25.12.18

Awas Bisnis keguguran sebelum lahir alias Premature Scalling !

Awas Bisnis keguguran sebelum lahir alias Premature Scalling !
.
.
.
.
.
.
.
.

Banyak pelaku start up terburu - buru nafsu untuk melakukan scale up tanpa memastikan semua lini siap.

Ingat sebelum melakukan scale up anda harus paham filosofi roda tank. Pernah liat roda tank ? Semua berjalan bersamaan ketika 1 roda macet maka roda yg lain akan macet terkunci tidak bisa berputar dan ga bisa jalan karena terletak dalam satu rantai.
Bisnispun demikian. Kita harus memiliki pandangan yg jelas terhadap 4 indikator yg menunjukkan bisnis siap scale up atau tidak.
Dan 4 indikator ini harus berjalan bersamaan seperti roda tank yg saling mengikat.

1. Permintaan pasarnya terbukti meningkat.
2. Kesiapan proses oprasional
3. Kesiapan keuangan
4. Kesiapan SDM

Coba bayangkan saat anda meningkatkan kapasitas produksi namun permintaan pasarnya tidak ada peningkatan maka apa yg terjadi ? Jelas hanya akan menambah beban biaya akibatnya perusahaan harus menutupi dengan hutang. Or maybe perusahaan punya finance yg cukup, oprasional siap, sdm siap tapi demand pasar masih kecil lantas produk / jasanya mau disalurkan kemana ? Tentu saja akan menjadi dead stock yg akan merugikan perusahaan.

Atau sebaliknya permintaan pasar terbukti meningkat tapi proses oprasional ga siap maka yg terjadi marketnya akan kabur dan kecewa. Jelas ini akan berpengaruh terhadap keuangan perusahaan selanjutnya. Memaksakan menerima permintaan pasar saat proses belum siap.

Case lainnya, permintaan pasar meningkat, proses oprasional siap tapi SDM nya belum siap maka semua akan berantakan karena akan terjadi turn over besar - besaran karena SDM dipaksa untuk mengerjakan sesuatu diluar kapasitas dan kesiapan mereka.

Oke sekarang gimana kalau permintaan pasar meningkat, proses oprasional siap, SDM siap tapi finance nya belum siap ? Nah disini jebakan batman nya... biasanya perusahaan akan hutang ke bank atau terburu2 kerjasama dg investor asalkan bisa scale up tanpa Memperhatikan sistem pengembaliannya seperti apa. Sehingga perusahaan akan terbebani dengan bunga atau profit sharing yg mencekik dan berdampak menghambat laju pertumbuhan perusahaan karena perusahaan tidak memiliki retain earning / laba ditahan yg cukup untuk ekspansi.

So, tugas pelaku start up diawal sebetulnya adalah fokus pada membuat bisnis anda AMAN dan RUNNING WELL dulu ga usah keburu nafsu utk scale up scale up.  Lihat 4 indikatornya seimbang ngga ? bayangkan seperti anda melihat indicator - indicator di mobil. Status kecepatan, status bahan bakar, status suhu radiator, status transmisi. Amati secara bersamaan.
Kl demand terbukti meningkat, oprasional siap, SDM siap dan finance siap maka silahkan lanjutkan utk scale up.

Teruslah untuk menggunakan pendekatan lean start up karena tidak ada RUMUS KHUSUS dalam manajemen selain Validate Learning. Cepat membuat prototype utk divalidasi sampai betul2 running well. Build, learn, measure...

Semoga bermanfaat.

Enjoy your business !

-Tegar Prajaksa-

/span>

24.12.18

pertanggungjawaban publik dan penyampaikan kinerja tahunan bawaslu RI

*Salam Sahabat Bawaslu*

*Selamat Natal dan Tahun Baru 2019*.

Sebagai bentuk pertanggungjawaban publik dan penyampaikan kinerja tahunan, berikut ini disampaikan enam (6) buku terbitan Bawaslu Republik Indonesia. Buku tersebut adalah 1) Indeks Kerawanan Pemilu 2019, 2) Pembiayaan Pemilu di Indonesia, 3) Jurnal Bawaslu 2 Edisi, 4) Penelitian Calon Tunggal dan 5) Pilkada: Bawaslu dalam Angka (BDA)

Seluruh dokumen terkait dengan hasil pencegahan dan penindakan pengawas Pemilu selama tahun 2018, penelitian mendalam dan hasil diskusi intensif dengan stakeholders kepemiluan dan demokrasi Indonesia. Masih ada 1 lagi laporan tahunan Bawaslu yang masih dalam proses finalisasi.

Berikut tautan untuk mengunduh buku-buku tersebut:

1) *IKP Pemilu 2019*
http://bawaslu.go.id/id/publikasi/indeks-kerawanan-pemilu-ikp-2019
2) *Buku Pembiayaan Pemilu*
http://bawaslu.go.id/id/publikasi/buku-pembiayaan-pemilu
3) *Buku Jurnal 1*
http://bawaslu.go.id/id/publikasi/buku-jurnal-adhysta-pemilu
4) *Buku Jurnal 2*
http://bawaslu.go.id/id/publikasi/buku-jurnal-adhysta-pemilu-ii
5) *Buku Fenomena Penelitian Calon Tunggal*
http://bawaslu.go.id/id/publikasi/buku-fenomena-penelitian-calon-tunggal
6) *Buku Bawaslu Dalam Angka*
http://bawaslu.go.id/id/publikasi/buku-bawaslu-dalam-angka

Terimakasih, Salam
*Humas Bawaslu*

/span>

23.12.18

Evakuasi Korban Tsunami Dilanjutkan

"Semoga kita saudara kita sahabat kita dan semuanya dijauhkan dari segala balak dan bencana" Aamiin....

*Evakuasi Korban Tsunami Dilanjutkan: 281 Meninggal, 1.016 Luka-Luka Dan 57 Hilang*

Penanganan darurat terus dilakukan di daerah yang terdampak tsunami di Selat Sunda. Prioritas penanganan darurat saat ini adalah koordinasi, evakuasi, pencarian dan penyelamatan korban, pelayanan kesehatan, penanganan pengungsi, perbaikan darurat sarana prasarana yang rusak.

Data sementara yang berhasil dihimpun Posko BNPB hingga 24/12/2018 pukul 07.00 WIB, tercatat 281 orang meninggal dunia, 1.016 orang luka-luka, 57 orang hilang dan 11.687 orang mengungsi. Kerusakan fisik meliputi 611 unit rumah rusak, 69 unit hotel-vila rusak, 60 warung-toko rusak, dan 420 perahu-kapal rusak.

Korban dan kerusakan ini terdapat di 5 kabupaten terdampak yaitu Pandeglang, Serang, Lampung Selatan, Tanggamus dan Pesawaran. Jadi wilayah di Provinsi Banten dan Lampung yang berada di Selat Sunda. Daerah pesisir di Kabupaten Pandeglang adalah daerah yang paling banyak jumlah korban dan kerusakannya dibandingkan daerah lain.

Kemungkinan data korban dan kerusakan masih akan bertambah mengingat belum semua berhasil didata. Pendataan masih terus dilakukan oleh petugas.

Dari 281 orang meninggal dunia, 1.016 orang luka-luka, 57 orang hilang  tersebar di 5 kabupaten terdampak. Di Kabupaten Pandeglang tercatat korban 207 orang meninggal dunia, 755 orang luka-luka, 7 orang hilang, dan 11.453 orang mengungsi. Kerusakan fisik meliputi 611 unit rumah rusak, 69 hotel dan vila rusak, 60 warung makan dan toko rusak, 350 perahu/kapal rusak, dan 71 unit kendaraan rusak.

Daerah pesisir di sepanjang pantai dari Pantai Carita, Pantai Panimbang, Pantai Teluk Lada, Sumur, dan Tanjung Lesung banyak mengalami kerusakan. 10 kecamatan di Pandeglang terdampak dari terjangan tsunami. Korban paling banyak ditemukan di Hotel Mutiara Carita Cottage, Hotel Tanjung Lesung dan Kampung Sambolo.

Di Kabupaten Serang tercatat 12 orang meninggal dunia, 30 orang luka-luka dan 28 orang hilang. Kerusakan fisik masih dalam pendataan.

Sedangkan di Kabupaten Lampung Selatan tercatat 60 orang meninggal dunia, 230 orang luka-luka, 22 orang hilang dan 30 unit rumah rusak berat. Di Kabupaten Tanggamus terdapat 1 orang meninggal dunia, 4 rumah rusak berat, dan 70 perahu rusak. Sedangkan di Kabupaten Pesawaran tercatat 1 orang meninggal dunia, 1 orang luka-luka, 231 orang mengungsi, 134 rumah rusak dan 14 perahu rusak.

Ribuan personil gabungan dari TNI, Polri, BNPB, Basarnas, Kementerian PU Pera, Kementerian Sosial, Kementerian Kesehatan, Kementerian ESDM, BPBD, SKPD, NGO, relawan dan masyarakat dan lainnya melakukan penanganan darurat. Kepala Daerah memimpin  penanganan darurat di daerahnya.

Evakuasi, pencarian dan penyelamatan korban terus dilakukan. Diduga masih ada korban yang berada di bawah reruntuhan bangunan dan material yang dihanyutkan tsunami. Pos kesehatan, dapur umum, dan pengungsian didirikan di beberapa tempat. Bantuan logistik terus disalurkan.

Untuk evakuasi dikerahkan alat berat 7 unit excavator, 12 unit dump truck, 2 unit loader. Dalam mobilisasi ke lokasi bencana 1 unit excavator, 1 dozer, 1 loader, 1 grader, 2 tronton, dan 4 dump truck.

Panjang dan luasnya daerah terdampak masih diperlukan tambahan alat berat dan personil untuk membantu evakuasi, pencarian dan penyelamatan korban.

*Sutopo Purwo Nugroho*
_Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB_

/span>

Korban Tsunami di Selat Sunda Terus Bertambah

*Korban Tsunami di Selat Sunda Terus Bertambah: 222 Orang Meninggal Dunia, 843 Orang Luka-Luka dan 28 Orang Hilang*

Jumlah korban dan kerusakan akibat tsunami yang menerjang wilayah pantai di Selat Sunda terus bertambah. Data sementara yang berhasil dihimpun Posko BNPB hingga Minggu 23/12/2018 pukul 16.00 WIB tercatat 222 orang meninggal dunia, 843 orang luka-luka dan 28 orang hilang.

Kerusakan material meliputi 556 unit rumah rusak, 9 unit hotel rusak berat, 60 warung kuliner rusak, 350 kapal dan perahu rusak. Tidak ada korban warga negara asing. Semua warga Indonesia. Korban dan kerusakan ini meliputi di 4 kabupaten terdampak yaitu di Kabupaten Pandeglang, Serang, Lampung Selatan dan Tanggamus.

Jumlah ini diperkirakan masih akan terus bertambah karena belum semua korban berhasil dievakuasi, belum semua Puskesmas melaporkan korban, dan belum semua lokasi dapat didata keseluruhan. Kondisi ini menyebabkan data akan berubah.

Dari total 222 orang meninggal dunia, 843 orang luka-luka dan 30 orang hilang terdapat di:

Kabupaten Pandeglang tercatat 164 orang meninggal dunia, 624 orang luka-luka, 2 orang hilang. Kerusakan fisik meliputi 446 rumah rusak, 9 hotel rusak, 60 warung rusak, 350 unit kapal dan perahu rusak, dan 73 kendaraan rusak. Daerah yang terdampak di 10 kecamatan. Lokasi yang banyak ditemukan korban adalah di Hotel Mutiara Carita Cottage, Hotel Tanjung Lesung dan Kampung Sambolo.

Banyak korban adalah wisatawan dan masyarakat setempat. Daerah wisata sepanjang pantai dari Pantai Tanjung Lesung, Pantai Sumur, Pantai Teluk Lada, Pantai Panimbang dan Pantai Carita sedang banyak wisatawan berlibur yang kemudian diterjang tsunami.

Korban di Kabupaten Serang tercatat 11 orang meninggal dunia, 22 orang luka-luka, dan 26 orang hilang. Kerusakan bangunan masih dilakukan pendataan.

Sedangkan korban di Kabupaten Lampung Selatan tercatat 48 orang meninggal dunia, 213 orang luka-luka dan 110 rumah rusak. Di Kabupaten Tanggamus terdapat 1 orang meninggal dunia.

Penanganan darurat terus dilakukan. BNPB bersama TNI, Polri, Basarnas, Kementerian Sosial, Kementerian Kesehatan, Kementerian PU Pera, Kementerian ESDM, dan K/L terkait terus mendampingi Pemda dalam penanganan darurat. Pemda Provinsi dan Pemda Kabupaten terus berkoordinasi dengan berbagai pihak. Posko, pos kesehatan, dapur umum dan pos pengungsian didirikan untuk menangani korban.

Alat berat dikerahkan membantu evakuasi. Saat ini sedang bekerja 5 unit excavator, 2 unit loader, 2 unit dump truck dan 6 unit mobil tangki air. Bantuan alat berat akan ditambah.

Jumlah pengungsi masih dalam pendataan.

Sutopo Purwo Nugroho
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB

/span>