21.3.23

Alasan Kenapa Ogoh-ogoh di bakar

Ogoh-ogoh adalah boneka raksasa yang biasa dipamerkan dan ditampilkan dalam parade menjelang hari raya Nyepi di Bali. Pada malam hari sebelum Nyepi, ogoh-ogoh tersebut biasanya dibawa keliling desa atau kota sambil diarak dan akhirnya diarak menuju tempat pembakaran. Tidak hanya di Bali, di Blitar pun demikian.

Kenapa ogoh-ogoh di bakar menjelang hari raya Nyepi? Ada beberapa alasan yang mendasari tradisi pembakaran ogoh-ogoh ini.
Pertama, ogoh-ogoh dianggap sebagai simbol dari kejahatan dan roh jahat yang mengganggu kehidupan manusia. Dengan membakar ogoh-ogoh, diharapkan dapat membersihkan kejahatan dan roh jahat tersebut, sehingga kehidupan manusia bisa menjadi lebih baik dan tentram.

Kedua, pembakaran ogoh-ogoh juga dianggap sebagai bagian dari upacara pengorbanan atau "melebur" kejahatan dan dosa yang telah dilakukan selama satu tahun terakhir. Dengan demikian, ogoh-ogoh yang telah dibuat dengan susah payah sebagai simbol dari kejahatan dan dosa tersebut, kemudian dihancurkan dan dibakar sebagai tanda bahwa kejahatan dan dosa tersebut telah "melebur" dan menghilang.

Ketiga, pembakaran ogoh-ogoh juga sebagai upaya untuk mengembalikan alam ke keadaan semula atau memulihkan keseimbangan alam. Sebelumnya, ogoh-ogoh dibuat dari bahan-bahan seperti bambu, kertas, dan kayu yang diperoleh dari alam. Setelah ogoh-ogoh dibakar, debu dan abu yang dihasilkan akan kembali ke tanah, sehingga diharapkan dapat memulihkan keseimbangan alam.

Keempat, pembakaran ogoh-ogoh juga sebagai tanda awal dari malam hari raya Nyepi. Nyepi sendiri adalah hari yang diperingati dengan melakukan puasa, meditasi, dan menjaga kesunyian selama satu hari penuh. Dengan membakar ogoh-ogoh, diharapkan dapat memperingati bahwa sebelum masuk ke hari raya Nyepi yang penuh keheningan, terlebih dahulu harus menyingkirkan kejahatan dan roh jahat.

Secara keseluruhan, tradisi pembakaran ogoh-ogoh menjelang hari raya Nyepi di Bali dan Blitar sama-sama memiliki banyak makna dan simbolis yang mendalam. Dalam tradisi ini, ogoh-ogoh dianggap sebagai simbol dari kejahatan dan dosa, sehingga dengan membakarnya diharapkan dapat membersihkan kejahatan dan dosa tersebut. Pembakaran ogoh-ogoh juga sebagai tanda awal dari malam hari raya Nyepi yang penuh keheningan dan sebagai upaya untuk mengembalikan keseimbangan alam. Tradisi ini merupakan salah satu bagian dari kekayaan budaya Bali yang sangat unik dan menarik untuk diketahui dan dipelajari yang kini juga dilakukan di Blitar.

Selamat hari raya Nyepi buat saudaraku umat Hindu 
/span>

ziarah kubur serentak


https://youtube.com/shorts/iIeP7YZYeZE?feature=share 
Pada tanggal 21 Maret 2024, warga Klampok di Kecamatan Sananwetan Kota Blitar mengadakan kegiatan ziarah kubur serentak di makam umum. Acara tersebut dihadiri oleh camat Sananwetan, lurah Klampok, dan pengurus ranting NU Klampok.
Kegiatan ziarah kubur serentak ini merupakan salah satu tradisi yang telah dilakukan oleh masyarakat setempat setiap tahunnya menjelang ramadhan. Selain sebagai bentuk penghormatan dan doa untuk arwah para leluhur, ziarah kubur serentak juga sebagai ajang silaturahmi dan mempererat tali persaudaraan antara warga setempat.
Dalam acara ziarah kubur serentak tersebut, para peserta membawa bunga sebagai tanda penghormatan dan penghias makam para leluhur. Mereka juga membaca doa dan menggelar acara pengajian untuk mempererat keimanan dan kesalehan.
Purwanto, Camat Sananwetan, menyampaikan rasa syukurnya atas terlaksananya kegiatan ziarah kubur serentak di Kelurahan Klampok ini dengan lancar. Beliau juga menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada warga setempat yang telah melaksanakan tradisi ini dengan penuh kesadaran dan kebersamaan.
Kegiatan ziarah kubur serentak di makam umum Kelurahan Klampok ini memang telah menjadi bagian dari tradisi dan budaya masyarakat setempat. Selain sebagai bentuk penghormatan dan doa untuk arwah para leluhur, ziarah kubur serentak juga sebagai ajang silaturahmi dan mempererat tali persaudaraan antara warga setempat. 

By: 
Dimas Banpol
/span>

19.3.23

KWT jalan-jalan Study tiru

Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) Alam Lestari di Kelurahan Tanjung Sari, Kecamatan Sukorejo menjadi tempat yang ramai aktivitas belajar-mengajar. Salah satu kegiatan yang menarik perhatian adalah study tiru kelompok wanita tani (KWT) pada 20 Maret 2023. Kegiatan ini dihadiri oleh Aruna Indriya Wijayanti, Lurah Klampok, dan diisi oleh pemateri Bu Ning dari KWT Tanjungsari dan Bu Sarwiyah.
Kegiatan study tiru ini diikuti oleh 16 orang dari 8 KWT se-kelurahan Klampok. Kegiatan yang dilaksanakan pada hari Senin itu dimulai pukul 09.00 pagi dan berakhir pada siang hari. Kegiatan ini sangat membantu para wanita tani dalam meningkatkan kualitas hasil pertanian dan peternakan di wilayah mereka.
Bu Ning dari KWT Tanjungsari memberikan penjelasan tentang teknik pengolahan tanah dan pemilihan bibit tanaman yang baik. Sementara itu, Bu Sarwiyah memberikan tips dan trik dalam pengelolaan peternakan seperti cara merawat ternak dan memilih pakan yang tepat. Kegiatan tersebut sangat bermanfaat bagi para peserta karena mereka bisa langsung belajar dari praktisi yang berpengalaman.
Aruna Indriya Wijayanti, Lurah Klampok, menyambut baik kegiatan ini dan berharap agar kegiatan ini dapat berlanjut di masa depan. "Kegiatan seperti ini sangat penting bagi wanita tani di wilayah kami. Kami berharap kegiatan ini bisa dilaksanakan secara rutin sehingga warga kami bisa terus belajar dan meningkatkan kualitas hasil pertanian dan peternakan di wilayah kami," ujarnya.
Kegiatan study tiru ini merupakan bagian dari program stakeholder terkait untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di pedesaan. Sebagai P4S, Alam Lestari berupaya memberikan pendidikan dan pelatihan tentang pertanian dan peternakan agar masyarakat pedesaan dapat menghasilkan produk yang lebih baik dan meningkatkan kesejahteraan mereka.
Dengan adanya kegiatan seperti ini, diharapkan bahwa wanita tani di wilayah Klampok dapat meningkatkan keterampilan mereka dalam pertanian dan peternakan. Dengan keterampilan yang lebih baik, mereka dapat meningkatkan kualitas hasil pertanian dan peternakan mereka dan pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan mereka. Selain itu, kegiatan seperti ini juga dapat mempererat hubungan antar warga dan membangun solidaritas di antara wanita tani di wilayah Klampok.
Artikel n foto
By : Winarti (KWT Lingkungan 1 Sawahan)
/span>

Bank Kranjangmas Siap bagikan duit

Pengurus Bank Sampah Kranjangmas di kelurahan Klampok, kecamatan Sananwetan, kota Blitar telah melakukan kegiatan penting dalam mempersiapkan dana nasabah untuk digunakan menjelang bulan Ramadhan. Kegiatan tersebut dilakukan pada hari Minggu, 19 Maret 2023 di sekretariat bank sampah Kranjangmas yang terletak di Jalan Ternate.
Dalam kegiatan tersebut, pengurus Bank Sampah Kranjangmas telah mempersiapkan dana nasabah yang dapat digunakan untuk membeli kebutuhan menjelang bulan Ramadhan, seperti bahan-bahan untuk membuat takjil dan makanan sahur. Dana tersebut berasal dari simpanan nasabah yang telah terkumpul dan diinvestasikan dengan baik oleh Bank Sampah Kranjangmas.
Selain mempersiapkan dana nasabah, pengurus Bank Sampah Kranjangmas juga memberikan edukasi mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan mengelola sampah dengan baik di bulan Ramadhan. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan dan kesehatan, serta membantu mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan selama bulan suci.
Melalui kegiatan ini, Bank Sampah Kranjangmas berharap dapat memberikan manfaat dan dukungan bagi nasabah dalam mempersiapkan kebutuhan menjelang bulan Ramadhan. Selain itu, Bank Sampah Kranjangmas juga berkomitmen untuk terus meningkatkan pengelolaan sampah dan keuangan yang berkualitas untuk masyarakat. Semoga dengan adanya kegiatan ini, nasabah dapat mempersiapkan diri dengan lebih baik dalam menjalani ibadah di bulan suci Ramadhan.
/span>