23.3.15

Rakyat Saya Harus Wareg

Rakyat Saya Harus Wareg
Beras miskin (raskin) pusat yang dijual murah per 15kg maupun beras fakir (raskir) 
atau beras miskin daerah (raskinda) yang dibagi gratis per 10 kg, 
selalu menjadi perhatian langsung Walikota Blitar

Apakah terinspirasi dari cerita masa kecil kita tentang sahabat Rasulullah, Khalifah Umar bin Khattab yang menemukan seorang ibu sedang menanak batu? Sedangkan anak-anaknya yang masih kecil terus menangis karena kelaparan? Meski itu cerita penghantar tidur, Walikota Blitar M. Samanhudi Anwar memastikan tidak ingin ada warganya yang kelaparan.

“Sesuai dengan visi APBD Pro Rakyat dalam pilar kedua, rakyat saya tidak boleh lapar. Rakyat saya harus wareg,” kata Walikota dalam berbagai kesempatan saat mendistribusikan bantuan beras untuk warga miskin (raskin).

Dengan jumlah penduduk kurang lebih sebanyak 141.194 jiwa, tercatat sejumlah 8.554 Rumah Tangga Miskin (RTS). Mereka yang masuk dalam daftar RTS ini setiap bulan menerima distribusi beras fakir (raskir), beras miskin daerah (raskinda) yak 10 kg per bulan gratis. Raskinda ini untuk mendampingi pemerintah pusat, sehingga pemberiannya tepat sasaran dan tidak tumpang tindih. Selain itu, juga ada penyaluran beras miskin sebanyak 15 kg per bulan melalui sistem membeli dengan harga murah.

Untuk memastikan validitas warga yang berhak menerima raskin maupun raskir, Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kota Blitar selalu melakukan updating data. Program pembagian beras miskin dicanangkan pemerintah pusat 16 tahun yang lalu, pasca tumbangnya pemerintahan Orde Baru. Sejak Kota Blitar dipimpin Walikota M. Samanhudi Anwar, SH empat tahun lalu, warganya yang miskin tidak lagi takut kelaparan, karena jika jatah raskin dari pemerintah pusat tidak cukup, Pemerintah Kota Blitar siap dan sigap menggelontor sesuai kebutuhan. Ya, rakyat saya tidak boleh kelaparan, rakyat saya harus wareg, adalah satu satu program yang sungguh-sungguh pro rakyat atau pro poor (program untuk masyarakat kurang mampu). (dha)

salam kentongan
thok-thok

sumber : http://www.blitarkota.go.id/
/span>

0 komentar:

Posting Komentar