16.1.18

Aturan ini bikin kamu lebih safety di pesawat

Just sharing, semoga bermanfaat: 🛫🛬

Pasti udah sering naik pesawat kan yah ?

Tapi pasti kebanyakan orang belum tahu alasan kenapa waktu take off sama landing , pramugari selalu minta untuk tegakin sandaran kursi, tray table nya harus di tutup, penutup jendela harus dibuka, terus yg duduk di deretan pintu harus free dari semua tas dll?

Jadi, alasannya karena 90% kecelakaan pesawat terjadi saat take off dan landing.
90% kecelakaan pesawat terjadi di 8 menit setelah take-off dan 3 menit sebelum landing.
Sehingga disebut juga "Critical Eleven"

Dan disaat itu terjadi, penumpang cuma punya waktu *90 detik* buat keluar dari pesawat.
Kalo ga keluar, penumpang bisa mati karna berbagai hal, dari smoke inhalation atau kekurangan oxygen, atau pesawat sinking incase of ditching (water landing).

Satu emergency exit di cabin, didesain buat evacuate sekitar 65 orang dalam waktu  1.5 menit itu. Tegakin sandaran apalagi disaat panik, bisa habisin waktu 10 detik, dan disaat evacuation 1 detik itu udah masalah hidup dan mati.

Biasakan untuk menegur kalo penumpang didepan kita tidak menegakan sandaran kursinya, karena disaat ada emergency landing, yang bakalan kena dampak adalah orang yg duduk dibelakangnya.
Karna bakal trapped (terjebak) dan ga bisa keluar dari kursi....sedangkan penumpang di depan itu pasti akan lari keluar secepat mungkin supaya bisa selamat.

Bukan cuma itu, dalam penerbangan dimalam hari, lampu cabin juga pasti diredupkan?
Alasannya sama, karna dalam waktu 90 detik semua penumpang harus keluar maka ga ada waktu yang boleh terbuang.
Disaat mata terbiasa melihat terang kemudian lampu mati, pasti butuh beberapa waktu supaya mata bisa adaptasi dengan pencahayaan yg gelap...maka dari itu lampu sengaja diredupkan supaya mata tidak perlu adaptasi lagi disaat ada emergency landing.

Kalo penutup jendela kabin mesti dibuka itu kenapa ?

Di training pilot dan pramugari ada kelas yg namanya "CRMC", jadi kelas tentang komunikasi.
Karena 70% lebih kecelakaan pesawat terjadi karna kurang komunikasi antara semua orang, yaitu antara pramugari, pilot maupun penumpang.
Dalam penerbangan kita harus gunakan semua info yg ada , termasuk dr penumpang.

Kaca dibuka supaya penumpang bisa liat keadaan luar.
Contoh ada kebakaran di sayap, kapten ga bisa liat, pramugari ga liat. mungkin malah penumpang yg liat dan bisa kasih info supaya bisa secepat mungkin evakuasi
Atau kalo di negara Eropa , kadang sayap pesawat beku krn ada es, penumpang bisa liat dan kasih info supaya kapten tau dan kita bisa melakukan perbaikan sebelum terbang.

Jadi kesimpulannya,  dengerin mbak pramugarinya.. karena kalo ada accident, yg bakal kena akibatnya adalah penumpang itu sendiri.
Jadi jangan main main dengan safety 🆘

/span>

15.1.18

DI MANA KITA MULAI?


Berapa banyak di antara Anda yang mempunyai ‘Michael Angelo kompleks?’
Berapa banyak di antara Anda yang melihat orang lain sebagai bahan mentah, yang siap dipahat olah tangan Anda yang ahli? Berapa banyak di antara Anda yang bisa memikirkan paling sedikit satu orang yang benar-benar bisa Anda bentuk kalau saja dia mau mendengarkan kata-kata dan kebijaksanaan Anda?
Seberapa bergairah dia untuk mendengar dari Anda?
Kalau saja mungkin untuk membentuk kembali orang lain, suami saya, Fred, dan saya sendiri akan sempurna, sebab kami siap saling memahat lainnya sejak awal.
Saya tahu bahwa seandainya dia mau mengendurkan ketegangan dan bersenang-senang, kami akan punya kehidupan perkawinan yang baik; tetapi dia menginginkan agar saya meluruskan hidup saya dan menjaga keteraturan.
Dalam bulan madu kami, saya dan Fred bahkan berselisih paham tentang makan buah anggur!
Saya selalu senang sekali memetik seluruh rangkaian buah anggur yang dingin dan hijau di sisi saya dan mencabutnya kalau ada satu yang menarik bagi saya.
Sebelaum saya kawin dengan Fred, saya tidak tahu bahwa ada “Peraturan Anggur.” Saya tidak tahu bahwa setiap kesenangan yang sederhana dalam kehidupan punya apa yang disebut cara yang benar. Fred mula-mula mengungkapkan Peraturan Anggur ketika saya duduk-duduk di teras di luar pondok kami di Pantai Cambridge di Bermuda, memandangi laut dan dengan sambil lalu memetiki buah anggur dari rangkaian besar. Saya baru menyadari bahwa Fred menganalisa cara saya makan buah anggur yang tidak sistematis setelah dia bertanya, “Kau suka buah anggur?”
“Oh, aku suka sekali buah anggur!”
“Kalau begitu kurasa kau ingin tahu bagaimana cara memakannya dengan benar?”
Mendengar perkataan itu saya tersentak dari lamunan saya yang romantis dan mengajukan pertanyaan yang kemudian menjadi bagian dari kebiasaan yang rutin: “Apa yang salah kulakukan?”
“Ini bukan bahwa kau salah melakukannya; kau hanya tidak melakukannya dengan benar.” Saya tidak melihat banyak perbedaan, tetapi saya mengikuti kata-katanya.
“Apa yang tidak kulakukan dengan benar?”
“Setiap orang tahu caranya makan buah anggur yang semestinya, orang memetik rangkaian sedikit demi sedikit, seperti ini.”
Fred mengeluarkan pemotong kuku dan memotong rangkaian kecil buah anggur, yang diletakkan di hadapan saya.
Sementara dia berdiri dengan bangga melihat ke bawah kepada saya, saya bertanya, “Apakah ini membuat anggurnya terasa lebih lezat?”
“Itu bukan karena rasanya. Ini supaya rangkaian yang besar akan mempertahankan bentuknya lebih lama. Cara kau memakannya – hanya meraih buah anggur di sana-sini – merusak rangkaian. Lihat apa yang kau lakukan
kepada buah itu! Lihat semua tangkai kecil yang tanpa buah itu, mencuat di mana-mana? Itu merusak bentuk seluruh rangkaian.” Saya memandang berkeliling teras yang terasing untuk melihat kalau-kalau ada sekelompok penilai anggur yang bersembunyi menunggu untuk memasukkan rangkaian buah anggur saya dalam kontes, tetapi saya tidak melihat siapapun. Maka saya
berkata, “Siapa peduli sih?”
Saya belum lagi mengetahui bahwa “Siapa peduli sih?” bukanlah pernyataan yang pantas diajukan kepada Fred, sebab hal itu menyebabkan mukanya berubah menjadi merah dan dia menghela napas sambil berkata dengan sikap tidak berdaya, “Aku peduli, dan itu seharusnya sudah cukup.”
Fred benar-benar memperdulikan setiap perincian dalam hidup, dan kehadiran saya saja dalam keluarganya agaknya sudah merusak bentuk seluruh kelompok.
Untuk membantu saya, Fred rajin mulai berusaha meningkatkan diri saya.
Bukannya menghargai kebijaksanaannya, saya berusaha menyabot strateginya dan dengan halus mengubahnya untuk menjadi lebih seperti saya. Selama bertahun-tahun Fred memahat dan mengikis kegagalan saya – dan saya secara teratur mengampelas garis-garisnya yang salah – tetapi tidak ada seorangpun di antara kami yang membaik.
Baru setelah kami membaca buku Spirit Controled Temperament (Tyndale House) karya Tim La Haye, mata kami mulai terbuka terhadap apa yang kami
lakukan. Kami masing-masing berusaha membuat kembali yang lain. Kami tidak menyadari bahwa seseorang bisa berbeda dan masih tidak salah. Saya
mendapatkan bahwa saya seorang Sanguinis yang Populer yang mencintai kesenangan dan kegembiraan; Fred adalah seorang Melankolis yang Sempurna,
yang menginginkan kehidupan yang serius dan serba teratur.
Sementara kami mulai membaca dan mempelajari watak-watak lebih lanjut, kami menemukan bahwa kami berdua juga kurang lebih orang Koleris yang Kuat, tipe
yang selalu benar dan mengetahui segala-galanya. Tidak heran kalau kami tidak saling bersesuaian! Bukan hanya kami saling berlawanan dalam kepribadian dan kepentingan dalam hidup, tetapi masing-masing dari kami adalah satu-satunya yang benar. Dapatkah Anda membayangkan perkawinan seperti itu?

/span>

14.1.18

Teman ini jadi temannya selamanya


Assalamualaikum Wr. Wb.

*7 MACAM TEMAN*
(hanya 1 yg sampai di akhirat)

1. *"Ta’aruffan”* yaitu teman kenal scr kebetulan, seperti bertemu di kereta, halte bis, cafe dll

2. *"Taariiihan”*yaitu teman krn faktor sejarah, seperti teman sekampung, sekost, se'almamater dll.

3. *"Ahammiyyatan”*yaitu teman krn kpentingan, (teman bisnis, politik dll)

4. *"Faarihan”*yaitu teman krn sehobi (hobby motor, nyanyi, futsal dll.)

5. *"Amalan”*yaitu teman krn profesi, seperti dokter, guru dll.

6. *"Aduwwan”*yaitu teman yg terlihat seperti baik, tp sebenarnya penuh kekebencian.

7. *"Hubban Iimaanan”* yaitu teman yg suka *MENGINGATKAN-mu* serta *MENGAJAK-mu* selalu ke jalan Allah Subhanahu Wa Ta'Ala

Dari ke 7 macam teman ini, no.1-6 akan sirna diakhirat, *yg tersisa hanya teman no.7*

*namun teman no.7 ini selalu dipandang sebelah mata, selain dinilai sok alim, juga tdk menghasilkan duniawi / materi*

padahal diakhirat nanti, temen no.7 inilah yg akan diberi SYAFAAT utk membantumu masuk ke dalam surgaNYA.. *persahabatan yang dilandaskan karena Allah (QS 49:10)*

*Apabila penghuni surga* tdk menemui teman di dunianya, lalu bertanya kepada Allah Subhanahu Wa Ta'Ala :

*_"Yaa Rabb...kami tidak melihat sahabatku yang sewaktu di dunia, shalat bersama kami, puasa bersama kami dan berjuang bersama kami."_*

Maka Allah Subhanahu Wa Ta'Ala berseru  :
*_"Pergilah ke neraka, lalu keluarkan sahabatmu yang di hatinya ada iman walaupun hanya sebesar dzarrah."_*
(HR Ibnu Mubarokh)

Semoga Allah SWT bisa mengumpulkn kita diakhirat di dalam *Jannah Firdaus-Nya*
Aamiin Yaa Rabbal Allamin

ﺁَﻣِﻴـٍـِـﻦْ ... ﺁَﻣِﻴـٍـِـﻦْ ... ﺁَﻣِﻴـٍـِـﻦْ ﻳَﺂﺭَﺏْ ﺁﻟٌﻌَﺂﻟَﻤِِﻴِﻦْ
Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuuh

/span>

Balon ini tunjukkan kebahagian


Pada sebuah Seminar yang dihadiri oleh sekitar 50 peserta.

Tiba-tiba sang Motivator berhenti memberikan Materinya dan mulai memberikan *balon* kepada masing-masing peserta.

Para peserta diminta untuk menuliskan namanya, pada *Balon* yang mereka terima dengan menggunakan Spidol.

Kemudian semua *balon* dikumpulkan dan dimasukkan ke dalam ruangan lain.

Kemudian, semua peserta seminar diminta masuk ke ruangan yang penuh *balon* dan diminta untuk menemukan *balon* yang telah tertulis nama mereka.

Mereka hanya diberi waktu 5 menit.

Semua orang panik mencari nama mereka 😳🙄😟
Bertabrakan satu sama lain, mendorong dan berebut dengan orang di sekitarnya, sehingga terjadi kekacauan.

Waktu 5 menit sudah usai, tetapi tidak seorangpun yang bisa menemukan balon dengan nama mereka masing-masing.

Kemudian, Motivator meminta mereka masing-masing untuk mengambil sembarang balon dengan acak dan memberikannya kepada orang yang namanya tertulis di balon itu.

Dalam beberapa menit kemudian semua peserta seminar sudah memegang balon dengan Nama mereka sendiri.

Akhirnya sang motivator berkata,..
“Kejadian yang baru saja terjadi ini mirip dan sering terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari.

Semua orang sibuk mencari kebahagiaan untuk diri sendiri,...
Tidak peduli dengan orang lain,...
Sama halnya ketika mencari balon dengan nama mereka sendiri,...
dan banyak yang gagal.

Mereka baru berhasil mendapatkannya ketika memberikan balon kepada pemiliknya,...
Ketika *memberikan* kebahagiaan kepada orang lain, dengan saling tolong monolong,...
Peduli dengan orang lain, dan tidak egois.”

*Saudaraku*,...
kebahagiaan kita terletak pada *kebahagiaan yang kita berikan kepada orang lain*.
Memberikan kebahagiaan kepada orang lain, maka kita akan mendapatkan balasan kebahagiaan kita sendiri.

*Semoga hari ini kita bisa memberikan kebahagiaan untuk orang lain*

/span>