*Memetakan Otak Ibu*
Oleh : Badrul Munir*)
Menurut para ahli neurosains ada beberapa perbedaan kerja otak antara ibu dan ayah, menurut pakar neurosains dari Amerika Serikat Gregory PhD, seorang ibu menggunakan sepuluh kali otak *white matter* dalam satu kegiatan, sedangkan ayah menggunakan tujuh kali otak *grey matter* untuk satu kegiatan.
*White matter* merupakan bagian otak yang menghubungkan bagian otak satu dengan otak lainnya, sedangkan *grey matter* merupakan tempat yang spesifik untuk proses tertentu, itulah yang menerangkan seorang ibu lebih mampu menyelesaikan beberapa tugas dalam satu waktu ( *multitasking* ) seperti memasak sambil mengasuh anak, mencuci baju, merapikan rumah dan lainnya, sesuatu yang sulit dilakukan oleh seorang ayah
Perbedaan lainnya adalah ukuran *hipokampus* dimana ukuran dan densitas hipokampus seorang ibu lebih besar dari pada ayah, hipokampus adalah bagian otak yang mengatur memori, sensitivitas, dan emosi seseorang. Fungsi inilah yang sangat dibutuhkan bagi seorang ibu untuk menjalankan *perannya sebagai seorang ibu* yakni mengandung, menyusui dan merawat anaknya. Akibatnya akan ada hubungan emosi yang sangat dalam antara ibu kepada anaknya. Jauh melebihi hubungan emosi ayah kepada anaknya. Hubungan emosi ini sangat baik bagi tumbuh kembang otak anaknya karena akan memberi stimulus di daerah otak anaknya yang bernama *sistem limbik*.
Bagian otak yang mengendalikan *bahasa (area Broca_Wernicke*) juga lebih dominan ibu dibanding ayah, akibatnya seorang ibu lebih mampu mengeluarkan banyak kata jauh dibanding ayah. Ini sangat penting bagi tumbuh kembang anak karena dengan banyak berbicara kepada anaknya, banyak cerita, dan banyak memberi kata-kata baru akan memberi stimulus positif bagi tumbuh kembang anaknya agar mereka lebih cerdas dan banyak menangkap informasi baru dari ibunya.
Aliran darah ke otak juga berbeda antara ibu dan ayah, bila ada kejadian yang mengharuhkan maka aliran darah di area *girus cingulatus* lebih banyak ibu dibanding ayah, akibatnya seorang ibu lebih halus perasaannya dan lebih mudah tersentuh emosinya dibanding ayah, ini pun sangat positif bagi tumbuh kembang anaknya bila bisa dikendalikan dengan baik.
*Muliakan Ibu*
Namun bila ibu kita sudah menginjak usia tua maka semua kerja otak diatas akan berkurang karena proses *neurodegenerative* (penuaan saraf) akibatnya seorang ibu sudah tidak mampu _multitasking_ lagi, bahkan mulai menunjukan gangguan berfikir, gerakan tubuhnya sudah melambat, memorinya juga mulai berkurang, kemampuan memutuskan dan berbicara juga menurun.
Namun sebaliknya kerja otak *area emosi* justru meningkat, itulah yang menerangkan mengapa seseorang bila sudah tua mirip seperti *anak kecil yang rewel dan suka menangis* apalagi bila penyakit lainnya juga mulai menghampiri beliau.
Di saat seperti inilah kita sebagai anaknya dituntut untuk merawat dan memuliakan beliau, saat berbicara kita diharuskan menggunakan kalimat baik ( *qoulan karimah* ) dan sangat dilarang untuk berkata “uff” ( *wala taqul la lahumma uffin*) apalagi membentak dan menyakitinya
Bagi yang ibunya *sudah wafat* maka : Perbanyak sedekah yang pahalanya diniatkan untuk almarhumah, Jaga silaturahim dengan kerabat-temannya, tunaikan kewajiban yg belum terlaksana (hutang/janji/wasiat dll) dan terus mendoakan-mohon ampunanNya untuk almarhumah
*#Selamat hari Ibu*
*# Terus berbakti kepada ibu*
*) _Dosen Neurologi FK Univ Brawijaya-RS Saiful Anwar Malang_