4.18

Kunci rejeki

“Barangsiapa yang shalat Dhuha dua rakaat, maka dia tidak ditulis sebagai orang yang lalai.

Barangsiapa yang mengerjakannya sebanyak empat rakaat, maka dia ditulis sebagai orang yang ahli ibadah.

Barangsiapa yang mengerjakannya enam rakaat, maka dia diselamatkan di hari itu.

Barangsiapa mengerjakannya delapan rakaat, maka Allah tulis dia sebagai orang yang taat.

Dan barangsiapa yang mengerjakannya dua belas rakaat, maka Allah akan membangun sebuah rumah di surga untuknya.” (HR. At-Thabrani).

/span>

9.4.18

Puisi terakhir WS RENDRA


Kelahiran  SURAKARTA   1935
Mennggal di DEPOK.      2009    

* Puisi terakhir WS Rendra
di buat sesaat sebelum dia wafat)*

Hidup itu seperti *UAP*,  yang sebentar saja kelihatan, lalu lenyap !!
Ketika Orang memuji *MILIKKU*,
aku berkata bahwa ini *HANYA TITIPAN* saja.

Bahwa mobilku adalah titipan-NYA,
Bahwa rumahku adalah titipan-NYA,
Bahwa hartaku adalah titipan-NYA,
Bahwa putra-putriku hanyalah titipan-NYA ...

Tapi mengapa aku tidak pernah bertanya,
*MENGAPA DIA* menitipkannya kepadaku?
*UNTUK APA DIA* menitipkan semuanya kepadaku.

Dan kalau bukan milikku,
apa yang seharusnya aku lakukan untuk milik-NYA ini?
Mengapa hatiku justru terasa berat, ketika titipan itu diminta kembali oleh-NYA?

Malahan ketika diminta kembali,
_kusebut itu_ *MUSIBAH,*
_kusebut itu_ *UJIAN*,
_kusebut itu_ *PETAKA*,
_kusebut itu apa saja ..._
Untuk melukiskan, bahwa semua itu adalah *DERITA*....

Ketika aku berdoa,
kuminta titipan yang cocok dengan
*KEBUTUHAN DUNIAWI*,
_Aku ingin lebih banyak_ *HARTA*,
_Aku ingin lebih banyak_ *MOBIL*,
_Aku ingin lebih banyak_ *RUMAH*,
_Aku ingin lebih banyak_ *POPULARITAS*,

_Dan kutolak_ *SAKIT*,
_Kutolak *KEMISKINAN*,_
Seolah semua *DERITA* adalah hukuman bagiku.

Seolah *KEADILAN* dan *KASIH-NYA*, 
harus berjalan seperti penyelesaian matematika dan sesuai dengan kehendakku.

Aku rajin beribadah,
maka selayaknyalah derita itu menjauh dariku,
Dan nikmat dunia seharusnya kerap menghampiriku ...

Betapa curangnya aku,
Kuperlakukan *DIA* seolah _Mitra   Dagang_ ku
dan bukan sebagai *Kekasih!*

Kuminta *DIA* membalas _perlakuan baikku_
dan menolak keputusan-NYA yang tidak sesuai dengan keinginanku ...

Padahal setiap hari kuucapkan,
_*Hidup dan Matiku, Hanyalah untuk-MU*_

Mulai hari ini,
ajari aku agar menjadi pribadi yang selalu bersyukur dalam setiap keadaan
dan menjadi bijaksana,
mau menuruti kehendakMU saja ya *ALLAH* ...

Sebab aku yakin....
*ENGKAU* akan memberikan anugerah dalam hidupku ...
*KEHENDAKMU*  adalah yang ter *BAIK* bagiku ..

Ketika aku ingin hidup *KAYA*,
aku lupa,
bahwa *HIDUP* itu sendiri
adalah sebuah *KEKAYAAN*.

Ketika aku berat utk *MEMBERI*,
aku lupa,
bahwa *SEMUA* yang aku miliki
juga adalah *PEMBERIAN*.

Ketika aku ingin jadi yang *TERKUAT*,
....aku lupa,
bahwa dalam *KELEMAHAN*,
Tuhan memberikan aku *KEKUATAN*.

Ketika aku takut *Rugi*,
Aku lupa,
bahwa *HIDUPKU* adalah
sebuah *KEBERUNTUNGAN*,
kerana *AnugerahNYA.*

Ternyata hidup ini sangat indah, ketika kita selalu *BERSYUKUR* kepada *NYA*

Bukan karena hari ini *INDAH* kita *BAHAGIA*.
Tetapi karena kita *BAHAGIA*,
maka hari ini menjadi *INDAH*.

Bukan karena tak ada *RINTANGAN* kita menjadi *OPTIMIS*.
Tetapi karena kita optimis, *RINTANGAN* akan menjadi tak terasa.

Bukan karena *MUDAH* kita *YAKIN BISA*.
Tetapi karena kita *YAKIN BISA*.!
semuanya menjadi *MUDAH*.

Bukan karena semua *BAIK* kita *TERSENYUM*.
Tetapi karena kita *TERSENYUM*, maka semua menjadi *BAIK*,

Tak ada hari yang *MENYULITKAN* kita, kecuali kita *SENDIRI* yang membuat *SULIT*.

Bila kita tidak dapat menjadi jalan besar,
cukuplah menjadi *JALAN SETAPAK*
yang dapat dilalui orang,

Bila kita tidak dapat menjadi matahari,
cukuplah menjadi *LENTERA*
yang dapat menerangi sekitar kita,

Bila kita tidak dapat berbuat sesuatu untuk seseorang,
maka *BERDOALAH* untuk
kebaikan.

_Di-Share karena ini sangat bagus untuk pembelajaran kehidupan kita semua_

/span>

7 GOLONGAN YANG MENDAPAT NAUNGAN ALLAH DI HARI KIAMAT

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللهُ فِيْ ظِلِّهِ يَوْمَ لَا
ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tujuh golongan yang dinaungi Allâh dalam naungan-Nya pada hari di mana tidak ada naungan kecuali naungan-Nya:

اَلْإِمَامُ الْعَادِلُ
(1) imam yang adil,

وَشَابٌّ نَشَأَ بِعِبَادَةِ اللهِ
(2) seorang pemuda yang tumbuh dewasa dalam beribadah kepada Allâh,

وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْـمَسَاجِدِ
(3) seorang yang hatinya bergantung ke masjid,

وَرَجُلَانِ تَحَابَّا فِي اللهِ اِجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ
(4) dua orang yang saling mencintai di jalan Allâh, keduanya berkumpul karena-Nya dan berpisah karena-Nya,

وَرَجُلٌ دَعَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ ، فَقَالَ : إِنِّيْ أَخَافُ اللهَ
(5) seorang laki-laki yang diajak berzina oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan lagi cantik, lalu ia berkata, ‘Aku benar-benar takut kepada Allâh.’

وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأَخْفَاهَا حَتَّى لَا تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِيْنُهُ
(6) seseorang yang bershadaqah dengan satu shadaqah lalu ia menyembunyikannya sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang diinfaqkan tangan kanannya, serta

وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ
(7) seseorang yang berdzikir kepada Allâh dalam keadaan sepi lalu ia meneteskan air matanya.” (HR. Bukhari, no. 1423 dan Muslim No 1301)

/span>

8.4.18

KAKEK DAN GADIS MUDA

Saat musim semi, kereta K529 jurusan Hangzhou -Chengdu,Tiongkok sangatlah padat.
Seorang kakek yg duduk di dekat jendela, menceritakan kisah beruntungnya kepada seorang wanita disebelah nya.
Ternyata, kakek tersebut membeli tiket berdiri (tanpa tempat duduk). Sebab itu dia datang lebih pagi supaya kebagian kursi. Benar, saat naik ke atas kereta, ada sebuah kursi kosong.
Ia beruntung, sampai kereta mulai berjalan tidak ada satu penumpang pun yang memiliki tiket kursi tersebut.

Kereta sangat padat, orang berdiri berdesakan di samping kakek ini, termasuk seorang wanita muda(belum 20 thn) tapi terlihat sangat kurus dan lemah. Ia kelihatan capai terjepit penumpang lain.

Melihatnya, kakek ini bertanya:Berdiri seperti ini pasti sangat lelah, kamu harusnya seperti aku, datang lebih pagi dan cari tempat duduk. Tujuanmu kemana?

"Aku tidak apa-apa kek, aku turun di Jingmen."

"Wah, kalau begitu besok sore baru sampai ya? Bagaimana mungkin terus berdiri selama itu?" tanya kakek sambil menggelengkan kepalanya,tanda khawatir.

Setelah lewat beberapa saat, kakek berkata kepada wanita tersebut: begini ,sebentar lagi aku akan turun. Kamu duduk saja di kursiku.

"Baik, terima kasih kakek!", jawab wanita tersebut dgn senyuman, terpancar rasa bersyukur dari wajahnya.

Setelah lewat beberapa saat, petugas datang memeriksa tiket.
Ketika melihat tiket wanita itu, ia heran dan bertanya: Ini kan tiket dengan kursi, mengapa berdiri?

Wanita tersebut tersenyum:Kakek ini lebih membutuhkan kursi daripada aku.

"Apakah kamu ada memberitahunya?"

"Bagaimana mungkin aku mengatakannya. Ia tidak akan duduk dengan tenang." jawab wanita tersebut.

Petugas itu tersentuh, dan dgn pelahan ia berkata Ikut aku ke kantin, aku bantu kamu carikan kursi.

*Wanita itu kemudian menunduk, mengambil sebuah tongkat dari bawah kursi.
Melihat itu semua orang sangat terkejut dan terharu.
*Gadis cacat mengorbankan tempat bagi seorang kakek, tanpa mengharap
pujian.

Pesan Moral..
Kebahagiaan sejati bukan sekedar diperoleh dari berapa banyak yang Kita Miliki dan banggakan. Namun saat Kita bersedia berkorkan utk org yang membutuhkan, Hati Kita merasakan kesukaan,kebahagiaan bahkan hidup terasa berarti.

Mari Kita belajar Bersama utk mulai dari Hal sederhana utk mrmperhatikan dan peduli dengan lingkungan,komunitas kita.

"Life is beautiful when we living with love and care." (Hendrawan Timothy).

*_🦋 Aku memilih untuk berbuat baik, bukan karena aku lemah. Namun karena aku mengerti, berbuat baik adalah indah._*

*_🦋Aku memilih bersabar, bukan karena aku kalah. Namun karena aku mengerti, sabar membawa ketenangan dan kedamaian._*

*_🦋Aku memilih untuk memaafkan, bukan karena aku tak berprinsip. Namun karena aku mengerti, Kasih ngak pernah menuntut,mendendam dan membalas_*

*_🦋Aku memilih untuk jujur, karena aku mengerti, kejujuran adalah nilai Pondasi hidup kita untuk dapat dipercaya ._*

*_🦋Aku memilih untuk rendah hati, bukan karena aku bodoh. Namun karena aku mengerti, rendah hati dapat membantu sesama, membantu sesama dapat membawa kebahagiaan._*

Have a nice day.😊😊😊

/span>