22.2.18

TEH HANGAT PEMANIS NYA MADU


BAHAGIA ITU SEDERHANA
Mendengar isteri cerewet di rumah , berarti aku masih punya isteri.
""""""""""""""""
Mendengar suami masih mendengkur di sebelahku berarti aku masih punya suami.
""""""""""""""""
Mendengar ayah & ibu menegurku dengan tegas berarti aku masih punya ibu & ayah.
""""""""""""""""
Merasa letih & jemu menasihati anak yang nakal , berarti aku masih punya anak yang mewarnai hidupku.
""""""""""""💛🌸
Merasa letih setiap malam selepas bekerja , itu berarti aku masih mampu bekerja keras.
💙🍇🍇💙
Membersihkan piring & gelas kotor setelah menerima tamu di rumah , itu berarti aku punya teman.
🍇💙💙🍇
Pakaianku terasa agak sempit , itu berarti aku makan cukup.
❤🌺🌺❤
Mencuci & menyetrika timbunan baju , itu berarti aku memiliki pakaian.
🌺❤❤🌺
Membersihkan halaman rumah , mengepel lantai , itu berarti aku memiliki tempat tinggal.
🌟🍒🍒🌟
Mendapatkan banyak tugas pekerjaan itu berarti aku dipercayai dapat melakukannya.
🍒🌟🌟🍒
Mendengar bunyi klakson itu berarti aku masih bisa mendengar.
💥🌹🌹🌹💥
Mendengar kicau burung di pagi hari , itu berarti aku masih hidup.
🌹💥💥🌹
Akhirnya banyak hal yang dapat kita syukuri setiap hari.
🌷🍅🍅🌷
Aku juga bersyukur mendapatkan pesan ini , karena secara tidak sadar aku masih memiliki sahabat dan keluarga yang peduli padaku.
🌹🍅🍅🌹
Seseorang yang peduli tentang aku telah mengirimkan nya kepadaku.
🌾🌼🌱🌾
Dan karena aku peduli tentangmu maka aku mengirimkannya juga kepadamu.
🌺🌱🌺🌾
Berhenti mengeluh & bersyukurlah dlm segala hal..
💐🌱🌾💐🌱🌾🌱
_Ayo kita sama2 mencoba untuk bersyukur walau keadaan tak seperti apa yang kita harapkan sebab ada hikmah dibaliknya_.
Janganlah menunggu bahagia baru bersyukur , tapi bersyukurlah maka engkau akan BAHAGIA.

🙏🙏🌷🌹

/span>

21.2.18

BAHASA INDONESIA, (MASIH) PENTING GAK SIH?

Seusai lulus SD setiap ditanya hasil ujian dengan bangga saya bilang bahwa saya mendapatkan nilai 9 untuk semua mata pelajaran kecuali Bahasa Indonesia yang “cuma” dapat nilai 7,78 saja.

“Oh, cuma Bahasa Indonesia aja ya yang nilainya 7. Pinter ya kamu”, begitulah pujian para om dan tante kepada saya yang waktu itu masih imut, endut, tetapi sudah kelihatan bibit-bibit ketampanannya itu.

Dan begitulah seterusnya saya melewati masa-masa SMP hingga SMA, dan selalu Bahasa Indonesia menjadi mata pelajaran yang tidak terlalu dianggap serius dan termaafkan apabila cuma dapat nilai 6 atau 7 (nilai 5 ga boleh, karena bakalan langsung tinggal kelas). Bahkan nilai Bahasa Inggris saya hampir selalu lebih baik daripada nilai Bahasa Indonesia di rapor.

Kalau nilai Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris sama-sama bagus di rapor, mana yang akan dibanggakan Ibu saya di depan saudara-saudara? Pasti nilai Bahasa Inggris, bukan nilai Bahasa Indonesia. Apalagi kalau Matematika atau Fisika dapat nilai bagus akan jauh lebih membanggakan lagi untuk diceritakan, tapi nilai Bahasa Indonesia ga perlu repot-repot diceritakan. Gak penting-penting amat kan?

Ini ceritaku. Mana ceritamu?

Ups … kayaknya cerita kita ga jauh berbeda yah? Termasuk teman-teman yang anak-anaknya udah pada sekolah saya yakin ceritanya mirip-mirip gitu ya. Lebih bangga kalau anak-anak kita pintar di Matematika atau Bahasa Inggris daripada pintar di Bahasa Indonesia.

Tapi sekarang saya sadar bahwa meremehkan mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah sebuah kesalahan fatal. Terbukti bahwa persoalan tata bahasa bisa menjadi persoalan serius. Salah ucap, salah tulis, atau salah baca bisa berakibat fatal. Hari ini bisa kita saksikan ada beberapa pejabat yang terseret kasus dan menimbulkan kegaduhan luar biasa gara-gara kurang pandai menata bahasanya.

Saya sudah lima tahun terakhir ini menjadi penulis aktif, baik berupa karya buku, media cetak, atau sekedar di sosmed. Saya selalu berusaha menata bahasa tulisan supaya bisa dipahami pembaca dengan baik, dan meminimalisir peluang untuk disalahpahami oleh pembaca. Toh ternyata pengalaman membuktikan masih banyak orang yang gagal paham terhadap substansi yang disampaikan, apalagi mereka yang bersumbu pendek atau yang baperan.

Misalkan saja jika saya membuat tulisan yang mengkritisi perilaku umat Islam yang berlaku tidak Islami, seringkali saya langsung dituduh sebagai “pembenci Islam”. Padahal jelas di situ yang dikritisi adalah perilaku oknumnya, bukan ajaran Islamnya. Atau mengkritisi kebijakan Pemerintah yang tidak pro-rakyat, saya langsung dituduh “hater” tanpa berusaha memahami substansi tulisan tersebut.

Ini kita baru bicara contoh tulis menulis dalam tataran normal. Belum lagi kita bicara teknologi yang bisa dengan mudah memanipulasi lisan dan tulisan. Memotong sebagian kata dan dibingkai untuk kepentingan politis menjadi sesuatu yang sering terjadi akhir-akhir ini. Betapa banyak kita saksikan judul berita yang ternyata bertolak belakang dengan isi beritanya, sementara banyak orang yang senang gaduh hanya dengan membaca judul berita saja tanpa membaca isinya.

Maka dari itu wahai para orangtua, ajarilah anak-anak kita membaca dan menulis dengan benar. Bukan sekedar membaca tapi juga balajar mencerna sebuah tulisan atau lisan dengan baik. Apalagi generasi saat ini yang terhubung oleh internet mau tidak mau harus bisa membaca dan menulis standar.  Jangan sampai kemampuan baca dan tulis kita masih belum baik tapi sudah berani gagah-gagahan di medsos “mendadak pakar”, baik pakar politik, pakar agama, dan berbagai pakar abal-abal lainnya.

Kegaduhan seringkali timbul gara-gara soal “gagal paham” saja. Gagal paham yang berujung pada perselisihan kebanyakan tidak disebabkan oleh karena kita tidak pintar matematika atau fisika, tapi oleh karena kita tidak terlalu pintar Berbahasa Indonesia.

Tidak pintar berbahasa Indonesia?

Ya, saya berani meyakinkan bahwa banyak orang Indonesia belum benar-benar pintar berbahasa Indonesia. Contoh sederhana, banyak di antara kita yang belum bisa membedakan “di” sebagai kata sambung, dan “di” sebagai awalan penunjuk kata pasif. Sehingga kebanyakan masih bingung, misalnya untuk kata “tutup” harus ditulis “ditutup” atau “di tutup”. Ini cukup memalukan bagi kita yang mengaku sebagai bangsa Indonesia tetapi tidak bisa menggunakan bahasanya sendiri dengan baik.

Memalukan? Ya, jika kita mengaku sebagai bangsa Indonesia. Karena bangsa ini terlahir selain dari sumpah satu bangsa, satu tanah air, juga satu bahasa persatuan yaitu Bahasa Indonesia.

Maka sekali lagi ajarilah anak-anak kita berbahasa Indonesia yang baik dan benar, dan jangan pernah mengecilkan arti Bahasa Indonesia. Karena kecerdasan berbahasa sedikit banyak menunjukkan seberapa tinggi peradaban suatu bangsa.

Selamat Hari Bahasa Ibu Sedunia 21 Februari … ups telat sehari yah, tapi gapapa lah ;)
By : Wima Bramantya

/span>

20.2.18

Cara cek registrasi 4444

Siaran Pers No 54/HM/KOMINFO/02/2018
Tanggal  20  Februari 2018
Tentang
Hindari Pemblokiran, Pemerintah Imbau Masyarakat Segera Registrasi Sebelum 28 Februari 2018
  

Jakarta- Program Registrasi Kartu Prabayar akan memasuki batas akhir pada 28 Februari 2018, untuk menghindari terjadinya pemblokiran masyarakat diharapkan segera melakukan registrasi. Sampai tanggal 20 Februari 2018 Pukul 06.14 WIB sudah 242.462.275 pelanggan yang berhasil registrasi.  

Menghadapi masa akhir registrasi kartu prabayar, Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Ahmad M. Ramli kembali memberikan penekanan kepada masyarakat beberapa hal diantaranya :

Pelanggan dan siapapun diingatkan agar menggunakan data NIK dan Nomor KK secara benar dan berhak.Menggunakan data NIK dan KK orang lain tanpa hak adalah dilarang dan merupakan pelanggaran hukum.Masyarakat juga diminta untuk tidak melakukan registrasi dengan NIK dan Nomor KK yang di upload oleh pihak yang tidak bertanggungjawab di internet.Tujuan registrasi ulang ini adalah untuk keamanan dan kenyamanan pelanggan, meminimalisasi penipuan dan tindakan kejahatan serta termasuk memudahkan pelacakan HP yang hilang.

Program Registrasi Kartu Prabayar yang sudah dimulai sejak 31 Oktober 2017 ini akan berakhir pada 28 Februari 2018. Terkait hal ini sisa waktu yang tinggal beberapa hari ini sebaiknya digunakan masyarakat untuk melakukan registrasi karena jika sampai batas akhir pelanggan tidak melakukan registrasi akan dikenakan pemblokiran layanan telekomunikasi secara bertahap dan akan diblokir total pada 28 April 2018. Namun selama masa pemblokiran tersebut, masyarakat masih tetap dapat melakukan registrasi melalui SMS, website, dan datang langsung ke gerai operator. Layanan khusus SMS registrasi ke 4444 terus dapat digunakan oleh masyarakat yang ingin melakukan registrasi.

 

BIRO HUMAS

KEMENTERIAN KOMINFO

/span>

Nafas yang sehat

Sebuah buku yang berjudul “Ash-Shalah war Riyadhah wal Badan” (Shalat, Olahraga dan Tubuh) menyebutkan beberapa manfaat shalat bagi kesehatan. Kami mengutipnya untuk melengkapi penyebutan manfaat-manfaatnya, meskipun sebenarnya kami tidak begitu suka. Yang demikian ini karena kami berharap amal yang dikerjakan oleh seseorang dikerjakan semata-mata karena taat dan tunduk kepada perintah Allah, karena cinta dan mengharapkan pahala dari-Nya dan keridhaan-Nya; bukan karena faktor kesehatan atau faktor duniawi. Satu hal yang mendorong saya untuk mengutipnya adalah bahwa sejatinya ini adalah kesaksian ilmu bahwa agama yang dibawa oleh Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam adalah benar. Bahwa dia datang dari Allah ta’ala. Berikut ini kutipan dari buku tersebut:

Shalat Subuh?! Sungguh, shalat Subuh disaksikan dan bacaan Al-Qur’an dalam shalat Subuh juga disaksikan. Saat itu malaikat malam dan siang berkumpul. Sungguh, di dalam shalat Subuh ada bukti kebesaran Allah, ada pelajaran, ada keutamaan, ada pahala, dan ada kemurahan Allah. Manfaat-manfaat ruhiyah, nafsiyah dan badaniyah di sana tidak ada di tempat lain. Ia adalah parameter. Ia adalah timbangan. Dengannya terpilah antara yang mukmin dan jujur dengan yang munafik dan dusta. Sesungguhnya shalat Subuh menjauhkan dari setan, mendekatkan kepada Ar-Rahman.

Saat Anda berjalan ke masjid, Anda akan mendapati rumah-rumah di sepanjang jalan bagaikan kuburan, para penghuni mayat! Anda berjalan seakan-akan hanya Andalah makhluk di alam mayapada yang luas ini, yang diselimuti ketenangan dan ketentraman. Saat itu Anda akan merasakan pengawasan Allah kepada Anda, bahwa Dia melihat Anda. Mengamati Anda. Dekat dengan Anda. Dan Anda pun mendapati kekuatan ruhiyah yang ajaib. Kekuatan yang akan menyinari hati Anda. Anda akan merasakan bahwa dunia ini tak sepadan dengan sehelai sayap nyamuk!

Kekuatan ruhani itu. hembusan rabbani itu. anda akan merasakannya saat ia meyelusup ke relung jiwa Anda. Dan mempengaruhi seluruh tubuh Anda. Anda akan saksikan pengaruhnya dan bagaimana ia mempengaruhi kehidupan Anda.

Manfaat Shalat Subuh

Di antara manfaat shalat Subuh, ia akan menjadikan wajah putih bercahaya, ia akan menyinari hati dan menguatkannya, ia akan menggiatkan jiwa dan menyemangatinya, serta ia akan memberi nutrisi bagi ruh dan membeningkannya. Dan juga, ia akan memupus rasa malas, menyegarkan badan, mengembalikan sirkulasi darah setelah tidur, menjaga kesehatan, menerpa kesedihan dan kegundahan, serta mengusir berbagai penyakit kejiwaan dan penyakit badan.

Di samping itu, ilmu pengetahuan modern telah menyatakan adanya satu gas, ozon, yang mengandung persentase oksigen paling tinggi pada waktu Subuh; ia semakin berkurang seiring dengan terbitnya matahari.

Sebenarnyalah penelitian atau penemuan ini tidak dibutuhkan. Anda bisa langsung membandingkan dengan mudah kebersihan udara saat shalat Subuh dengan di waktu-waktu lain di siang hari.

Hawa di waktu fajar bersih belum terkotori polusi. Hawa yang bersih ini meningkatkan kinerja jantung, menguatkan paru-paru, dan memperbaiki organ-organ yang rusak. Tubuh dapat menyerap oksigen dan mengeluarkan karbondioksida sebagaimana mestinya. Hawa ini juga bisa membersihkan darah dari berbagai kotorannya, memperbaiki kinerja organ-organ tubuh, mengendorkan urat-uraat syaraf, serta bisa menyembuhkan berbagai penyakit saraf, rematik dan penyakit asma.

Gas Ozon

Tentang gas ozon, para pakar bidang kedokteran Jerman Barat telah sampai pada kesimpulan penting. Ozon sangat urgen untuk mengobati berbagai macam penyakit yang ditimbulkan oleh pembengkakan organ tubuh dan untuk meringankan rasa sakit yang sangat pedih.

“Di antara kesimpulan manfaat gas ozon adalah dapat dipakai dalam terapi berbagai gangguan yang terjadi di paru-paru, hepatitis (hati), tertutupnya jalan darah, pembekuan darah, dan komplikasi penyakit diabetes seperti luka-luka dan bisul yang tak kunjung sembuh. Ozon juga dapat digunakan untuk menetralisir sirkulasi darah dan meringankan penyakit asma. Yang demikian itu karena ozon punya kemampuan yang baik dalam menghadapi virus, bakteri, dan mikroba. Selain itu, ozon juga dapat menguatkan sistem imunitas tubuh. Ozon juga digunakan di dalam terapi penyakit dada dan jantung. Lebih dari semua itu terbukti ozon membantu penyembuhan penyakit AIDS. Dengan gas ozon AIDS bahkan untuk stadium akhir bisa dihentikan. Adalah Alexander Parwes¸ seorang dokter dar Jerman Barat menemukan metode terapi baru yang menggunakan ozon sebagai sarana utamanya, ditambah beberapa zat tertentu yang diinjeksikan ke urat nadi penderita AIDS. Ternyata hasilnya bagus sekali, ada harapan besar untuk sembuh.

Sebagaimana telah kita ketahui, seseorang yang berangkat ke masjid untuk mengerjakan shalat Subuh, dia menghirup udara bersih, bernutrisi, dan menyembuhkan. Dia tidak mendapatkan udara seperti itu pada waktu yang lain.

Meskipun dengan aktivitas seperti biasa Anda dapat memetik manfaatnya, namun saya nasihatkan di sini supaya manfaatnya lebih besar dan lebih bermanfaat untuk melakukan latihan berikut ini:

Hiruplah udara melalui hidung dengan perlahan-lahan dan panjang sampai dada Anda merasa tidak dapat lagi menampung udara. Kemudian hembuskan udara melalui mulut, secara perlahan-perlahan sampai seluruh udara di dalam paru-paru keluar semua. Berusahalah untuk menghembuskan udara lagi sampai semua udara benar-benar keluar. Setelah itu ulangi dari awal dan lakukan 5-10 kali.

Mungkin ada yang bertanya-tanya tentang manfaat nafas panjang. Haruskah itu dilakukan? Oleh karena itu, penting kiranya saya jelaskan urgensi bernafas dengan nafas panjang secara sengaja dan manfaatnya bagi tubuh, khususnya jika udara yang dihirup adalah udara pada waktu shalat Subuh.

Nafas Panjang

Tidak diragukan lagi bahwa bernafas adalah aktifitas hidup yang paling urgen. Kita melakukannya sepanjang umur supaya paru-paru bisa membersihkan darah dan sel-sel darah merah mengangkut oksigen dan membuang karbon dioksida. Dengan begitu seluruh organ tubuh pun seimbang, selama jantung masih memompa darah bersih ke seluruh tubuh. Jika jantung berhenti atau terganggu maka seluruh organ tubuh pun akan melemah, berhentin, dan mati.

Dari sini dapat disimpulkan bahwa aktivitas biologis dan psikis sangat tergantung kepada oksigen. Banyak dokter telah menyatakan bahwa bernafas panjang 100 kali setiap harinya adalah resep terbaik yang diberikan oleh dokter yang brilian untuk menghindari penyakit TBC. Para penderita penyakit TBC sangat disarankan untuk hidup di alam terbuka dan sering-sering mengambil nafas panjang. Hasilnya sangat menggembirakan. Dan belakangan latihan bernafas panjang dinasihatkan untuk mereka yang melakukan terapi dari penyakit asma.

Bernafas secara sengaja adalah langkah pertama menuju sehat. Nafas yang panjang dan dalam memberikan pengaruh yang baik bagi syaraf dan lebih menyehatkan tubuh dan akal secara bersamaan. Sebagaimana kita menyediakan makanan untuk perut, seyogianya kita pun menyediakan udara yang diperlukan oleh paru-paru. Yaitu dengan bernafas secara penuh dan sempurna. Pada kenyataannya sekitar sepertiga kapasitas paru-paru tidak dipakai saat seseorang bernafas biasa. Yang sepertiga ini tidak pernah terisi oksigen.

Saat bernafas biasa, kita hanya melibatkan otot-otot dada dan bahu. Saat mengambil nafas dalam, selain otot-otot tersebut kita juga melibatkan otot-otot tubuh bagian atas, pangkal leher, tenggorokan, dan wajah.

Juga, di saat kita menghirup nafas yang dalam secara otomatis ada perbaikan kinerja jantung dan paru-paru. Kedua organ inilah yang seringkali bermasalah di usia lanjut. Selain itu dengan menghirup nafas yang dalam, kecepatan sirkulasi darah ke otak pun semakin cepat. Dan otak pun dapat bekerja lebih maksimal.

Demikianlah hasil penelitian para dokter.

Benarlah Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam yang bersabda:

“Sekiranya mereka mengetahui apa-apa yang ada di dalam shalat Isya’ dan Subuh, niscaya mereka mendatanginya meskipun harus dengan mengesot.” [Syahida.com]

Karya ‘Adnan Ath-Tharsyah, terbitan Al-Maktab Al-Islami.
Harian Al-Muslimin, edisi 109, 7-13 Rajab 1407 H
Harian Asy-Syarq Al-Ausath edisi 3256, 6 Rabi’ul Awwal 1408 H.
Sumber: Sulitkah Shalat Subuh Tepat Waktu? oleh Samir Al-Qarny bin Muhammad

Syahida.com

/span>