10.1.18

KEKAYAAN & KEBAHAGIAAN

Oleh:
Andrie Wongso

Dikisahkan, ada seorang karyawan yang masih muda usia, rajin, dan pekerja keras. Selama bekerja, pantang bagi dia tiba terlambat dan pulang lebih awal. Setiap hari dia berangkat pagi-pagi sekali dan tiba di rumah hingga larut malam. Hal itu dilakukan enam hari dalam seminggu selama bekerja di perusahaan itu.
Suatu hari, karena lelah dan ngantuk luar biasa, dia mengalami kecelakaan yang mengharuskannya beristirahat di rumah sakit. Di sana dia bersebelahan ranjang dengan seorang pria paruh baya. Setelah saling bersapa, tidak berapa lama, mereka pun terlibat obrolan seru.
"Anak muda, dari ceritamu, bapak tahu kamu serorang pekerja keras dan bersemangat. Apa yang membuatmu begitu?" tanya pria tersebut pada si pemuda.
"Saya termotivasi oleh bos saya. Dia orang yang sangat sukses. Kelak saya pun ingin sukses seperti dia, maka saya meneladani sikap dan perilaku bos, agar suatu hari saya bisa sesukses beliau." Si anak muda menjawab dengan penuh semangat.
"Darimana kamu menilai kesuksesan bosmu?"
"Bosku di usia yang sangat muda sudah menghasilkan harta yang berlimpah, memiliki beberapa perusahaan, dan banyak karyawan. Punya relasi orang-orang hebat. Penampilannya juga sangat menawan, dia selalu berpakaian indah. Pokoknya aku sangat mengagumi dan mengidolakan dia."
Lalu, pria itu pun bertanya "Apakah bosmu adalah orang yang bahagia?"
Setelah terdiam sesaat, si pemuda menjawab "Eh...saya kira tidak! Saya jarang sekali melihat atau mendengarnya tertawa. Bahkan tersenyum pun bukan hal yang mudah baginya. Dia menderita sakit maag akut. Keluarganya juga berantakan, istrinya pergi meninggalkan dia. Beberapa kali saya pernah ke rumah bos untuk mengantarkan dokumen dan lainnya. Biarpun rumahnya besar, megah dan mewah, tetapi terasa kosong, sepi, dan tampak suram."
Pemuda itu melanjutkan berbicara, "Pak, jujur saja, selama ini saya tidak pernah memikirkan tentang kebahagiaan. Bagi saya, sukses adalah kaya, hebat, dan keren. Tetapi, sekarang saya tahu, memiliki rumah dan uang yang banyak, ternyata tidak menjamin kebahagiaan.""Lihatlah anak muda, Tuhan begitu sayang kepadamu. Kecelakaan kecil hari ini, memberimu waktu untuk berpikir dan membenahi diri. Kerja kerasmu selama ini adalah sikap yang baik dan positif, asalkan kamu tahu untuk apa itu semua. Ingin kaya tidaklah salah, tapi usahakan menjadi orang kaya yang bahagia!"

Sahabat yang Luar Biasa!

Memiliki kekayaan sebanyak apapun tidak menjamin kebahagiaan orang. Apalagi bila memperolehnya dengan jalan yang tidak halal atau melanggar hukum alam, hukum negara, serta mengorbankan nama baik dan kehormatan diri sendiri dan keluarga. Rasanya, semua nantinya akan sia-sia.

Sumber:
http://www.andriewongso.com/kekayaan-dan-kebahagiaan/

Semoga Bermanfaat. 🙏

/span>

Kutang 36B vs Isi Kutang 36B

Pilih KUTANG 36B atau ISI-nya 36B
Oleh: Emha Ainun Nadjib

Hidup akan sangat melelahkan, 
sia-sia dan menjemukan 
bila Anda hanya menguras pikiran 
untuk mengurus BUNGKUS-nya saja 
dan mengabaikan ISI-nya.

Maka, bedakanlah apa itu "BUNGKUS"-nya 
dan apa itu "ISI"-nya.

"Rumah yg indah" hanya bungkusnya
"Keluarga bahagia" itu isinya.

"Pesta pernikahan" hanya bungkusnya
"Cinta kasih, Pengertian, & Tanggung jawab" itu isinya.

"Kekayaan" itu hanya bungkusnya,
"Hati yang gembira" itu isinya.

"Makan enak" hanya bungkusnya,
"Gizi, energi, dan sehat" itu isinya.

"Kecantikan dan Ketampanan" hanya bungkusnya;
"Kepribadian dan Hati" itu isinya.

"Bicara" itu hanya bungkusnya,
"Kenyataan" itu isinya.

"Buku" hanya bungkusnya;
"Pengetahuan" itu isinya.

"Jabatan" hanya bungkusnya,
"Pengabdian dan pelayanan" itu isinya.

"Pergi ke tempat ibadah" itu bungkusnya,
"Melakukan Ajaran Agama" itu isinya.

"Kharisma" hanya bungkusnya,
"Karakter" itu isinya.

"Rizqi" itu hanya bungkusnya.
"Barokah" itu isinya.

Utamakanlah isinya, 
serta tetaplah merawat bungkusnya dengan baik...

Maaf kalau teman-teman 
dari tadi nunggu-nunggu mana tuh isinya kutang (bra), 
kok tidak muncul-muncul!

Makanya... jangan lihat judulnya... Lihatlah Isi nya
😁😁😁😁😁

/span>

Gadis vs kakek

Segerombolan gadis sedang mandi tanpa busana di danau, lalu mereka melihat Kakek2 datang, mereka langsung berenang ke bagian telaga yg dalam.

Gadis2 berteriak: "hai Kakek .. pergilah ! Kami tidak akan ke luar dari danau ini sampai kakek pergi dari sini !"

Kakek menjawab dgn tenang : "Saya ke sini bukan utk mengintip kalian mandi, Neng ! Jgn salah sangka ya, apalagi ingin melihat kalian ke luar dari Telaga dlm keadaan tanpa busana ? Ah,...Gak penting buat orang tua seperti kakek ini ! Kakek ke sini cuma untuk memberi makan Buaya yg ada di telaga ini_ !"

Kontan saja secara serentak para gadis2 itu bergegas berenang ke tepi danau & berlarian keluar dr telaga, rame2 memeluk kakek saking ketakutan (mereka lupa blm memakai apapun)

Pesan moral :

Umur boleh tua.. tapi pikiran harus tetap cerdas, berimprovisasi cepat & tangkas memanfaatkan setiap moment dgn tepat guna.

Karakter kakek di atas dpt di sebut karakter  laki-laki sejati yg secara umum ada 7 kriteria yaitu :
1. Kreatif
2. Aktif
3. Motivator
4. Progresif
5. Responsif
6. Elegan
7. Tangguh
atau disingkat : *KAMPRET !!!!..*
Tetaplah Tersenyum dan Jangan Lupa Bahagia..

Jangan lupa .. jangan pernah merasa Tua... 😁😁😁

#Tersenyumlah setiap hari 🙏😀

/span>

Jombang

Dapid (8 th) cah Klaten  arep lungo, diterke mbok e nyegat bis. Kernet bis, "Suroboyo, Suroboyo, bu?".
Mbok e Dapid, "Pak tulung nggih, mengke nek pun tekan Jombang, lare niki dikandani.
Kernet: "nggih bu, tariiiikkk".

Nang terminal Solo Dapid takon kernet bis, "Wes cedhak Jombang durung Lik?".
Kernet: "Durung lee ... jek suwe".  Ora let suwe tekan Sragen, Dapid takon maneh, "Wes tekan Jombang Lik?".
Kernet: "Durung Lee ..... jik uuuaduuooohh".

Dapid bosen ora tekan-tekan.  Akhire keturon. Bus terus mlaku arah Suroboyo. Ora kroso bis wis ngliwati Jombang. Kenek lali pesenane mbok e Dapid. Bareng kelingan, kernet langsung omong nang sopir, "Duuh kang, aku duso nang bocah kui, karo nuding Dapid sing lagi turu nggleser.
Sopir, "Lho kenopo, to?".
Kernet, "Mau mboke nitipke, yen tekan Jombang bocahe tulung kandanono".
Sopir, "Wah, lha piye kowe kui. Jombang wes kliwat adoh", Jawab sopire, bingung.

Tujune sopire apikan, gelem balik nang Jombang. Sak wise njaluk persetujuan penumpang liyane, mergo mesakke karo si Dapid. Sak wise bis tekan Jombang, Dapid digugah.
Kernet, "Lee ...tangi lee. Wes tekan Jombang, ki", karo nggoyang goyang awakke Dapid.
Dapid njenggirat, "Wes tekan Jombang lik?", Karo grusa grusu mbukak kantong, ngetokke sangune; sego sambel, lawuhe iwak asin.
Kernet takon, "Arep mudhun kene le?".
Dapid, "Ora Lik..... wong aku arep nang Suroboyo. Mau mbokku pesen, sangune mengko dipangan  nek wes tekan Jombang wae yo lee", jawab Dapid karo muluk sego.

Kernet, sopir, lan kabeh penumpang muni bareng: "WEDHUUUSS tenan cah iki. tiwase mbaliiik!"😄😄😄😋😋😂

Humor siang..smga qt semua ttp sllu dlm lindungan Allah...

/span>