Tampilkan postingan dengan label bisnis. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label bisnis. Tampilkan semua postingan

30.11.20

Pentingnya sebuah Survey dalam memulai atau mempertahankan Bisnis

Izin sharing ya.. mohon koreksi jika ada kesalahan 😇🙏🏻

“Pentingnya sebuah Survey dalam memulai atau mempertahankan Bisnis”.

Sebagian orang ingin terjun ke dunia bisnis terkadang bukan utk menyelesaikan kebutuhan/keinginan konsumennya. Melainkan hanya ingin memperoleh keuntungan utk dirinya. Sehingga lupa bahwa konsumen lah faktor utama bisnis itu bisa berjalan. Melupakan tujuan mulia bahwa seorang konsumen harus lebih merasa diuntungkan dgn keberadaan bisnis kita.

Bagi saya membuat suatu bisnis baru dapat diibaratkan menanam pohon dan memeliharanya. Sebelum kita menentukan jenis pohon apa yg akan kita tanam, memastikan berbagai tindakan perawatan yang perlu dilakukan utk jenis pohon yg kita tanam. Memastikan kesesuaian lingkungan hidupnya sebelum mulai menanam dan memberikan komitmen pada diri kita utk memelihara pohon ini hingga sudah dapat bertahan hidup dan bertumbuh kembang sendiri.

Seringkali orang salah dalam memulai bisnis. Hanya karena mungkin ego, keinginan sesaat yg tidak dilandasi oleh faktor kebutuhan pasar, sehingga bisnis yg dijalankan hanyalah utk memuaskan IDEALISME sendiri. Sebuah penelitian menyatakan bahwa dari 100 bisnis yg dibangun di Indonesia, menutup usaha/jatuh tahun pertama sebesar 85%, tahun kedua 70%, tahun ketiga 62%, dan tahun keempat 55%, tahun kelima 50%. Sehingga dari 100 bisnis baru yg dibuka hanya 4 yg bisa bertahan hingga tahun kelima. Dari faktor inilah mengapa sebuah bisnis perlu melakukan Survey Analisis Internal dan Eksternal Perusahaan. Sehingga tau mana yg salah dan mana yg harus ditingkatkan sesegera mungkin sebelum bisnis jatuh tak tertolong.

Jika diibaratkan seorang penjual kursi. Melakukan survey “apa yg dibutuhkan calon konsumen” dan “belum terpenuhi oleh pedagang yg sudah ada”, lalu “berapa banyak yg membutuhkan produk ini”, setelah itu memastikan “kalau saya bisa menyediakan ini pasti mereka beli dari saya”. Setelah melakukan survey pedagang kursi menemukan kesalahan-kesalahan yg dia lihat oleh para pedagang kursi sebelumnya. Bahwa hasil survey yg ia peroleh adalah : kursi yg paling banyak dicari adalah yg memiliki dudukan lebih lebar dan lebih dalam karena yg menggunakan kursi ini adalah orang-orang Eropa. Atau pasar tempat jualan pedagang kursi ini memang sering dikunjungi turis mancanegara. 

Jika kursi yg banyak dicari warna merah. Lalu kita salah prediksi, malah menyediakan warna hitam pada gerai kita. Maka celakalah kita para pedagang yg tidak melakukan survey. Kita sudah terlanjur produksi akan tetapi tidak satupun calon konsumen yg tertarik.

Yuri Tebe
TDA
/span>

13.11.20

KEBANGKRUTAN SARIWANGI

KEBANGKRUTAN SARIWANGI

PT Sariwangi AEA yang melahirkan teh Sari Wangi dinyatakan bangkrut oleh pengadilan niaga Jakarta Pusat pada Selasa 16 Oktober 2018. Perusahaan yang didirikan oleh Johan Alexander Supit pada tahun 1962 ini terlilit hutang lebih dari satu trilyun rupiah. Apakah ini berarti kita tidak bisa menikmati teh celup Sari Wangi?
.
Ternyata, pada tahun 1989, brand Sari Wangi sudah dibeli oleh Unilever. Sekali lagi ingat ya, yang dibeli adalah brand Sari Wangi bukan PT Sari Wangi AEA. Dengan kata lain, PT Sari Wangi tetap memproduksi dan mensuplai teh Sari Wangi ke Unilever namun brand Sari Wangi sudah menjadi milik Unilever.
.
19 tahun kemudian, tepatnya awal tahun 2018, Unilever memutuskan kontrak dengan PT Sari Wangi AEA untuk mensuplai teh Sari Wangi ke Unilever. Entah darimana Unilever mendapatkan suplai penggantinya, yang jelas produk Sari Wangi masih tersedia di pasaran. Dan bulan ini, PT Sari Wangi dinyatakan pailit. Menariknya, teh Sari Wangi akan tetap ada di pasaran karena pemilik brandnya yaitu Unilever masih tetap berdiri. Bangkrut perusahaan yang melahirkannya bukan berarti “mati” produknya.
.
Banyak pelajaran yang bisa kita petik dari kejadian ini. Pertama, brand itu sangat penting. Bahkan harga brand boleh jadi lebih mahal dibandingkan dengan aset fisik yang dimiliki oleh sebuah perusahaan. Orang-orang yang cerdas dan berakal sehat akan fokus membangun brand dan intangible aset lainnya. Dalam bahasa pengembangan diri, brand itu sama dengan reputasi diri.
.
Dengan reputasi inilah kita bisa memiliki pengaruh yang semakin meluas, harga Anda semakin mahal. Reputasi yang baik juga akan menyelamatkan kita saat kita gagal dan terpuruk. Bangunlah reputasi Anda semakin tinggi, semakin kuat dan semakin mengakar. 
Kedua, seriuslah membangun bisnis yang tidak akan merugi. Adakah bisnis yang dijamin tidak akan rugi?

Jawabnya, secara spiritual, ada. Dalam Al Qur’an surat Faathir ayat 29 dinyatakan “Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah (Al Quran), mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka, dengan diam-diam maupun terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi”.
.
Jadi secara spiritual, ada tiga bisnis yang dijamin tidak merugi yaitu: membaca Al Quran, mendirikan shalat, dan bersedekah. Silakan Anda perdalam dengan bertanya tafsir surat ini kepada ustadz Anda. Setiap ada berita bisnis yang bangkrut saya selalu teringat ayat ini. Seyognya, sebagai pebisnis atau sebagai profesional, Anda tidak boleh meninggalkan perniagaan ini. Tentu bagi Anda yang beragama Islam.
.
Ketiga, kurangi nafsu berhutang. Nafsu untuk membesarkan bisnisnya, membuat management PT Sariwangi AEA pada tahun 2015 memutuskan untuk meminjam uang kepada 5 bank yaitu HSBC, ICBC, Rabobank, Panin dan Commonwealth. Ternyata proyek yang mereka kembangkan dengan dana pinjaman ini hasilnya tidak seperti yang diharapkan. Akhirnya, perusahaan yang sudah berdiri setengah abad lebih tidak sanggup membayar dan dinyatakan gulung tikar.
.
Jangan demi gengsi dan gaya hidup, Anda rela berhutang kesana-kemari, apalagi gali lubang dan tutup lubang hanya karena Anda ingin terrlihat menjadi orang yang terpandang. Hidup bersahaja justeru menambah dan meningkatkan reputasi Anda.
.
Sari Wangi memberikan pelajaran “wangi” kepada kita bahwa brand atau reputasi nilainya sangat tinggi, kita jangan terjebak dalam kubangan hutang tiada henti, dan bersegeralah aktif menjalankan perniagaan yang tiada merugi yang keuntungannya bisa dibawa mati.
.
Salam SuksesMulia
.
Jamil Azzaini
CEO Kubik Leadership
/span>

8.7.20

Bisnis Rapid test, kok jadi bisnis?

Rapid Test

Kamis 09 July 2020
Oleh : Dahlan Iskan

Test kilat telah jadi bisnis tersendiri. Juga telah menjadi sumber pengurasan anggaran negara dan daerah.

Hanya satu daerah yang tidak menganggarkan pembelian alat rapid test: Sumatera Barat. Alasan utamanya sangat ilmiah: "Rapid test tidak bisa dipercaya," ujar dokter Andani Eka Putra kepada DI’s Way kemarin.

Di sana semua test dilakukan dengan PCR --swab test. Yang hasilnya praktis 100 persen bisa dipercaya.

Kuncinya ada di penemuan ilmiah oleh dokter Andani Eka Putra, Kepala Pusat Laboratorium Universitas Andalas Padang itu. Di sana test swab itu bisa dilakukan dengan cepat: hasilnya bisa diketahui dalam 24 jam. Dengan kapasitas yang sangat besar: 3.500 sehari (DI’s Way: Tirani Minoritas)

Sudah lebih tiga bulan Sumbar melakukan itu. Sampai hari ini sudah 55.000 yang dites di sana. Padahal penduduknya hanya sekitar 7 juta.

Satu laboratorium di universitas itu sampai kekurangan sampel untuk dites.

Karena itu tidak ada zona merah di Sumbar. Paling tinggi oranye. Itu pun hanya di satu kota: Padang. Sumbar juga sudah memutuskan akan membuka sekolah yang sudah lama mulai Senin depan. Khususnya di 4 daerah.

Kalau daerah di luar Sumbar kuwalahan melakukan tes, di Sumbar sampai menggratiskan. Misalnya untuk pedagang dan pengunjung pasar, anak sekolah dan pesantren.

Seharusnya yang ingin bepergian pun bisa dites gratis di situ. Tapi tidak bisa. Peraturan menyebutkan hanya rumah sakit yang boleh mengeluarkan surat keterangan untuk perjalanan.

DI’s Way pun sudah menuliskan penemuan itu sampai tiga kali. Sampai sungkan. Sampai seperti promosi untuk dokter Andani, Universitas Andalas dan juga Sumbar.

Padahal tidak ada maksud lain kecuali agar menginspirasi daerah lain. Sayang kebaikan ini sulit menular. Kalah dengan penularan demam rapid test.

Respons dari daerah lain sangat minim. Pun tidak ada kebijakan nasional yang mendukung penyebaran temuan itu.

Padahal penemuan dokter Andani itu tinggal di-copy. Dokter Andani sendiri mau membagi ilmunya itu. Secara suka rela.

Semua uraian ilmiahnya bisa didapat dengan gratis. Pun dokter Andani bersedia memberikan tutorialnya. Secara gratis.

"Bagi saya ini jihad. Rakyat harus diselamatkan dari Covid-19," ujar Andani.

Akhirnya memang ada permintaan dari Jatim. Kabarnya. DI’s Way belum berhasil menelusuri apakah benar Jatim sudah mulai meminta.

Kalau pun ada permintaan seperti itu sudah sangat telat. Jatim telanjur dinilai babak belur --oleh tingginya angka Covid-19 maupun oleh konflik antara Gubernur Khofifah Indar Parawansa dengan Walikota Surabaya Tri Rismaharini.

Apakah betul ada permintaan dari Jatim itu? Dokter Andani belum tahu.

"Seandainya ada pun saya harus bertanya dulu. Apakah Jatim benar-benar minta dibantu," ujar Andani kemarin. "Kalau misalnya saya nanti ke Surabaya tapi respons di sana dingin, saya yang tidak enak," ujarnya.

"Kalau seperti itu tidak akan berhasil," tambahnya. Saya pun harus minta maaf kepada pembaca DI’s Way.

Kolom ini telah banyak terbuang untuk promosi penemuan cara lebih cepat melakukan test swab ala Sumbar itu.

Saya jadi ingat ceramah Prof Djohansjah Marzoeki, pelopor bedah plastik di Surabaya. "Sering sekali masalah ilmiah kalah dengan ego," ujarnya saat memberikan tribute lecture dua tahun tahun lalu.

"Masalah ilmiah juga sering kalah dengan subyektivitas," tambahnya.

Saya tidak akan lupa isi ceramah itu. Kampus yang seharusnya menjadi lembaga ilmiah dalam praktek sering tidak ilmiah. Acara hari itu mestinya untuk kalangan akademisi Unair. Sebagai penghargaan atas jasa luar biasa Djohansjah ke almamater. Saya diundang untuk hadir.

Prof Djohansjah dianggap sangat berjasa untuk Uniar khususnya untuk Fakultas Kedokteran. Karena itu acara tersebut diadakan khusus oleh junior-juniornya di aula fakultas kedokteran.

Tentu tidak hanya kampus yang harus menjunjung tinggi ilmu. Lembaga seperti laboratorium pun seharusnya juga. Tapi begitu sulit untuk mengakui penemuan ilmiah oleh laboratirium lain.

Pun di kampus. Ego masih lebih sering tampil daripada ilmu. Termasuk dalam hal penyelamatan manusia. Akibatnya lebih enak ambil jalan pintas: rapid test. Tinggal beli alat. Yang bisa diimpor dengan mudah. Soal efektivitas bisa disisihkan.

Dan rapid test sudah menjadi bisnis besar. Juga sudah ikut menguras anggaran publik.

Siapa pun yang melakukan perjalanan antar daerah harus melakukan itu.

Yang ilmiah pun juga sering kalah dengan bisnis.(Dahlan Iskan)

https://www.disway.id/r/996/rapid-test
/span>

10.4.20

JEBAKAN SCALE UP

*JEBAKAN SCALE UP*
@Sekolah Manajer
HUMAN PLUS INSTITUTE
Banyak pebisnis yang sedang gencar melakukan scale-up. Karenanya tak segan untuk jor-joran di marketing. Mengeluarkan budget iklan yang besar.
Pokoknya revenue harus segera naik.
Segera keluar dari zona UKM.
Begitu prinsip mereka.
Hasilnya memang seperti yang mereka harapkan. Pertumbuhan bisnis meningkat secara tajam.
Pertumbuhan bisnis yang naik secara eksponential, sering tidak diimbangi dengan kesiapan bagian OPERATION. Akibatnya mereka kedodoran dalam memenuhi permintaan pelanggan.
Produksi tidak siap. Vendor tidak bisa mengikuti kecepatan pertumbuhan bisnisnya, dan sebagainya.
Alhasil, pengiriman kepada pelanggan pun menjadi amburadul.
Padahal kecepatan dan ketepatan waktu pengiriman, menjadi hal yang sangat penting bagi pelanggan masa kini.
Tim manajemen pun mulai panik. Teriak-teriak ke bagian produksi atau vendor untuk mempercepat proses produksi. Pokok nya buat barang sebanyak mungkin, karena pelanggan sudah tidak sabar menunggu kiriman.
Bagian produksi atau vendor pun jadi ikut-ikutan panik, mereka bergegas memproduksi barang sebanyak-banyak nya.
Alhasil, pengecekan kualitas pun dilonggarkan. Akibatnya kualitas produk menurun. Dan komplain pun tak terhindarkan.
Kini mereka dihadapkan pada situasi baru BANJIR KOMPLAIN.
Situasi ini pun semakin menambah kepanikan.
Apakah bisnis Anda mengalami situasi seperti ini?
Semoga tidak yaaa.....
Tapi di lapangan, kami banyak menemukan kejadian seperti ini.
Hampir separuh dari klien kami, menghadapi situasi seperti ini. Karena alasan ini pulalah mereka mengundang kami untuk mendampingi bisnis nya.
Berikut beberapa tips yang perlu diperhatikan:
1. Selalu jaga keseimbangan antara KEMAMPUAN MENJUAL dengan KEMAMPUAN DELIVERY kita.
Bagian Marketing harus membuat FORECASTING PENJUALAN untuk enam sampai dua belas bulan ke depan. Komunikasikan dengan bagian produksi; jika perusahaan Anda membuat barang sendiri. Atau komunikasikan dengan vendor; bila barang diproduksi oleh sub-kontraktor.
JANGAN PERNAH MENJUAL LEBIH BESAR DARI KAPASITAS TERPASANG.
2. Pastikan Tim OPERASIONAL perusahaan, sama hebatnya dengan Tim Penjualan Anda.
3. Pastikan OPERATING SYSTEM BISNIS Anda, mampu mengelola sumberdaya perusahaan secara efisien, dan mempunyai operating prrocedure yang efektif; untuk menjaga Biaya, Mutu dan Waktu terkendali dengan baik, sehingga mendatangkan profitabilitas bagi bisnis Anda. Jangan sampai bisnis Anda BANJIR ORDER tapi PROFIT nya sangat minim.
4. Pastikan Tim Manajemen Anda yang sudah terlatih, mampu menduplikasikan keahliannya kepada anggota tim yang dipimpinnya. Mereka harus menjadi seorang Trainer bagi tim nya. Sehingga semua karyawan perusahaan, benar-benar terlatih di bidangnya masing-masing.
Demikian tips dari kami, semoga bermanfaat.
/span>

6.4.20

Strategi Digital Marketing di Masa Social Distancing

*Strategi Digital Marketing di Masa Social Distancing*

Ringkasan Materi Live Instagram @officialtda Senin, 06 April 2020.

Wabah dimulai di tanggal16 Maret dan itu semua langsung ada perubahan di setiap lini bisnis. akibat Covid19 orang orang setiap harinya mencek berita di televisi atau media sosial dan membuat orang orang menjadi parno.

Ada 85 % orang yang aware dengan Covid19, dan ada 15% orang yang not aware dengan Covid19 bisa dikatakan (I don’t Care)

Dan dengan adanya Covid19 ini akan membuat kepanikan di masyarakat, dan hasil riset menunjukkan ada beberapa produk yang laris di tengah wabah ini.
1. 60% Hand Sanitizer
2. 58% Masker
3. 49% Vitamin
4. 42% Sabun 
5. 42% Tisu
6. 36% Snack
7. 34% Kantong Belanja
8. 30%  Home Clean 
9. 19% Obat Flu
10. 13% Instant food
11. 11% Popok
12. 9% Makanan Bayi
13. 2% Asuransi Kesehatan

Banyak orang yang membeli waktu wabah ini.

1. Scarity Of Sanitation Product
Hal tersebut bisa terjadi karena panic buying.

2. People Buying Groceries In Bigger Quantity Than Usual
- Orang Orang membeli lebih banyak dari sebelumnya
- Perubahan aktivitas / pola hidup sehat (sering minum air putih, sering cuci tangan, kemudian makan buah dan sayur, orang mengkonsumsi vitamin, dan obat flu)

3. Increasing Immunity Is a Top Priority/ Menjaga Imunitas Tubuh

4. Covid19 Impact on Digital Behavior
jika banyak WFH , dan Sekolah libur, ada banyak aplikasi yang akan di download, (zoom, hangout, game, dll)

jika banyak melakukan aktivitas dirumah hanya ada 2 hiburan, 
- Gaming 
- Entertaint

*Mau tidak mau, teman teman UMKM dan pelaku bisnis, harus main digital marketing karena orang orang banyak melakukan aktivitas dirumah dari pada keluar*


*DIGITAL MARKETING ALA WFH*

1. Remote Team 
Biasanya meetingnya offline mulai hari ini akan dibiasakan dengan meeting atau kerjanya melalui Remote dengan aplikasi pendukung bisa trello dan zoom.

2. Layanan Delivery
Karena layanan delivery ini adalah salah satu value layanan yang paling dibutuhkan pelanggan pada masa saat ini

3. Personalisasi Pelanggan
Kalau dulu kita menganggap pelanggan di digital marketing hanya sebagai follower atau sebatas pengikut saja, mulai saat ini buat konten yang ada personal touch nya (Sentuhan Pelanggan)

4. Konten Video
Dianjurkan membuat video marketing (Vidio Edukasi, Behind The Scene dst.)

5. Influencer
Influencer Nano, teman teman kita, atau orang yang berpengaruh pada bisnis kita, follower kecil tidak masalah asal engangement reach nya tinggi.

*TIPS DIGITAL MARKETING #DirumahAja*

1. Buatlah Gmaps/ Gbisnis
Karena orang orang saat ini akan mencari kebutuhan apa yang ada disekitarnya.

2. Manfaatin Fitur Instagram untuk Engangement (Live, Stiker, Story, Template)
Orang di rumah dan tidak keluar pastinya akan sering membuka Instagram lalu apa yang membuat orang orang itu tertarik dan Kepo kita bisa memanfaatkan fitur Instagram baik menggunakan stiker #DiRumahAja atau story Instagram dan Template (Pertanyaan, Polling, Kuis) semakin banyak interaksi semakin bagus

3. Facebook Ads untuk By Location
Untuk bisnis kuliner beriklan lah dengan target lokasi di sekitar Anda misalkan 3Km dari rumah anda biar yang belanja orang disekitar kita. Bagi teman teman yang tidak menggunakan ads bisa menggunakan facebook organik dengan banget teman teman di sekitar lokasi anda agar tertarget sesuai market. Tapi disarankan menggunakan keduanya.

4. Buat Vlog Edukasi Di YouTube

5. Bangun Awareness di Tiktok 
Engangement tiktok ini sangat tinggi, akan tetapi hanya bisa digunakan untuk membangun brand awareness saja, tidak untuk closing

6. Bikin grup jual beli di WhatsApp
Menyambung Campaign #BeliTDA, rules nya anda gabung disini siap beli dan siap promosi kepada sesama member, ini adalah salah satu solusi di teman teman daerah lain juga, dan sudah ada marketplace di belitda .com, bagi yang member di TDA Pasport sudah bisa uploud produk.


Jika ada kekurangan atau kesalahan penulisan dalam ringkasan materi malam ini mohon di bantu koreksi dan dibenahi.

Terimakasih
Salam Kolaborasi

Narasumber 
Daeng Faqih
- Direktur Pelayanan Keanggotaan TDA

Moderator
Drh. Nurul Anjar Prastiwi

Created
Ardanita W
/span>