SEJUMLAH WILAYAH DI INDONESIA MENGALAMI SUHU LEBIH DINGIN, MENGAPA?
#dpsviral @denpasar.viral
Kabid Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Hary Tirto Djatmiko mengatakan, fenomena suhu udara dingin merupakan fenomena alami yang biasa terjadi pada bulan-bulan puncak musim kemarau pada Juli-Agustus.
"Udara terasa dingin di bulan Juli belakangan ini lebih dominan disebabkan karena dalam beberapa hari terakhir di wilayah Indonesia, khususnya Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT) kandungan uap di atmosfer cukup sedikit," kata Hary. Secara fisis, uap air dan air merupakan zat yang cukup efektif dalam menyimpan energi panas. Hal ini mengakibatkan rendahnya kandungan uap di atmosfer sehingga membuat energi radiasi yang dilepaskan oleh bumi ke luar angkasa pada malam hari tidak tersimpan di atmosfer, dan energi yang digunakan untuk meningkatkan suhu udara atmosfer di atmosfer lapisan dekat permukaan bumi tidak signifikan. "Hal inilah yang menyebabkan suhu udara di Indonesia saat malam hari di musim kemarau relatif lebih rendah dibandingkan saat musim hujan atau peralihan," ujar dia.
Selain itu, pada bulan Juni, wilayah Australia berada dalam periode musim dingin. Sifat massa udara yang berada di Australia dingin dan kering. Adanya pola tekanan udara yang relatif tinggi di Australia menyebabkan pergerakan massa udara dari Australia menuju Indonesia (monsoon dingin Australia) semakin signifikan. Hal ini berimplikasi pada penurunan suhu udara yang cukup signifikan pada malam hari di wilayah Indonesia khususnya Jawa, Bali, NTB, dan NTT.
Hary mengatakan, saat puncak kemarau, umumnya umumnya suhu udara lebih dingin dan permukaan bumi lebih kering. Pada kondisi demikian, panas matahari akan lebih banyak terbuang dan hilang ke angkasa. "Itu yang menyebabkan suhu udara musim kemarau lebih dingin daripada suhu udara musim hujan," kata Harry.
Sumber : @tribunbali
#DenpasarViral #bmkg #cuaca #iklim #suhu #dingin #hujan #kemarau #juli #2020 #bali