5.1.18

Longsor batu

*LAPORAN HARIAN*
*PUSDALOPS PB*
*BPBD KOTA BATU*

*A. Waktu*
Jumat, 05 Januari 2018 pukul 07.00 WIB s/d Sabtu, 06 Januari 2018 pukul 07.00 WIB

*B. Kejadian Musibah dan Bencana*
* I. Laporan Kejadian Tanah Longsor*
Di laporkan dengan hormat kejadian Plengsengan ambrol sebagai berikut :

*Waktu*:
Kamis, 4 Januari 2018 Pukul 21.30 WIB (Laporan masuk Jumat, 5 Januari 2018 Pukul 09.10 WIB)

*Lokasi*
Jl. Melati RT01/RW03, Dusun Kapru, Desa Gunung Sari

*Koordinat*
S 07º 50'48.4"
E 112º 31'30.3"

*Penyebab/kronologis*
Hujan deras pada sore hari sehingga debit air sungai brantas naik yang menyebabkan plengsengan dan bahu jalan ambrol dengan dimensi panjang 15-20 meter, lebar 1,5 meter, dan tinggi 7-8 meter. Akibat kejadian tersebut 9 Pohon juga ikut terbawa Longsor.

*Kerusakan/Kerugian*
1. Plengsengan dan Bahu jalan ambrol dengan dimensi panjang 15-20 meter, lebar 1,5 meter, dan tinggi 7-8 meter.
2. Plesengan dan Bahu jalan ambrol mengakibatkan 9 Pohon ikut terbawa longsor.
3. Lalu lintas terhambat

*Korban luka* :
Nihil.

*Upaya yg Dilakukan* :
1. Kaji cepat.
2. Pemasangan Police Line
3. Koordinasi dengan Dinas PU

*Personil yang terlibat*:
1. BPBD Kota Batu.
2. Koramil Bumiaji
3. Dinas PU
4. Warga

*II. Laporan Kejadian Banjir*
Di laporkan dengan hormat kejadian banjir sebagai berikut :

*Waktu*:
Jumat, 5 Januari 2018 Pukul 13.30 WIB

*Lokasi*
Jalan raya Panglima Sudirman dan Jalan raya seputar kawasan Alun-alun Kota Batu

*Koordinat*
S 07º 52'08.6"
E 112º 31'14.0"

*Penyebab/kronologis*
Hujan deras menyebabkan debit air naik dan di sertai saluran irigasi yang tersumbat, sehingga mengakibatkan air, batu dan pasir meluap ke Jalan raya. Kejadian banjir terjadi di sepanjang Jalan raya Panglima Sudirman kurang lebih 600 meter dan Jalan raya seputar kawasan Alun-alun Kota Batu.

*Kerusakan/Kerugian*
1. Material batu dan pasir meluap ke jalan raya

*Korban luka* :
Nihil

*Upaya yg Dilakukan* :
1. Kaji cepat.
2. Pembersihan material batu dan pasir

*Personil yang terlibat*:
1. BPBD Kota Batu.
2. TRC PB BPBD KWB
3. Dinas PU
4. Dinas Penataan Ruang
5. Relawan BPBD Kota Batu

*C. Cuaca Saat Ini*
Cerah Berawan

*D. Perkiraan Cuaca BMKG*
Cuaca                         : Kabut
Suhu                           :  17°C - 27°C
Kelembaban             :  85% - 100%
Kecepatan Angin    :  30 Km/h
Arah Angin                :  Tenggara

*E. Pantauan Cuaca  Kota* Batu
1. Pukul 07.00 WIB - Pukul 12.00 WIB Cuaca Cerah Berawan

2. Pukul 12. 00 WIB - Pukul  15.00 WIB Cuaca Hujan Lebat

3. Pukul 15. 00 WIB - Pukul 20.00 WIB Cuaca Mendung

4. Pukul 20.00 WIB - Pukul 23.00 WIB Cuaca Mendung

5. Pukul 23. 00 WIB - Pukul 02.00 WIB Cuaca Berawan

6. Pukul 02. 00 WIB - Pukul 07.00 WIB Cuaca Cerah Berawan
                                       
*F. Kegiatan BPBD*
1. Pusdalops BPBD KWB melaksanakan kegiatan pemantauan dan monitoring 3 Kecamatan melalui perangkat radio komunikasi Repeater VHF, internet, SMS, WA dan Call Center.
2. Tim Reaksi Cepat BPBD Kota Batu monitoring rutin kawasan rawan tanah longsor dan pohon tumbang.
3. BPBD Kota Batu beserta Polres Batu, TNI dan dinas terkait mengikuti Apel Gelar Pasukan dalam rangka tahun baru 2018.

*G. Penutup*
Demikian Laporan Harian Pusdalops BPBD KWB

*BPBD Kota Wisata Batu*
*Alamat* : Balai Kota Among Tani Blok B Lt 1 Jln Panglima Sudirman No. 507
*No Telp/Fax* :  0341 591 174
*Call Centre/SMS/WA* : 081 217 104 099 / 081 130 590 99
*Twitter* : @BPBD_Batu
*Fanspage* : BPBD Kota Batu
*Instagram*: bpbd_batu
*Repeater VHF*: Out 164.775 MHz, In 159.775 MHz, Tone 88,5

/span>

Anak kecil ini nekat kedinginan,tapi endingnya di luar dugaan

_Kisah Nyata_

*KISAH SEORANG ANAK DI AMSTERDAM, BELANDA*

_Setiap selesai sholat Jum'at setiap pekannya, *seorang imam (masjid) dan anaknya (yang berumur 11 tahun) mempunyai jadwal membagikan buku–buku Islam, diantaranya buku.*_

_*Ath Thoriq ilal Jannah* (Jalan Menuju Surga)._

_Mereka membagikan nya di daerah mereka di pinggiran Kota Amsterdam._

_Namun, tibalah *suatu hari ketika kota tersebut diguyuri hujan yang sangat lebat dengan suhu yang sangat dingin.*_

_*Sang anakpun mempersiapkan dirinya dengan memakai beberapa lapis pakaian demi mengurangi rasa dingin.*_

_Setelah selesai mempersiapkan diri, ia berkata kepada ayahnya, *"Wahai ayahku, aku telah siap."*_

_Ayahnya menjawab, *"Siap untuk apa?"*_

_Ia berkata, *"Untuk membagikan buku (seperti biasanya)."*_

_Sang ayahpun berucap, *"Suhu sangat dingin di luar sana, belum lagi hujan lebat yang mengguyur."*_

_Sang anak menimpali dengan jawaban yang menakjubkan, *"Akan tetapi, sungguh banyak orang yang berjalan menuju Neraka di luar sana, dibawah guyuran hujan."*_

_Sang ayah terhenyak dengan jawaban anaknya seraya berkata, *"Namun, Ayah tidak akan keluar dengan cuaca seperti ini."*_

_*Akhirnya, anak tersebut meminta izin untuk keluar sendiri.* Sang ayah berpikir sejenak, dan akhirnya memberikan izin._
_Iapun mengambil beberapa buku dari ayahnya untuk dibagikan, dan berkata, *"Terima kasih, wahai ayahku."*_

_*Dibawah guyuran hujan yang cukup deras, ditemani rasa dingin yang menggigit, anak itu membawa buku-buku itu yang telah dibungkusnya dengan sekantong plastik ukuran sedang agar tidak basah terkena air hujan, lalu ia membagikan buku kepada setiap orang yang ditemui.*_

_*Tidak hanya itu, beberapa rumahpun ia hampiri demi tersebarnya buku tersebut.*_

_*Dua jam berlalu, tersisalah 1 buku di tangannya. Namun, sudah tidak ada orang yang lewat di lorong tersebut.*_

_Akhirnya, ia memilih untuk menghampiri sebuah rumah di seberang jalan untuk menyerahkan buku terakhir tersebut._

_Sesampainya di depan rumah, ia pun memencet bel, tapi tidak ada respon. Ia ulangi beberapa kali, hasilnya tetap sama._

_*Ketika hendak beranjak seperti ada yang menahan langkahnya, dan ia coba sekali lagi ditambah ketukan tangan kecilnya.*_

_*Sebenarnya, ia juga tidak mengerti kenapa ia begitu penasaran dengan rumah tersebut.*_

_*Pintupun terbuka perlahan, disertai munculnya sesosok nenek yang tampak sangat sedih.*_

_Nenek berkata, *"Ada yang bisa saya bantu, Nak?"*_

_Si anak berkata (dengan mata yang berkilau dan senyuman yang menerangi dunia), *"Saya minta maaf jika mengganggu. Akan tetapi, saya ingin menyampaikan bahwa Allah sangat mencintai dan memperhatikan Nyonya.*_

_*Kemudian saya ingin menghadiahkan buku ini kepada Nyonya. Didalamnya, dijelaskan tentang Allah Ta'ala, kewajiban seorang hamba, dan beberapa cara agar dapat memperoleh keridhoannya."*_

_Satu pekan berlalu, seperti biasa sang imam memberikan ceramah di masjid. *Seusai ceramah, ia mempersilahkan jama'ah untuk berkonsultasi.*_

_Terdengar sayup-sayup, dari shaf perempuan, seorang perempuan tua berkata, *"Tidak ada seorangpun yang mengenal saya disini, dan belum ada yang mengunjungiku sebelumnya."* Satu pekan yang lalu, saya bukanlah seorang muslim, bahkan tidak pernah terbetik dalam pikiranku hal tersebut sedikitpun. Suamiku telah wafat, dan dia meninggalkanku sebatang kara di bumi ini."_

_Dan iapun memulai ceritanya bertemu anak itu,_

_*"Ketika itu cuaca sangat dingin disertai hujan lebat, aku memutuskan untuk mengakhiri hidupku....... Kesedihanku sangat mendalam, dan tidak ada seorangpun yang peduli padaku. Maka tidak ada alasan bagiku untuk hidup.* Akupun naik ke atas kursi, dan mengalungkan leherku dengan seutas tali yang sudah kutambatkan sebelumnya. *Ketika hendak melompat, terdengar olehku suara bel. Aku terdiam sejenak dan berpikir, 'Paling sebentar lagi, juga pergi.'*_

_Namun......... suara bel dan ketukan pintu semakin kuat. Aku berkata dalam hati, *'Siapa gerangan yang sudi mengunjungiku? Tidak akan ada yang mengetuk pintu rumahku.'*_

_Kulepaskan tali yang sudah siap membantuku mengakhiri nyawaku, dan bergegas kepintu. *ketika pintu kubuka, aku melihat sesosok anak kecil dengan pandangan dan senyuman yang belum pernah kulihat sebelumnya.*_

_Aku tidak mampu menggambarkan sosoknya kepada kalian._

_*Perkataan lembutnya telah mengetuk hatiku yang mati hingga bangkit kembali.*_

_Ia berkata, "Nyonya, saya datang untuk menyampaikan bahwa; *Allah Ta'ala sangat menyayangi dan memperhatikan nyonya*," lalu dia memberikan buku ini *"De Weg Naar De Hemel"* (buku *Jalan Menuju Surga*) kepadaku._

_*Anak kecil itu datang kepadaku secara tiba-tiba, dan menghilang dibalik guyuran hujan.*_

_Hari itu juga secara tiba-tiba setelah menutup pintu, *aku langsung membaca buku dari anak kecilku itu sampai selesai.*_

_*Seketika, kusingkir kan tali dan kursi yang telah menungguku, karena aku tidak akan membutuhkannya lagi.*_

_*Sekarang, lihatlah aku. Diriku sangat bahagia, karena aku telah mengenal Tuhan-ku yang sesungguhnya.*_

_Akupun sengaja mendatangi kalian berdasarkan alamat yang tertera di buku tersebut *untuk berterima kasih kepada kalian yang telah mengirimkan mutiara kecilku pada waktu yang tepat, hingga aku terbebas dari kekalnya api Neraka."*_

_*Air mata semua orang mengalir tanpa terbendung. Masjid bergemuruh dengan  pekikan takbir, "Allahu akbar."*_

Sang imam (ayah dari anak itu) beranjak menuju tempat dimana mutiarakecil itu duduk, dan memeluknya erat, di hadapan para jama'ah._

_Sungguh mengharukan. *Mungkin tidak ada seorang ayahpun yang tidak bangga terhadap anaknya seperti yang dirasakan imam tersebut.*_

*Judul asli :*_

قصة رائعة جدا ومعبرة ومؤثرة 

🔰 _*"DE WEG NAAR DE HEMEL"*_

🔸 _Penerjemah : Shiddiq Al-Bonjowiy._
🔸 _Zāhullāhu khairan wa waffaqahu_

/span>

Inilah keajaiban exponensial

*KEAJAIBAN EFEK PENGGANDAAN*

Orang biasa sering meremehkan efek penggandaan ini. Padahal inilah yg digunakan orang kaya untuk tetap mempertahankan kekayaan mereka. Kebanyakan orang miskin tambah miskin krn tidak menggunakan kekuatan ini.
Nampaknya sedikit, tetapi bersamaan dengan waktu, maka hasilnya  bisa luar biasa besar. Karena yang digunakan bukan penambahan tetapi perkalian sehingga jadi berlipat lipat.

Ketika Albert Einstein migrasi ke Amerika, melihat efek penggandaan ini pada kondisi keuangannya, menyebutkan sebagai KEAJAIBAN DUNIA YANG KE DELAPAN.

Katanya ini ada ceritanya :

Dahulu kala, seorang kaisar cina mendapat persembahan seperangkat catur bagus dari seorang pengrajin. Kaisarpun memanggil si pengrajin dan menanyakan minta hadiah apa ?

Dengan rendah hati si pengrajin minta hadiah sebutir beras diletakkan di kotak catur pertama, kemudian 2 butir di kotak ke 2, kemudian 4 butir di kotak ketiga dst dikalikan dua sampai 64 kotak itu dipenuhi.

Baginda menyanggupi, kemudian memerintahkan koki istana mengambil beras. Koki mengambil sekantung kecil beras. Si pengrajin tersenyum dan berkata ke koki :"Sepertinya jumlah beras yg tuan bawa itu kurang". Tetapi koki pura pura tidak dengar, dia mulai meletakkan beras di papan catur. Mulailah semua menghitung 1 - 2 - 4 - 8 - 16 - 32 - 64 - 128. Ada setumpuk kecil beras disana. Kemudian dilanjutkan baris ke 2. 256 - 512 - 1 kantong kecil - 2 k - 4k -  8k - 16k - 32 k. Melihat berkantung kantung beras itu baginda menghentikan pertunjukan dan memanggil ahli ahli matematika. Diauruhnya mereka menghitung jumlah beras yg dibutuhkan utk mengisi 64 kotak itu jika dari satu kotak ke kotak lain dikalikan 2, atau Bisa di katakan, exponensial atau X pangkat n(64)

Hasilnya adalah, jika SATU butir beras dilipatkan 2x sampai 64 kali, maka hasilnya 18 juta trilyun butir beras. Itu jumlah panen 10 tahun seluruh cina. Akhirnya baginda minta perjanjian dibatalkan dan si pengrajin diberi 100 ha tanah subur. Diapun hidup bahagia bersama keluarganya.
Dalam kehidupan nyata, pebisnislah yang menahami konsep ini.

/span>

Lihat STNK anda, tenyata ini makasudnya

COBA BACA DAN LIHAT STNK ANDA, Apa Kegunaan SWDKLLJ?
Pernah mendengar/membaca SWDKLLJ ? coba rekan2 cermati STNK kendaraan. Saat kita membayar pajak kendaraan otomatis kita akan dikenai biaya SWDKLLJ. Terus SWDKLLJ apakah itu ? kegunaannya untuk apa ?
SWDKLLJ yaitu kepanjangan dari Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan. Nah dengan membayar SWDKLLJ masing-masing bayar pajak kendaraan, otomatis diri kita tercatat ikut asuransi yang dikelola oleh perusahaan BUMN yang bernama Jasa Raharja. Besarnya tarif SWDKLLJ tergantung dari tipe kendaraan. Untuk motor berkapasitas mesin 50 cc s. d. 250 cc akan dikenai tarif Rp 35rb. Sedang untuk jenis sedan, jip dan lain-lain sebesar Rp143 rb.
Kegunaan yang didapat dari SWDKLLJ yaitu kita memperoleh perlindungan asuransi bila berjalan kecelakaan jalan raya. Besarnya santunan yang diperoleh oleh Jasa Raharja berdasar pada Ketetapan Menteri Keuangan RI No 36/PMK. 010/2008 dan 37/PMK. 010/2008 tanggal 26 Februari 2008 yaitu :
- Meninggal Dunia, sebesar Rp 25 juta
- Cacat (Maksimal), sebesar Rp 25 juta
- Biaya Rawat (Maksimal), sebesar Rp10 juta
- Biaya Penguburan, sebesar Rp. 2 juta
Bagaimana caranya dapatkan santunan ?
1. Menghubungi kantor Jasa Raharja terdekat.
2. Isi formulir ajukan dengan memasukkan (laporan kecelakaan dari pihak kepolisian atau pihak berwenang, surat keterangan kesehatan dari dokter, KTP/jati diri korban/ahli waris korban).
3. Jika korban luka2 jadi dilampirkan kwitansi biaya perawatan & pengobatan yang asli sedang jika meninggal dunia jadi dibutuhkan Kartu Keluarga atau Surat Nikah.
4. Hak santunan jadi tidak berlaku bila mengajukan lebih dari 6 bulan. sejak mulai terjadinya musibah atau tak diakukan penagihan kurun waktu 3 bln, sejak mulai hak santunan di setujui oleh Jasa Raharja.
Oh ya, santunan ini diberikan tidak cuma pada seseorang/pengemudi tapi juga berlaku pada berapa penumpang yang turut jadi korban kecelakaan.
Jadi kita harus tahu hak kita & jangan pernah terlambat memprosesnya !!
Kirim ke teman dan keluarga anda semoga bermanfaat, Karena tidak pernah ada sosialisasi Soal ini..```✌✌✌✌✌ Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan RI No.15 dan 16 /PMK.10/2017 Tanggal 13 Februari 2017
Meninggal dunia (ahlij waris) naik dari Rp 25 juta menjadi Rp 50 juta.
- Cacat tetap naik dari Rp 25 juta menjadi Rp 50 juta.
- Biaya perawatan luka-luka maksimal naik dari Rp 10 juta menjadi Rp 20 juta.
- Penggantian biaya P3K dari tidak ada menjadi Rp 1 juta.
- Penggantian biaya ambulans dari tidak ada menjadi Rp 500 ribu.
- Biaya penguburan (jika tidak ada ahli waris) naik dari Rp 2 juta menjadi Rp 4 juta.
Kita semua wajib tahu .. karena ada haknya.

*SEBARKAN KE GROUP ANDA SUPAYA SEMUA TAHU HAK NYA DAN TIDAK DI KORUPSI OLEH OKNUM YANG TIDAK BERTANGGUNG JAWAB.

/span>