2. Pakailah jaket yg tebal,kalo bs jaketkulit
3. Pakai sarung tangan
4. Pakai jg pelindung lutut&sikut
5. Pakailah sepatu boot utk motor
6. Setelah semua lengkap, naiklah angkot.
Kentongan Untuk Kesejahteraan - KELOMPOK INFORMASI MASYARAKAT
*Dikutip dari Buku Karya Ausberg 49 tahun buku yang berjudul*
*"THE LAST LECTURE"*
*(Kuliah Terakhir)*
yang menjadi salah satu buku best-seller pada tahun 2007.""
*KUNCI UNTUK MEMBUAT HIDUP ANDA LEBIH BAIK,*
terdiri atas
*--Personality,*
*--Community* and
*--Life.*
Berikut penjelasannya:
*A. PERSONALITY:*
*1*. Jangan membandingkan hidup Anda dengan orang lain karena Anda tidak pernah tahu apa yang telah mereka lalui dan rasakan.
*2.* Jangan berpikir negatif akan hal-hal yang berada di luar kendali Anda, melainkan salurkan energi Anda menuju kehidupan yang Anda jalani saat ini, secara positif
*3.* Jangan bekerja terlalu keras, jangan lewati batasan Anda.
*4*. Jangan paksa diri Anda untuk selalu perfect, tidak ada satu orang pun yang sempurna.
*5.* Jangan membuang waktu Anda yang berharga untuk gosip.
*6*. Bermimpilah saat anda bangun
(bukan saat tertidur).
*7*. Iri hati membuang-buang waktu, Anda sudah memiliki semua kebutuhan Anda.
*8*. Lupakan masa lalu. Jangan mengungkit kesalahan saudara , pasangan dan teman Anda pada masa lalu. Hal itu akan merusak kebahagiaan Anda saat ini.
*9.* Hidup terlalu singkat untuk membenci siapa pun itu.
Jangan pernah membenci.
*10*. Berdamailah dengan masa lalu Anda agar hal tersebut tidak mengganggu masa kini Anda.
*11*. Tidak ada seorang pun yang bertanggung jawab atas kebahagiaan Anda kecuali Anda.
*12*. Sadari bahwa hidup adalah sekolah, dan Anda berada di sini sebagai pelajar.
Masalah adalah bagian daripada kurikulum yang datang dan pergi seperti kelas aljabar (matematika) tetapi, pelajaran yang Anda dapat berlangsung seumur hidup.
*13*. Senyumlah dan tertawalah sesering mungkin agar Anda lebih dapat menikmati hidup ini
*14*. Anda tidak dapat selalu unggul dalam perbedaan pendapat. Belajarlah menerima kekalahan dan bertoleransilah
*B. COMMUNITY:*
*15.* Hubungi keluarga Anda sesering mungkin
*16*. Setiap hari berikan sesuatu yang baik kepada orang lain.
*17*. Ampuni setiap orang untuk segala hal
*18.* Habiskan waktu dengan orang-orang di atas umur 70 dan di bawah 6 tahun.
*19*. Coba untuk membuat paling sedikit 3 orang tersenyum setiap hari.
*20.* Apa yang orang lain pikirkan tentang Anda bukanlah urusan Anda.
Itu urusan mereka.
Jangan pikirkan hal tsb.
*21*. Pekerjaan Anda tidak akan menjaga Anda pada saat Anda sakit, tetapi keluarga dan teman Anda.
Tetaplah berhubungan baik dgn mereka dan lingkungan Anda.
C. LIFE:*
*22*. Jadikan Tuhan sebagai yang pertama dalam setiap pikiran, perkataan, dan perbuatan Anda.
*23.* Tuhan menyembuhkan segala sesuatu.
*24.* Lakukan hal yang benar.
*25.* Sebaik/ seburuk apapun sebuah situasi, hal tersebut akan berubah.
*26*. Tidak peduli bagaimana perasaan Anda, bangun, berpakaian, dan beraktivitaslah !.
*27.* Yang terbaik belumlah tiba, tapi nikmati saja yg ada.
*28*. Buang segala sesuatu yang tidak berguna, tidak indah, atau mendukakan.
*29.* Ketika Anda bangun di pagi hari, berterima kasihlah pada Tuhan untuk itu.
*30.* Jika Anda mengenal Tuhan, Anda akan selalu bersukacita. So, be happy.
Mati tdk menunnggu Tua.
Mati tidak menunggu sakit.
Nikmati hidup....
Sebelum hidup tidak bisa lagi dinikmati.
*SANGUIN*
*Kekuatan* :
-Suka bicara.
-Secara fisik memegang pendengar, emosional dan demonstratif.
-Antusias dan ekspresif.
-Ceria dan penuh rasa ingin tahu.
-Hidup di masa sekarang.
-Mudah berubah (banyak kegiatan / keinginan).
-Berhati tulus dan kekanak-kanakan.
-Senang kumpul dan berkumpul (untuk bertemu dan bicara).
-Umumnya hebat di permukaan.
-Mudah berteman dan menyukai orang lain.
-Senang dengan pujian dan ingin menjadi perhatian.
-Menyenangkan dan dicemburui orang lain.
-Mudah memaafkan (dan tidak menyimpan dendam).
-Mengambil inisiatif/ menghindar dari hal-hal atau keadaan yang membosankan.
-Menyukai hal-hal yang spontan.
*Kelemahan* :
-Suara dan tertawa yang keras (bahkan terlalu keras).
-Membesar-besarkan suatu hal / kejadian.
-Susah untuk diam.
-Mudah ikut-ikutan atau dikendalikan oleh keadaan atau orang lain (suka ikutan Gank).
-Sering minta persetujuan, termasuk hal-hal yang sepele.
-RKP (Rentang Konsentrasi Pendek) alias pelupa.
-Dalam bekerja lebih suka bicara dan melupakan kewajiban (awalnya saja antusias).
-Mudah berubah-ubah.
-Susah datang tepat waktu jam kantor.
-Prioritas kegiatan kacau.
-Mendominasi percakapan, suka menyela dan susah mendengarkan dengan tuntas.
-Sering mengambil permasalahan orang lain, menjadi seolah-olah masalahnya.
-Egoistis alias suka mementingkan diri sendiri.
-Sering berdalih dan mengulangi cerita-cerita yg sama.
-Konsentrasi ke "How to spend money" daripada "How to earn/save money".
*KOLERIS*
*Kekuatan* :
-Senang memimpin, membuat keputusan, dinamis dan aktif.
-Sangat memerlukan perubahan dan harus mengoreksi kesalahan.
-Berkemauan keras dan pasti untuk mencapai sasaran/ target.
-Bebas dan mandiri.
-Berani menghadapi tantangan dan masalah.
-"Hari ini harus lebih baik dari kemarin, hari esok harus lebih baik dari hari ini".
-Mencari pemecahan praktis dan bergerak cepat.
-Mendelegasikan pekerjaan dan orientasi berfokus pada produktivitas.
-Membuat dan menentukan tujuan.
-Terdorong oleh tantangan dan tantangan.
-Tidak begitu perlu teman.
-Mau memimpin dan mengorganisasi.
-Biasanya benar dan punya visi ke depan.
-Unggul dalam keadaan darurat.
*Kelemahan* :
-Tidak sabar dan cepat marah (kasar dan tidak taktis).
-Senang memerintah.
-Terlalu bergairah dan tidak/susah untuk santai.
-Menyukai kontroversi dan pertengkaran.
-Terlalu kaku dan kuat/ keras.
-Tidak menyukai air mata dan emosi tidak simpatik.
-Tidak suka yang sepele dan bertele-tele / terlalu rinci.
-Sering membuat keputusan tergesa-gesa.
-Memanipulasi dan menuntut orang lain, cenderung memperalat orang lain.
-Menghalalkan segala cara demi tercapainya tujuan.
-Workaholics (cinta mati dengan pekerjaan).
-Amat sulit mengaku salah dan meminta maaf.
-Mungkin selalu benar tetapi tidak populer.
*MELANKOLIS*
*Kekuatan* :
-Analitis, mendalam, dan penuh pikiran.
-Serius dan bertujuan, serta berorientasi jadwal.
-Artistik, musikal dan kreatif (filsafat & puitis).
-Sensitif.
-Mau mengorbankan diri dan idealis.
-Standar tinggi dan perfeksionis.
-Senang perincian/memerinci, tekun, serba tertib dan teratur (rapi).
-Hemat.
-Melihat masalah dan mencari solusi pemecahan kreatif (sering terlalu kreatif).
-Kalau sudah mulai, dituntaskan.
-Berteman dengan hati-hati.
-Puas di belakang layar, menghindari perhatian.
-Mau mendengar keluhan, setia dan mengabdi.
-Sangat memperhatikan orang lain.
*Kelemahan* :
-Cenderung melihat masalah dari sisi negatif (murung dan tertekan).
-Mengingat yang negatif & pendendam.
-Mudah merasa bersalah dan memiliki citra diri rendah.
-Lebih menekankan pada cara daripada tercapainya tujuan.
-Tertekan pada situasi yg tidak sempurna dan berubah-ubah.
-Melewatkan banyak waktu untuk menganalisa dan merencanakan.
-Standar yang terlalu tinggi sehingga sulit disenangkan.
-Hidup berdasarkan definisi.
-Sulit bersosialisasi (cenderung pilih-pilih).
-Tukang kritik, tetapi sensitif terhadap kritik/ yg menentang dirinya.
-Sulit mengungkapkan perasaan (cenderung menahan kasih sayang).
-Rasa curiga yg besar (skeptis terhadap pujian).
-Memerlukan persetujuan.
*PLEGMATIS*
*Kekuatan* :
-Mudah bergaul, santai, tenang dan teguh.
-Sabar, seimbang, dan pendengar yang baik.
-Tidak banyak bicara, tetapi cenderung bijaksana.
-Simpatik dan baik hati (sering menyembunyikan emosi).
-Kuat di bidang administrasi, dan cenderung ingin segalanya terorganisasi.
-Penengah masalah yg baik.
-Cenderung berusaha menemukan cara termudah.
-Baik di bawah tekanan.
-Menyenangkan dan tidak suka menyinggung perasaan.
-Rasa humor yg tajam.
-Senang melihat dan mengawasi.
-Berbelaskasihan dan peduli.
-Mudah diajak rukun dan damai.
*Kelemahan* :
-Kurang antusias, terutama terhadap perubahan/ kegiatan baru.
-Takut dan khawatir.
-Menghindari konflik dan tanggung jawab.
-Keras kepala, sulit kompromi (karena merasa benar).
-Terlalu pemalu dan pendiam.
-Humor kering dan mengejek (Sarkatis).
-Kurang berorientasi pada tujuan.
-Sulit bergerak dan kurang memotivasi diri.
-Lebih suka sebagai penonton daripada terlibat.
-Tidak senang didesak-desak.
-Menunda-nunda / menggantungkan masalah.
================================
Oleh : Irene Radjiman
Begitulah beliau dipanggil. Aku sempat bertemu dengannya 5 tahun yang lalu saat berlibur di Kasian Bantul Yogyakarta. Nama desanya saya lupa.
Mbah Jum seorang tuna netra yang berprofesi sebagai pedagang tempe. Setiap pagi beliau dibonceng cucunya ke pasar untuk berjualan tempe. Sesampainya dipasar tempe segera digelar. Sambil menunggu pembeli datang, disaat pedagang lain sibuk menghitung uang dan ngerumpi dengan sesama pedagang, mbah Jum selalu bersenandung sholawat. Cucunya meninggalkan mbah Jum sebentar, karena ia juga bekerja sebagai kuli panggul dipasar itu. Dua jam kemudian, cucunya datang kembali untuk mengantar simbahnya pulang kerumah. Tidak sampai 2 jam dagangan tempe mbah Jum sudah habis ludes. Mbah Jum selalu pulang paling awal dibanding pedagang lainnya. Sebelum pulang mbah Jum selalu meminta cucunya menghitung uang hasil dagangannya dulu. Bila cucunya menyebut angka lebih dari 50 ribu rupiah, mbah Jum selalu minta cucunya mampir ke masjid untuk memasukkan uang lebihnya itu ke kotak amal.
Saat kutanya : “kenapa begitu ?”
“karena kata simbah modal simbah bikin tempe Cuma 20 ribu. Harusnya simbah paling banyak dapetnya yaa 50 ribu. Kalau sampai lebih berarti itu punyanya gusti Allah, harus dikembalikan lagi. Lha rumahnya gusti Allah kan dimasjid mbak, makanya kalau dapet lebih dari 50 ribu, saya diminta simbah masukkin uang lebihnya kemasjid.”
“Lho, kalo sampai lebih dari 50 ribu, itukan hak simbah, kan artinya simbah saat itu bawa tempe lebih banyak to ?” Tanyaku lagi
“Nggak mbak. Simbah itu tiap hari bawa tempenya ga berubah-ubah jumlahnya sama.” Cucunya kembali menjelaskan padaku.
“Tapi kenapa hasil penjualan simbah bisa berbeda-beda ?” tanyaku lagi
“Begini mbak, kalau ada yang beli tempe sama simbah, karena simbah tidak bisa melihat, simbah selalu bilang, ambil sendiri kembaliannya. Tapi mereka para pembeli itu selalu bilang, uangnya pas kok mbah, ga ada kembalian. Padahal banyak dari mereka yang beli tempe 5 ribu, ngasih uang 20 ribu. Ada yang beli tempe 10 ribu ngasih uang 50 ribu. Dan mereka semua selalu bilang uangnya pas, ga ada kembalian. Pernah suatu hari simbah dapat uang 350 ribu. Yaaa 300 ribu nya saya taruh dikotak amal masjid.” Begitu penjelasan sang cucu.
Aku melongo terdiam mendengar penjelasan itu. Disaat semua orang ingin semuanya menjadi uang, bahkan kalau bisa kotorannya sendiripun disulap menjadi uang, tapi ini mbah Jum…?? Aahhh…. Logikaku yang hidup di era kemoderenan jahiliyah ini memang belum sampai.
Sampai rumah pukul 10:00 pagi beliau langsung masak untuk makan siang dan malam. Ternyata mbah Jum juga seorang tukang pijat bayi (begitulah orang dikampung itu menyebutnya). Jadi bila ada anak-anak yang dikeluhkan demam, batuk, pilek, rewel, kejang, diare, muntah-muntah dan lain-lain, biasanya orang tua mereka akan langsung mengantarkan ke rumah mbah Jum. Bahkan bukan hanya untuk pijat bayi dan anak-anak, mbah Jum juga bisa membantu pemulihan kesehatan bagi orang dewasa yang mengalami keseleo, memar, patah tulang, dan sejenisnya. Mbah Jum tidak pernah memberikan tarif untuk jasanya itu, padahal beliau bersedia diganggu 24 jam bila ada yang butuh pertolongannya. Bahkan bila ada yang memberikan imbalan untuk jasanya itu, ia selalu masukan lagi 100% ke kotak amal masjid. Ya ! 100% ! anda kaget ? sama, saya juga kaget.
Ketika aku kembali bertanya : “kenapa harus semuanya dimasukkan ke kotak amal ?”
mbah Jum memberi penjelasan sambil tersenyum :
“Kulo niki sakjane mboten pinter mijet. Nek wonten sing seger waras mergo dipijet kaleh kulo, niku sanes kulo seng ndamel seger waras, niku kersane gusti Allah. Lha dadose mbayare mboten kaleh kulo, tapi kaleh gusti Allah.” (Saya itu sebenarnya nggak pinter mijit. Kalau ada yang sembuh karena saya pijit, itu bukan karena saya, tapi karena gusti Allah. Jadi bayarnya bukan sama saya, tapi sama gusti Allah).
Lagi-lagi aku terdiam. Lurus menatap wajah keriputnya yang bersih. Ternyata manusia yang datang dari peradaban kapitalis akan terkaget-kaget saat dihadapkan oleh peradaban sedekah tingkat tinggi macam ini. Dimana di era kapitalis orang sekarat saja masih bisa dijadikan lahan bisnis. Jangankan bicara GRATIS dengan menggunakan kartu BPJS saja sudah membuat beberapa oknum medis sinis.
Mbah Jum tinggal bersama 5 orang cucunya. Sebenarnya yang cucu kandung mbah Jum hanya satu, yaitu yang paling besar usia 20 tahun (laki-laki), yang selalu mengantar dan menemani mbah Jum berjualan tempe dipasar. 4 orang cucunya yang lain itu adalah anak-anak yatim piatu dari tetangganya yang dulu rumahnya kebakaran. Masing-masing mereka berumur 12 tahun (laki-laki), 10 tahun (laki-laki), 8 tahun (laki-laki) dan 7 tahun (perempuan).
Dikarenakan kondisinya yang tuna netra sejak lahir, membuat mbah Jum tidak bisa membaca dan menulis, namun ternyata ia hafal 30 juz Al-Quran. Subhanallah…!! Cucunya yang paling besar ternyata guru mengaji untuk anak-anak dikampung mereka. Ke-4 orang cucu-cucu angkatnya ternyata semuanya sudah qatam Al-Quran, bahkan 2 diantaranya sudah ada yang hafal 6 juz dan 2 juz.
“Kulo niki tiang kampong. Mboten saget ningali nopo-nopo ket bayi. Alhamdulillah kersane gusti Allah kulo diparingi berkah, saget apal Quran. Gusti Allah niku bener-bener adil kaleh kulo.” (saya ini orang kampong. Tidak bisa melihat apapun dari bayi. Alhamdulillah kehendak gusti Allah, saya diberi keberkahan, bisa hafal Al-Quran. Gusti Allah itu benar-benar adil sama saya).
Itu kata-kata terakhir mbah Jum, sebelum aku pamit pulang. Kupeluk erat dia, kuamati wajahnya. Kurasa saat itu bidadari surga iri melihat mbah Jum, karena kelak para bidadari itu akan menjadi pelayan bagi mbah Jum.
Matur nuwun mbah Jum, atas pelajaran sedekah tingkat tinggi 5 tahun yang lalu yang sudah simbah ajarkan pada saya di pelosok desa Yogyakarta.
SILAHKAN SHARE ATAU COPAS DENGAN MENYERTAKAN LINK BLOG INI.
DILARANG KERAS MENGAMBIL IDE CERITA INI UNTUK TUJUAN KOMERSIL TANPA SEIJIN PENULIS.
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1630417800338523&id=100001109553805