Ada 5 dasar peraturan keuangan. Sayangnya kita nyaris salah di ke lima
limanya. Mungkin Anda tidak demikian, tetapi saya demikian sampai usia
45 an. Ke lima hal itu adalah :
1. Bisa membedakan aset dan beban : Di sini saja sudah terbolak
balik. Yang beban dikatakan aset. Seharusnya menumpuk aset supaya
tambah kaya, saya malah menumpuk beban sehingga tambah miskin.
2. Mengerti arus uang atau cashflow : Selama bertahun tahun,
cashflow saya ternyata lebih banyak cashflownya orang miskin, dan
tidak pernah mengalami cashflow orang kaya. Padahal semua orang
yang kenal saya, menganggap saya kaya. Termasuk saya sendiri.
3. Mengetahui cara menggunakan uang : Dari 3 cara menggunakan
uang, saya justru melakukan yang terjelek. Jangan tertawa dulu,
karena saya yakin Anda juga melakukan hal yang sama.
4. Mengetahui penghasilan aktif dan pasif : Seumur hidup saya dan
Anda dilatih untuk mencari UANG YANG SALAH. Kemudian
bingung sendiri mengapa semakin tua kerjanya semakin keras ya ?.
Lha iyalah, karena jenis uang yang salah yang kita cari.
5. Mengetahui definisi kaya dan miskin : Di hal yang paling penting
inipun kita tidak tahu. Kita semua ingin kaya, tetapi kita semua salah
membuat definisinya. Akibatnya jelas, dari waktu ke waktu bukannya
bertambah kaya tetapi justru bertambah miskin. Semakin tua kerjanya
semakin keras, yang menunjukkan kita semakin miskin.
5.2.18
LIMA PERATURAN DASAR KEUANGAN
1.2.18
8 JENIS REZEKI DARI ALLAH
*1.Rezeki Yang Telah Dijamin.*
وَمَا مِن دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا كُلٌّ فِي كِتَابٍ مُّبِينٍ
"Tidak ada satu makhluk melatapun yang bergerak di atas bumi ini yang tidak dijamin ALLAH rezekinya."
(Surah Hud : 6).
*2. Rezeki Karena Usaha.*
وَأَن لَّيْسَ لِلْإِنسَانِ إِلَّا مَا سَعَى
"Tidaklah manusia mendapatkan apa-apa kecuali apa yang dikerjakannya."
(Surah An-Najm : 39).
*3. Rezeki Karena Bersyukur.*
لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
"Sesungguhnya jika kamu bersyukur pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu."
(Surah Ibrahim : 7).
*4. Rezeki Tak Terduga.*
وَمَن يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجًا( ) وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ
"Barangsiapa yang bertakwa kepada ALLAH nescaya Dia akan menjadikan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya."
(Surah At-Thalaq : 2-3).
*5. Rezeki Karena Istighfar.*
فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا ( ) يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُم مِّدْرَارًا
"Beristighfarlah kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, pasti Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan memperbanyak harta.”
(Surah Nuh : 10-11).
*6. Rezeki Karena Menikah.*
وَأَنكِحُوا الْأَيَامَىٰ مِنكُمْ وَالصَّالِحِينَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَإِمَائِكُمْ إِن يَكُونُوا فُقَرَاءَ يُغْنِهِمُ اللَّهُ مِن فَضْلِهِ
"Dan nikahkanlah orang-orang yang masih membujang di antara kamu, dan juga orang-orang yang layak dari hamba sahayamu baik laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin, maka ALLAH akan memberikan kecukupan kepada mereka dengan kurnia-Nya."
(Surah An-Nur : 32).
*7. Rezeki Karena Anak.*
وَلَا تَقْتُلُوا أَوْلَادَكُمْ خَشْيَةَ إِمْلَاقٍ نَّحْنُ نَرْزُقُهُمْ وَإِيَّاكُمْ
"Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu kerana takut miskin. Kamilah yang akan menanggung rezeki mereka dan juga (rezeki) bagimu.”
(Surah Al-Israa' : 31).
*8. Rezeki Karena Sedekah*
مَّن ذَا الَّذِي يُقْرِضُ اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَاعِفَهُ لَهُ أَضْعَافًا كَثِيرَةً
“Siapakah yang mahu memberi pinjaman kepada ALLAH, pinjaman yang baik (infak & sedekah), maka ALLAH akan melipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipatan yang banyak.”
Hal besar VS hal kecil
* Seorang guru besar di depan audiens nya memulai materi kuliah dengan menaruh topless yang bening & besar di atas meja.
* Lalu sang guru mengisinya dengan bola tenis hingga tidak muat lagi.
Beliau bertanya:
"Sudah penuh?"
* Audiens menjawab:
"Sudah penuh".
* Lalu sang guru mengeluarkan kelereng dari kotaknya & memasukkan nya ke dalam topless tadi.
Kelereng mengisi sela2 bola tenis hingga tidak muat lagi. Beliau bertanya:
"Sudah penuh?"
* Audiens menjawab:
"Sudah penuh".
* Setelah itu sang guru mengeluarkan pasir pantai & memasukkan nya ke dalam topless yang sama.
Pasir pun mengisi sela2 bola & kelereng hingga tidak bisa muat lagi.
Semua sepakat kalau topless sudah penuh & tidak ada yang bisa dimasukkan lagi ke dalamnya.
* Tetapi terakhir sang guru menuangkan secangkir air kopi ke dalam toples yang sudah penuh dengan bola, kelereng & pasir itu.
Sang Guru kemudian menjelaskan bahwa:
"Hidup kita kapasitasnya terbatas seperti topless.
Masing2 dari kita berbeda ukuran toplesnya:
- Bola tenis adalah hal2 besar dalam hidup kita, yakni tanggung-jawab terhadap Tuhan, orang tua, istri/suami, anak2, serta makan, tempat tinggal & kesehatan.
- Kelereng adalah hal2 yang penting, seperti pekerjaan, kendaraan, sekolah anak, gelar sarjana, dll.
- Pasir adalah yang lain2 dalam hidup kita, seperti olah raga, nyanyi, rekreasi, Facebook, BBM, WA, nonton film, model baju, model kendaraan dll.
- Jika kita isi hidup kita dengan mendahulukan pasir hingga penuh, maka kelereng & bola tennis tidak akan bisa masuk.
Berarti, hidup kita hanya berisikan hal2 kecil.
Hidup kita habis dengan rekreasi dan hobby, sementara Tuhan dan keluarga terabaikan.
- Jika kita isi dengan mendahulukan bola tenis,
lalu kelereng dan seterusnya seperti tadi,
maka hidup kita akan lengkap, berisikan mulai dari hal2 yang besar dan penting hingga hal2 yang menjadi pelengkap.
Karenanya, kita harus mampu mengelola hidup secara cerdas & bijak.
Tahu menempatkan mana yang prioritas dan mana yang menjadi pelengkap.
Jika tidak, maka hidup bukan saja tidak lengkap, bahkan bisa tidak berarti sama sekali".
* Lalu sang guru bertanya: "Adakah di antara kalian yang mau bertanya?"
Semua audiens terdiam,
karena sangat mengerti apa inti pesan dalam pelajaran tadi.
* Namun, tiba2 seseorang nyeletuk bertanya: "Apa arti secangkir air kopi yang dituangkan tadi .....?"
* Sang guru besar menjawab sebagai penutup:
"Sepenuh dan sesibuk apa pun hidup kita, jangan lupa masih bisa disempurnakan dengan bersilaturahim sambil "minum kopi" ..... dengan saudara, tetangga, sahabat, teman2 yang dekat dan jauh...
Saling bertegur sapa,
saling senyum bila bertemu, juga dengan sesama.
Betapa indahnya hidup ini !.
29.1.18
Filosofi Ngopi (jawa)
FALSAFAH WONG JOWO
”Kuat dilakoni, gak kuat ditinggal NGOPI ".
Soale menungso kuwi sejatine mung kurang siji... Yoiku: “NGOPI”
* NGOPI * iku tegese (Ngolah Pikiran), mulo kopi iku rasane PAIT. Nanging sak pait-paite kopi.. isih iso digawe LEGI.
LEGI (Legowo ning ati) / Berlapang Dada Hatinya, carane kudu ditambahi GULO.
GULO (Gulangane Roso) / Mengelola Perasaan Baik, sing asale soko TEBU.
TEBU (Anteb Ning Kalbu) / Mantab Hatinya, banjur diwadahi CANGKIR.
CANGKIR (Nyancangne PiKIR) / Menguatkan Pikiran, trus disiram WEDANG.
WEDANG (Wejangan Sing Marahi Padang) / Nasehat Yang Menentramkan Hati, ojo lali di-UDHEG.
UDHEG (Usahane Ojo Nganti Mandeg) / Usaha Jangan Sampai Berhenti, anggone ngudheg nganggo SENDOK.
SENDOK (Sendhekno Marang Sing Nduwe Kautaman) / Pasrahkan Pada Yang Maha Kuasa, dienteni sithik ben rodo ADEM.
ADEM (Ati digowo Lerem) / Hati Jadi Tenang, njurbar kui lagi di-SERUPUT.
SERUPUT (Sedoyo Rubedo Bakal Luput) / Semua Godaan akan Terhindar.
Meniko Falsafahipun "NGOPI"
Sumonggo... Ngopiii ....
selamat ngopi poro sedulur.
Semoga kita selalu sehat & akan mendapatkan keberkahan dari Allah Swt. Amin
Penting
GRATIS Konsultasi Bangun Rumah
Wikipedia
Popular Posts
-
Kenthongan merupakan alat komunikasi masal pada jaman dahulu. kenthongan sangat efektif untuk menyampaikan informasi pada masanya. namun ...
-
Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) merupakan program pemerintah yang secara substansi berupaya dalam penanggulangan ...
-
Senin, 19 Mei 2014, LCCK (lommba cerdik cermat komunikatif) kota BLitar telah di gelar di Istana Gebang. Dan tentu saja KIM Kentonga...