5.3.18

GAGAL MENYISAKAN UANG UNTUK ORANG TUA TIAP BULAN ???


*Ketahui sebabnya, Baca ini !!!*

*Sebagai anak, sudah menjadi kewajaran, ada rasa ingin membantu orang tua dengan menyisihkan sebagian penghasilan setiap bulan..?*

*Tetapi,  kebutuhan hidup yg terus meningkat, dari mulai kebutuhan pokok yg terus naik harganya, biaya anak sekolah yg semakin mahal, listrik & BBM yg terus naik, juga aneka kebutuhan yang tidak terduga yang terus datang bertubi-tubi.*
 
*Sebut saja misal biaya perawatan kendaraan, anak minta ganti HP, rumah bocor, iuran anak di sekolah,  kondangan, sumbangan lingkungan,dll.*

*Praktis, akhirnya rencana kirim uang untuk orang tua pun batal. Anda berpikir, ya bulan depanlah untuk orang tua.*
*Dan rangkaian peristiwa diatas kembali lagi terjadi.*

*Anda pernah mengalaminya?  Atau selalu mengalami ??*

*Anda berpikir, nanti kalau sudah longgar, saya akan bantu orang tua.*

*Tahukah anda, hal itu terjadi karena kesalahan mindset didalam pikiran anda.*

*Pernahkan anda berpikir,  apakah orang tua waktu merawat anda, lalu dia akan mengutamakan kebutuhan mereka atau kebutuhan anda sendiri ?* 

*Tidak masalah orang tua tahan lapar, asal bisa lihat anak kenyang.*

*Orang tua, sendirian bisa merawat anaknya yg banyak.*

*Tetapi anak yang banyak, tak sanggup sekedar merawat 1 orang tua..!*

*Maka,  mindset anda harus dirubah !*

*1. Jangan sisakan dari penghasilan,  tapi *ALOKASIKAN.* 

*Kalau tujuannya menyisakan,  maka yang terjadi anda tidak akan ada sisa.*

*Tega sekali anda,???*

*Memberi pada orang tua hanya sisanya..!*

*Apa anda pikir orang tua dulu ketika merawat anda juga memberikan sisa..?*
*Tidak....*👋🏼👋🏼 

*Anda diutamakan..! begitu terima penghasilan, langsung pertama ambil alokasi dana, transfer buat orang tua.*

*2. Jangan menunda karena masih kekurangan, Anda kekurangan itu karena anda tidak memperhatikan orang tua.*

*Maka, kalau mau rizqi berlimpah,  dahulukan orang tua.*

*3. Apa yg kau perbuat pada orang tuamu, itulah yg akan diperbuat anakmu kelak.*

*Kau abaikan orang tuamu di hari senjanya, maka lihat saja, nanti anakmu juga akan mengabaikanmu dihari senjamu.*

*Ajarkan anak mencintai orang tuanya dengan mereka melihat langsung bagaimana anda memperlakukan orang tua.*

*4. Jangan kau menjadi beban orang tuamu...sampai kamu sendiri juga menjadi tua...??*

*Lantas, kapan kamu ingin membahagian kedua orang tuamu...!!*

*Atau...mungkin kamu menunggu mereka wafat dahulu...?? Baru kemudian kamu menangis dan pura-pura menyesal...???* 😩😩

*Jangan sia-siakan waktu yg ada.., karena kematian tidak bisa ditunda dan tidak menunggu kamu menyadarinya dulu*

*Ingatlah...semakin hari, semakin berkurang usia kita dan usia orang tuamu...dan semakin mendekati "AJAL MENJEMPUT"*

*Maka, detik ini juga, alokasikan untuk orang tua.*

*Setelah itu, tulisan ini, bagikan kepada adikmu, kakakmu, anakmu, sahabatmu, dan biarkan mereka merenung dan memutuskan untuk segera mencintai orang tua dengan tindakan yang nyata !.*

/span>

4.3.18

10 sifat Istri yang bikin rejeki mengalir, no 6. Wow

*Masyaallah! Ternyata Ini 10 Sifat Istri Yang Membuat Rezeki Suami Mengalir Dengan Sangat Deras - No. 6 Mengejutkan!!*

Banyak suami yang mungkin tidak tahu kalau rejekinya dengan izin Allah mengalir lancar atas peran istri. Memang tidak dapat dilihat secara kasat mata, tetapi dapat dijelaskan secara spiritual kalau 10 karakter istri ini ‘membantu’ menghadirkan rejeki untuk suaminya.

*1. Istri yang pandai bersyukur*
Istri yang bersyukur atas semua karunia Allah pada hakikatnya dia sedang mengundang tambahan nikmat untuk suaminya. Termasuk juga rejeki. Miliki suami, bersyukur. Jadi ibu, bersyukur. Anak-anak dapat mengaji, bersyukur. Suami memberi nafkah, bersyukur.

*2. Istri yang tawakal kepada Allah*
Di waktu seseorang bertawakkal pada Allah, Allah akan mencukupi rejekinya.
“Dan barangsiapa yang bertawakkal pada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya. ” (QS. Ath Thalaq : 3).
Bila seseorang istri bertawakkal pada Allah, sementara dia tidak bekerja, dari mana dia dicukupkan rejekinya. Allah akan mencukupkannya dari jalan lain, tidak selamanya harus langsung diberikan pada wanita itu.

*3. Istri yang baik agamanya*
Rasulullah menjelaskan kalau wanita dinikahi karena empat perkara. Karena hartanya, kecantikannya, nasabnya dan agamanya.
“Pilihlah karena agamanya, niscaya kamu beruntung” (HR. Al Bukhari dan Muslim).
Beruntung itu beruntung didunia dan di akhirat. Beruntung didunia, salah satu aspeknya yaitu dimudahkan mendapatkan rejeki yang halal.
Coba kita perhatikan, insya Allah tidak ada satu pun keluarga yang semua anggotanya patuh pada Allah lalu mereka mati kelaparan atau nasibnya mengenaskan.

*4. Istri yang banyak beristighfar*
Diantara keutamaan istighfar yaitu mendatangkan rejeki. Hal semacam itu dapat dilihat dalam Surat Nuh ayat 10 sampai 12. Kalau dengan memperbanyak istighfar, Allah akan mengirimkan hujan dan memperbanyak harta.
“Maka saya katakan pada mereka, ‘Mohonlah ampun pada Tuhanmu’, sesunguhnya Dia adalah Maha Pengampun, pasti Dia akan mengirimkan hujan padamu dengan lebat, memperbanyak harta dan anak-anakmu, mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (juga di dalamnya) sungai-sungai untukmu” (QS. Nuh : 10-12).

*5. Istri yang gemar silaturahim*
Istri yang gemar menyambung silaturahim, baik pada *orang tuanya, mertuanya, sanak familinya, serta saudari-saudari* ....pada intinya ia tengah menolong suaminya membuat lancar rejeki. Sebab keutamaan silaturahim adalah dilapangkan rejekinya dan dipanjangkan umurnya.
“Siapa yang suka dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya hendaklah dia menyambung silaturrahmi. ” (HR. Al Bukhari dan Muslim).

*6. Istri yang suka bersedekah*
Istri yang suka bersedekah, dia juga pada hakikatnya sedang melipatgandakan rejeki suaminya. Sebab salah satu keutamaan sedekah seperti disebutkan dalam surat Al Baqarah, akan dilipatgandakan Allah sampai 700 kali lipat. Bahkan sampai kelipatan lain sesuai kehendak Allah.
Bila istri diberi nafkah oleh suaminya, lalu sebagiannya ia gunakan untuk sedekah, mungkin tidak segera dibalas melaluinya. Tetapi bisa jadi dibalas melalui suaminya. Jadilah pekerjaan suaminya lancar, rejekinya berlimpah.
“Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir ada seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) untuk siapapun yang Dia kehendaki. Dan Allah Mahaluas lagi Maha Mengetahui. ” (QS. Al Baqarah : 261).

*7. Istri yang bertaqwa*
Orang yang bertaqwa akan mendapatkan jaminan rejeki dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Bahkan ia akan mendapatkan rejeki dari arah yang tidak disangka-sangka. Seperti firman Allah dalam surat Ath Talaq ayat 2 dan 3.
“Barangsiapa bertaqwa pada Allah, niscaya Dia akan mengadakan jalan keluar baginya serta memberinya rizki dari arah yg tidak disangka-sangka” (QS. At Thalaq : 2-3).

*8. Istri yang selalu mendoakan suaminya*
Bila seorang ingin mendapatkan suatu hal, ia perlu mengetahui siapakah yang memilikinya. Ia tidak dapat mendapatkan suatu hal itu tetapi dari pemiliknya. Begitulah rejeki. Rejeki sebenarnya adalah pemberian dari Allah Azza wa Jalla. Dialah yang Maha Pemberi rejeki. Jadi jangan hanya mengandalkan usaha manusiawi tetapi perbanyaklah berdoa memohon kepadaNya. Doakan suami supaya selalu mendapatkan limpahan rejeki dari Allah, dan yakinlah bila istri berdoa pada Allah untuk suaminya pasti Allah akan mengabulkannya.
“DanTuhanmu berfirman : Berdoalah kepadaKu niscaya Aku kabulkan” (QS. Ghafir : 60).

*9. Istri yang suka shalat dhuha*
Shalat dhuha adalah shalat sunnah yang luar biasa keutamaannya. Shalat dhuha dua raka’at setara dengan 360 sedekah untuk menggantikan hutang sedekah setiap persendian. Shalat dhuha empat rakaat, Allah akan menjamin rejekinya sepanjang hari.
“Di dalam tubuh manusia ada 360 sendi, yang semuanya harus di keluarkan sedekahnya. ” Mereka (para sahabat) bertanya, “Siapakah yang dapat melakukan itu wahai Nabiyullah? ” Beliau menjawab, “Engkau membersihkan dahak yang ada didalam masjid adalah sedekah, engkau menyingkirkan suatu hal yang mengganggu dari jalan adalah Jadi bila engkau tidak menemukannya (sedekah sebanyak itu), jadi dua raka’at Dhuha telah mencukupimu. ” (HR. Abu Dawud)
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman, “Wahai anak Adam, janganlah engkau luput dari empat rakaat di awal harimu, niscaya Saya cukupkan untukmu di sepanjang hari itu. ” (HR. Ahmad).

*10. Istri yang taat dan melayani suaminya*
Salah satu kewajiban istri pada suami adalah mentaatinya. Selama perintah suami tidak dalam rangka mendurhakai Allah dan RasulNya, istri wajib mentaatinya

*SEMOGA BERMANFAAT*

/span>

Jenis uang tak bisa habis

Miliarder Hong Kong *Li Ka-Shing* :
Di Dunia Ini Ada "3 Jenis" Uang.!
Misterius, Semakin Kamu Habiskan, Semakin Banyak Kamu Dapat.!

*Yuk kita lihat.!*
*Sehebat apa 3 jenis uang itu.?*

*Pertama : Uang Untuk Investasi Diri*

Uang untuk belajar dan mengembangkan diri harus dikeluarkan.!

Kalau hari ini kamu membuang Bill Gates ke pedalaman Afrika, dan ditinggalin tanpa uang sepeser-pun, percayalah, dengan cepat, Bill Gates akan tetap kaya lagi.
Ini karena semua modal dia, sudah ditaruh di otaknya.

Jika otak miskin, hidup-pun akan miskin, dengan kata lain, mengeluarkan uang untuk otak sendiri, adalah investasi yang paling aman, kemana saja gak bakal kelaparan.
Meskipun kamu akan bilang : Buat makan se-hari2 aja gak cukup, banyak utang, mana ada uang utk belajar lagi.? Lagian, sudah belajar gak langsung kelihatan hasilnya.!

Orang semacam ini selamanya gak bakal menginvestasikan uangnya di otak sendiri.
Sebenarnya, jika kamu benar-benar miskin, otak adalah aset terbesar kamu untuk kembali bangkit.
Itu mengapa kamu harus benar-benar berinvestasi disini.

Kita melihat banyak orang yang berjuang hanya untuk memenuhi kebutuhan, seluruh hidup mereka dihabiskan untuk mengisi lubang hitam besar yang tidak akan pernah penuh. Hal ini karena mereka tidak mampu melangkah mundur dan melihat bahwa kesulitan hidup mereka sebenarnya karena ketidakmampuan mereka untuk belajar dan mencari terobosan untuk berkembang.

Orang yang pintar akan mengerti bagaimana belajar melalui pengalaman orang lain, dan menghindari kesalahan yang sama.
Jadi, untuk belajar dan mengembangkan diri, harus rela menghabiskan uang, bahkan sampai meminjam uang sekalipun!
Karena dia pasti akan memiliki banyak jalan untuk mengembalikannya.

Jadi, jika kamu menghadapi kesulitan, ingatlah, tidak ada kata terlambat untuk belajar.
Kapan saja bisa mulai!
Mungkin banyak yang bilang tidak punya uang, sebenarnya, orang semacam ini pasti sudah tidak sedikit buang uang secara sia2.
Kalau memang pengen berubah, tapi untuk biaya pendidikan saja pelit,
gimana ada kemampuan yang cukup untuk menghadapi kesulitan?

Orang bijak, harus pahami hal ini.

*Kedua : Uang Untuk Berbakti*.

Uang untuk berbakti pada orang tua harus dikeluarkan.
Mungkin banyak yang berpikir, buat diri sendiri saja sudah tidak cukup,
bahkan masih banyak utang, bagaimana bisa secara rutin memberikan uang pada orang tua.?
Ada juga yang bilang, di rumah tidak kekurangan uang, papa dan mama punya cukup uang, tidak perlu memberikan uang pada orang tua.!
Tidak peduli bagaimana keadaan ekonomi orang tua mu, uang untuk berbakti pada orang tua harus diberikan secara rutin.
Semiskin apapun, sebulan sekali harus sisihkan uang utk orang tua.!

Semiskin apapun orang tua mu, dia tetap membesarkan mu.
Coba pikir, apakah karena banyaknya utang, gak cukup uang, lalu orang tua mu akan meninggalkan mu?
Semiskin apapun, mereka pasti tetap akan membesarkan mu, iya kan?
Jadi kalau sekarang kamu mengembalikannya, itu memang sebuah keharusan.
Bagaimana boleh, hanya ketika punya uang baru memberikan, dan saat tidak punya uang tidak memberikan?

Mungkin kamu tidak tahu :
*Berbakti pada orang tua itu ibarat sebuah "Restu alami".*
Relasi yang baik dengan orang tua akan meningkatkan kekuatan restu.
Seseorang kalau tidak memiliki restu, seumur hidup tidak akan lancar dalam mengerjakan apapun.

Berbakti pada orang tua, juga sekaligus untuk diri sendiri.
Jadi, jika dilihat dari sudut pandang lain, uang untuk berbakti bukan saja hanya untuk kebaikan orang tua, tapi juga untuk diri sendiri.!

Kalau tidak percaya, coba lihat orang sekitar kamu, lihat orang2 yang sudah 24 kali ganti pekerjaan, apakah hidup mereka sudah berbakti.?
Orang yang dari muda mengerjakan sesuatu sering gagal, hidup tidak lancar, *Relasi dengan orang tua pasti ada masalah.*

*Menurut data yang ada :*
*500 Pengusaha tersukses di dunia adalah orang-orang yang Berbakti pada Orang Tua!*
Jadi ingat, semiskin apapun kamu, uang untuk berbakti tidak boleh dihemat!

*Ketiga : Uang Untuk Amal*

Asal ada uang lebih, donasikanlah.
Di dunia ini, selamanya pasti ada orang yang lebih 『kurang beruntung』 dari kita.
Karenanya, peliharalah kebiasaan beramal.

Jika kamu memiliki tanggungan, sisihkanlah 2% dari pendapatan-mu untuk didonasikan.
Jika tidak ada tanggungan, berilah 5% dari pendapatan-mu untuk didonasikan.

Uang itu harus berputar, jangan membuat uang hanya berhenti diri mu sendiri, berikanlah pada orang yang pernah membantumu.

Jika kamu adalah bos, ingatlah bahwa keberhasilan hari ini merupakan buah dari kerja sama seluruh karyawan mu. Memberikan bonus pada mereka adalah hal yang seharusnya.

Dan amal terbesar adalah ketika kamu melakukan pekerjaan yang baik dengan rasa syukur. Amal besar lainnya adalah senyuman dan kesabaran mu terhadap orang yang menyakti mu.

Akhir kata, jika kamu merasa artikel ini bermanfaat, jangan lupa bagikan ke teman-teman di sekitar mu.
Ini juga merupakan bentuk amal loh!

Salam Infiny Feel.Love & Share

Semangat Pagi

http://www.cerpen.co.id/

/span>

Negeri Ini Dulu Dibangun Oleh Orang-Orang Yang Berjiwa Besar


OPINI NASIONAL

Last updated Mar 3, 2018

_M Natsir, Yunan Nasution, dan Buya Hamka._                                                   Foto: _Penaaksi.com_

DIANGGAP melawan pemerintah (yang mungkin sebenarnya pemerintah waktu itu tak ingin mendapat kritikan yang cerdas), *M. Yamin* dan *Soekarno* berkolaborasi *menjatuhkan wibawa Buya Hamka* melalui headline  beberapa media cetak yang diasuh oleh *Pramoedya Ananta Toer.*

Berbulan-bulan Pramoedya menyerang Buya Hamka secara bertubi-tubi melalui tulisan di koran (media yang paling tren saat itu). _Allahu Akbar!_ *Sedikitpun Buya Hamka tak gentar.* Fokus Buya tak teralihkan. Beliau terlalu mencintai Allah dan saudara muslimya sehingga serangan yang mencoba untuk menyudutkan dirinya tak beliau hiraukan. Buya Hamka yakin jika kita menolong agama Allah, Allah pasti menolong kita. Pasti!

Buya Hamka terlalu kuat dan tak bisa dijatuhkan dengan *serangan pembunuhan karakter* melalui media cetak yang diasuh oleh Pram. Tak sungkan-sungkan lagi, *Soekarno* langsung menjebloskan ulama besar tersebut ke penjara *tanpa melewati persidangan.*

Seperti doa *Nabi Yusuf a.s.* ketika dipenjara: Yusuf berkata, *_“Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku dan jika tidak Engkau hindarkan dari padaku tipu daya mereka, tentu aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentulah aku termasuk orang-orang yang bodoh.”_* (QS. Yusuf: 33)

Saat itu, penjara jauh lebih baik bagi Buya Hamka, jauh lebih baik daripada menyerahkan kepatuhannya terhadap Allah kepada orang-orang yang hanya mengejar dunia.

*Dua tahun empat bulan* di dalam penjara tak beliau sia-siakan dengan bersedih. Buya Hamka justru bersyukur telah dipenjara oleh penguasa pada masa itu karena di dalam penjara tersebut beliau memiliki lebih banyak waktu untuk menyelesaikan cita-citanya, *merampungkan tafsir Al-Qur’an 30 juz,* yang sekarang lebih kita kenal dengan nama kitab *Tafsir Al-Azhar.*

*_Lalu bagaimana dengan ketiga tokoh tadi?_*

Ternyata Allah masih sayang kepada *Pramoedya,* *M. Yamin,* dan *Soekarno.* Karena apa yang telah dilakukan oleh ketiga tokoh bangsa tersebut terhadap Buya Hamka tak harus diselesaikan di akhirat. Allah telah mengizinkan permasalahan tersebut untuk diselesaikan di dunia saja.

Di usia senjanya, *Pramoedya* akhirnya *mengakui kesalahannya dimasa lalu dan dengan rendah hati bersedia meminta maaf kepada Buya Hamka.* *Pramoedya mengirim putri sulungnya kepada Buya Hamka untuk belajar agama dan men-syahadat-kan calon menantunya.*

Apakah Buya Hamka menolak? Tidak! Dengan lapang dada Buya Hamka mau mengajarkan ilmu agama kepada anak beserta calon menantu Pramoedya, *tanpa sedikitpun pernah mengungkit kesalahan yang pernah dilakukan oleh salah satu penulis terhebat yang pernah dimiliki Indonesia tersebut terhadap dirinya.* _Allahu Akbar!_ Begitu pemaafnya Buya Hamka.

Ketika *M. Yamin* sakit keras dan merasa takkan lama lagi berada di dunia ini, beliau meminta orang terdekatnya untuk memanggilkan Buya Hamka. Saat Buya Hamka telah berada di sampingya, *dengan kerendahan hati M. Yamin memohon maaf dengan meminta kepada Buya Hamka agar sudi mengantarkan jenazahnya untuk dikebumikan di kampung halaman yang telah lama tak dikunjungi Talawi.* Pada kesempatan nafas terakhirnya, *M. Yamin minta agar Buya sendiri yang menuntunnya untuk mengucapkan kalimat-kalimat tauhid.*

Apakah Buya Hamka menolak? Tidak! Buya Hamka menuluskan semua permintaan tersebut, Buya Hamka yang “menjaga” jenazah tokoh pemersatu bangsa tersebut sampai selesai dikebumikan dikampung halamannya sendiri.

Namun, lain hal dengan *Soekarno.* Buya Hamka justru sangat merindukan proklamator bangsa Indonesia tersebut. Buya Hamka ingin berterima kasih telah diberi “hadiah penjara” oleh Bung Karno, yang dengan hadiah tersebut Buya memiliki lebih banyak waktu untuk menyelesaikan tafsir Al-Azharnya yang terkenal, dengan hadiah tersebut perjalanan ujian hidup Buya menjadi semakin berliku, tetapi indah. Buya Hamka ingin berterima kasih untuk itu semua.

Lalu kemana Soekarno? Kemana teman seperjuangannya dalam memerdekakan bangsa ini menghilang? Dalam hati Buya Hamka sangat rindu ingin bertemu lagi dengan “singa podium” tersebut. Tak ada marah, tak ada dendam, hanya satu kata, “rindu”.

Hari itu *16 Juni 1970,* _ajudan presiden Soeharto_ datang kerumah Buya membawa secarik kertas, kertas yang tak biasa, kertas yang bertuliskan kalimat pendek namun membawa kebahagian yang besar ke dada sang ulama besar. Pesan tersebut dari *Soekarno,* orang yang belakangan sangat beliau rindukan. Dengan seksama Buya Hamka membaca pesan tersebut:

*_“Bila aku mati kelak, minta kesediaan Hamka untuk menjadi imam shalat jenazahku.”_*

Buya Hamka bertanya kepada sang ajudan *_“Di mana? Di mana beliau sekarang?”_*
Dengan pelan dijawab oleh pengantar pesan, *_“Bapak Soekarno telah wafat di RSPAD, jenazahnya sedang dibawa ke Wisma Yoso.”_*

Mata sayu Buya Hamka mulai berkaca, kerinduan itu, rasa ingin bertemu itu, harus berhadapan dengan tubuh kaku; tak ada lagi pertemuan yang diharapkan; tak ada lagi cengkrama tawa dimasa tua yang dirindukan; hanya hamparan samudera maaf untuk saudaranya, mantan pemimpinnya, pemberian maaf karena telah mempenjarakan beliau serta untaian lembut doa dari hati yang ikhlas agar Bung Karno selamat di akhirat, *hadiah khusus dari jiwa yang paling lembut sang ulama besar, Buya Hamka.*

Pada zaman sekarang, *Mulai terasa sejarah itu kembali terulang. Para penguasa mulai berusaha menyudutkan para ulama, menyerang para ulama melalui media-media pendukung mereka, menebar kebencian kepada para ulama melalui penulis-penulis pendukung mereka.*

Lalu ada yang berkata, *_“Ulama sekarang tak sehebat Buya Hamka.”_* Tanya lagi hati kecil kita, apakah mereka yang tak hebat ataukah kita yang ingin menolak pesan kebenaran itu sendiri.

Pertanyaannya:
– *Di pihak siapa kita?* Apakah di pihak para penguasa yang sedang memuaskan nafsu duniawi mereka?
Ataukah di pihak para ulama yang menyampaikan kebenaran karena Allah, Tuhannya, Tuhan kita semua?

– *Akankah para penguasa yang memfitnah para ulama saat ini diberi kesempatan oleh Allah untuk meminta maaf sebelum ajal menjemput mereka?* Semoga saja, semoga kesalahan mereka tak harus diselesaikan _yaumu'l-hisab. Āmīn yā Rabba'l-'ālamīn!_

Oleh: *Nur Indah Yusari*

UMMATPOS.COM © 2018

Member of Jurnalis Islam Bersatu (JITU)

/span>